3 Pembalap yang Bergabung dengan McLaren pada Waktu yang Salah

Potensi mereka tak maksimal

McLaren merupakan salah satu tim tersukses dalam sejarah Formula 1. Namun, sama seperti beberapa tim besar lainnya, McLaren pernah mengalami keterpurukan. Era tersebut terjadi pada 2013--2018, terutama ketika memutuskan bekerja sama dengan Honda sebagai pemasok mesin.

Pada periode tersebut, terdapat beberapa pembalap hebat yang berada di balik kemudi McLaren. Namun, karena mereka tak mampu membuat mobil yang kompetitif, kemampuan para pembalap hebat itu seakan tak terlihat. Bahkan, untuk sekadar mendulang poin pun, mereka terlihat kesulitan.

Berikut tiga pembalap yang bergabung dengan McLaren pada waktu yang salah.

1. Sergio Perez bergabung dengan McLaren ketika performanya mulai menurun

3 Pembalap yang Bergabung dengan McLaren pada Waktu yang SalahSergio Perez (mclaren.com)

Pada 2013, McLaren mulai mengalami masa-masa penurunan performa. Padahal, mereka menempati peringkat ketiga konstruktor pada musim sebelumnya. McLaren menggandeng Sergio Perez sebagai pengganti Lewis Hamilton yang hengkang ke Mercedes. Pembalap asal Meksiko tersebut diduetkan dengan juara dunia 2009, Jenson Button.

Namun, asa Perez untuk unjuk gigi bersama McLaren tak berjalan mulus. Mobil MP4-28 tak bisa bersaing dengan mobil Red Bull, Mercedes, hingga Ferrari. Perez tak sekali pun naik podium dan prestasi terbaiknya musim itu hanyalah posisi kelima di GP India. Pada akhir musim, Perez hanya mampu menempati peringkat kesepuluh, sementara Button dua tingkat di atasnya.

Pada akhir musim, Perez tak lagi bersama McLaren dan bergabung dengan Force India. Keputusan tersebut terbilang tepat karena ia mulai beberapa kali naik podium. Bahkan, ia berhasil meraih kemenangan di GP Sakhir 2020 ketika tim tersebut berganti nama menjadi Racing Point. Saat ini, Sergio Perez sendiri berkarier bersama Red Bull sebagai tandem Max Verstappen.

Baca Juga: Porsche Masih Tertarik untuk Ambil Bagian di Formula 1 

2. Kevin Magnussen gagal meraih hasil impresif bersama McLaren

3 Pembalap yang Bergabung dengan McLaren pada Waktu yang SalahKevin Magnussen (formula1.com)

Kepergian Sergio Perez membuat McLaren mengontrak Kevin Magnussen yang saat itu berstatus rookie. Magnussen sebenarnya mengawali musim 2014 dengan sangat baik. Pada balapan debutnya di GP Australia, pembalap asal Denmark tersebut mampu meraih podium kedua.

Namun, setelahnya, Magnussen tak mampu kembali meraih prestasi tersebut. Mobil MP4-29 ternyata tak lebih baik dari pendahulunya yang dikendarai Perez. Setelah GP Australia, penampilan terbaiknya hanyalah finis kelima di GP Russia. Magnussen bahkan enam kali gagal menembus zona poin.

Pada 2015, McLaren menurunkan posisi Magnussen sebagai test driver. Mereka lebih memilih untuk mendatangkan Fernando Alonso daripada menunggu potensi Magnussen untuk berkembang. Magnussen benar-benar dipecat pada akhir 2015 dan kemudian memilih bergabung dengan Renault. Saat ini, Magnussen sendiri masih berada di lintasan Formula 1 dengan bendera Haas.

3. Fernando Alonso tak puas dengan periode keduanya bersama McLaren

3 Pembalap yang Bergabung dengan McLaren pada Waktu yang SalahFernando Alonso (formula1.com)

Jika berbicara mengenai pembalap yang bergabung dengan McLaren pada waktu yang salah, maka Fernando Alonso adalah orang pertama yang ada di pikiran pencinta Formula 1. Pembalap asal Spanyol tersebut bergabung dengan dengan McLaren pada 2015 untuk menggantikan Kevin Magnussen. Namun, keputusan tersebut membuat Alonso mesti menjalani waktu-waktu terburuknya di Formula 1.

Pada 2015, mobil McLaren MP4-30 yang dipadukan dengan mesin Honda dicap gagal total. McLaren hanya sanggup menempati urutan kesembilan klasemen konstruktor dengan hanya mengoleksi 27 poin. Hasil tersebut merupakan raihan terburuk McLaren sejak 1980.

Sepanjang musim tersebut, Fernando Alonso bahkan hanya dua kali masuk zona poin dan finis di peringkat ke-17 klasemen pembalap. Alonso juga sempat menyebut mobil yang dikendarainya seperti mobil GP2 karena saking lambatnya. Alonso akhirnya pergi dari McLaren pada akhir 2018 tanpa sekali pun meraih kemenangan, podium, dan pole position.

Sebenarnya, Alonso pernah punya momen yang cukup manis bersama McLaren. Itu terjadi pada periode pertamanya bersama tim yang bermarkas di Woking, Inggris, tersebut pada 2007. Saat itu, Alonso hampir menjadi juara dunia dengan selisih satu poin saja dari Kimi Raikkonen.

Ketiga pembalap di atas bergabung dengan McLaren pada waktu yang salah. Hal itu membuat mereka begitu kesulitan, bahkan untuk sekadar finis di zona poin. Setelah era tersebut, McLaren mulai bangkit dan terlihat bisa kembali meramaikan podium.

Baca Juga: Team Principal McLaren Puji Etos Kerja Lando Norris

Genady Althaf Photo Verified Writer Genady Althaf

Menulis hal yang berhubungan dengan sport

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Gagah N. Putra

Berita Terkini Lainnya