Banyak Pembalap Formula 1 Sebut GP Singapura Balapan Paling Menyiksa

Rasanya seperti berada di sauna

GP Singapura akhirnya kembali digelar pada Minggu (3/10/2022) setelah absen dua musim akibat pandemi Covid-19. Namun, GP Singapura dikenal sebagai salah satu balapan Formula 1 yang paling menyiksa fisik para pembalap.

Karena letaknya yang berada di daerah tropis, suhu panas dan kelembapan tinggi menjadi musuh utama para pembalap. Beruntung, seri ini digelar pada malam hari sehingga tak terlalu panas. Meski begitu, banyak pembalap tetap mengeluhkan sulitnya bertahan di kondisi seperti GP Singapura.

1. Daniel Ricciardo latihan di sauna sebelum GP Singapura

Banyak Pembalap Formula 1 Sebut GP Singapura Balapan Paling MenyiksaDaniel Ricciardo (formula1.com)

Mungkin ada lebih banyak balapan yang punya temperatur lebih tinggi dari GP Singapura. Namun, yang menjadi tantangan utama para pembalap adalah kelembapan yang sangat tinggi. Hal ini membuat banyak pembalap mudah berkeringat sepanjang balapan.

Untuk menyiasati hal ini, Daniel Ricciardo melakukan latihan di dalam sauna. Pasalnya, ketika sudah masuk ke dalam cockpit, temperatur bisa mencapai 60 derajat Celcius. Selain Ricciardo, Carlos Sainz juga latihan dengan bersepeda di dalam sauna.

2. Banyaknya tikungan menjadi kesulitan tersendiri

Banyak Pembalap Formula 1 Sebut GP Singapura Balapan Paling MenyiksaSirkuit Marina Bay (formula1.com)

GP Singapura punya 23 tikungan yang kebanyakan didominasi tikungan lambat dengan sedikit lurusan. Pendeknya trek lurus yang ada di sirkuit Marina Bay membuat pembalap tak banyak mendapat hembusan angin untuk sedikit menurunkan temperatur.

Mereka harus melewati 61 putaran yang membutuhkan waktu setidakanya 110 menit. Para pembalap juga tak dapat banyak minum dari botol mereka karena minuman tersebut akan menjadi panas ketika balapan berlangsung. Tak heran setiap pembalap akan kehilangan berat badan hingga lima kilogram.

Baca Juga: 4 Pembalap Formula 1 yang Pernah Menjuarai GP Singapura

3. Carlos Sainz anggap GP Singapura paling menyiksa

Banyak Pembalap Formula 1 Sebut GP Singapura Balapan Paling MenyiksaCarlos Sainz (formula1.com)

Carlos Sainz menyebut balapan di GP Singapura tak mudah sebab temperatur yang begitu panas. Pembalap Ferrari tersebut mengatakan sulit untuk konsisten sepanjang balapan karena kondisi yang begitu melelahkan.

Sainz juga menambahkan bahwa vibrasi pada mobil membuatnya kesulitan menjaga mata tetap fokus. GP Singapura juga merupakan sirkuit dengan tipe berlawanan arah jarum jam yang cukup menyulitkan karena kebanyakan sirkuit punya tipe searah jarum jam. Sainz bahkan menganggap jika pembalap mampu bertahan di GP Singapura, mereka bisa mengatasi sirkuit mana pun.

4. Valtteri Bottas sebut balapan di GP Singapura sulit untuk bernapas

Banyak Pembalap Formula 1 Sebut GP Singapura Balapan Paling MenyiksaValtteri Bottas (formula1.com)

Valtteri Bottas juga menyamakan balapan di GP Singapura seperti halnya berada di dalam sauna. Para pembalap juga harus memakai beberapa lapis pakaian tahan api yang membuat mereka cukup kesulitan untuk bernapas. Bottas juga menyebut bahwa aliran udara di dalam cockpit tak terlalu banyak.

"Jadi, tentu saja, suhu dan berapa banyak Anda kehilangan cairan, itu adalah hal yang besar, tetapi di atas itu treknya intens, tidak ada banyak waktu untuk beristirahat dan seseorang yang disebutkan sebelumnya itu bergelombang juga dan itu menguras energi Anda, tubuh, bahkan lebih. Jarak seluruh balapan hingga dua jam, menjelang akhir Anda merasa lelah dan itu kerja keras. Itu yang terbaik yang bisa saya gambarkan,” kata Bottas mengutip situs resmi Formula 1.

5. Sergio Perez berharap safety car masuk lintasan

Banyak Pembalap Formula 1 Sebut GP Singapura Balapan Paling MenyiksaSergio Perez (formula1.com)

Dengan kondisi yang ekstrem bagi para pembalap tersebut, balapan di GP Singapura akan terasa semakin sulit seiring berjalannya lap demi lap. Hal itulah yang diungkapkan pembalap Red Bull, Sergio Perez.

Perez mengatakan akan ada titik saat kondisi semakin panas dan panas. Bahkan, Perez menyebut pembalap berdoa agar safety car memasuki lintasan di tengah lomba. Hal itu bisa membuat pembalap sedikit beristirahat dari kondisi intens selama balapan.

 

Dengan temperatur yang panas dan kelembapan yang cukup tinggi, balapan di GP Singapura bagaikan berada di sauna. Tak heran banyak pembalap mengatakan bahwa GP Singapura merupakan balapan yang paling menyiksa kondisi fisik mereka.

Baca Juga: 5 Kemenangan Sebastian Vettel di Formula 1 GP Singapura

Genady Althaf Photo Verified Writer Genady Althaf

berbagi dengan menulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Atqo

Berita Terkini Lainnya