4 Hal Menarik dari Formula 1 GP Monako, Ada Berlian Hilang!

Menjadi bagian dari kalender Formula 1 sejak 1950 dan pelopor yang memadukan jalanan kota sebagai panggung balapan, GP Monako menjadi yang paling dinantikan sepanjang musim. Sirkuit jalanan yang membentang di antara kasino terkenal, resort, dan hotel mewah, ditambah jalanan sirkuit yang bersisian langsung dengan laut Mediterania yang dipenuhi kapal pesiar, sungguh memancarkan kemewahan yang elegan.
Letak Circuit de Monaco berada di jantung kota Monte Carlo, yang terkenal akan jalanan dan tikungan tajam nan sempit, membuat peluang pembalap untuk menyalip bisa dikatakan sulit, karena tidak adanya ruang gerak. Akan tetapi, keajaiban kapan pun bisa terjadi selama para pembalap fokus dan tidak membuat kesalahan. Terlepas dari itu semua, ada empat hal yang harus kamu ketahui dari Formula 1 GP Monako dengan host race lainnya dalam kalender Formula 1.
1. Pengelasan penutup saluran drainase di sepanjang jalanan Monte Carlo
Jelang Formula 1 GP Monako, alun-alun dan jalanan pusat kota Monte Carlo akan ditutup sementara. Jalan pusat kota sebagai mobilitas masyarakat Monako disulap menjadi lintasan balap dengan bermil-mil kelokan, lampu khusus, pembatas keselamatan, pagar, tribun, dan paddock. Sebelum ajang balapan dimulai semua penutup drainase di jalanan kota harus ditutup terlebih dahulu melalui proses pengelasan. Hal tersebut penting dilakukan karena tekanan ekstrem yang dihasilkan mobil Formula 1 dapat merobek ban mobil sehingga menyebabkan kecelakaan fatal.
Selama balapan Formula 1 GP Monako digelar, terdapat tiga insiden lepasnya penutup saluran drainase. Pada 2010, penutup drainase yang longgar di tikungan kedua menyebabkan kecelakaan terhadap mobil Rubens Barrichello. Pada tahun berikutnya di GP Monako 2016, penutup drainase kembali longgar dan terlepas karena laju mobil Nico Rosberg. Naas bagi Jenson Button, penutup tersebut menghantam mobilnya yang pada saat itu tengah melaju di lintasan, sehingga membuat dirinya harus keluar dari balapan.
Pada 2017, terjadi peristiwa serupa. Beruntung, tidak ada yang menjadi korban, tetapi balapan dihentikan sementara waktu. Ini merupakan tantangan yang harus dihadapi Monako sebagai sirkuit jalanan. Pihak terkait mesti memastikan infrastruktur lintasan yang kuat dan dapat menahan laju mobil Formula 1.
2. Merekrut scuba diver professional
Hampir sebagian lintasan GP Monako berada di sepanjang laut Mediterania. Keselamatan pembalap dan penonton merupakan aspek terpenting dalam balapan. Keselamatan tidak hanya dijamin petugas medis, petugas keamanan, tetapi juga tim scuba diving. Menilik ke belakang, pada beberapa dekade sebelumnya, saat awal Formula 1 GP Monako baru diselenggarakan, keselamatan pembalap belum begitu terjamin.
Debut race ini bergulir, sudah ada insiden pembalap tercebur ke laut yang melibatkan pembalap asal Italia, Alberto Ascari, pada 1955. Sekitar 10 tahun kemudian, Paul Hawkins dari Australia mengalami kejadian serupa. Beruntung, pada saat itu, keduanya selamat dari insiden.
Dilansir Daily Star, Kepala Pemadam Kebakaran Monako, Maxime, menyatakan keberadaan scuba diver memang dibutuhkan selama ajang berlangsung. Namun, saat ini, hal tersebut tidak dibutuhkan lagi, karena hampir mustahil bagi pembalap tercebur ke laut mengingat GP Monako sangat mengutamakan keselamatan. Tidak hanya itu, mereka juga mengerahkan lebih dari 650 marshal sehingga menjadikan tim marshal GP Monako termasuk salah satu yang terbaik di dunia. Peran scuba diver tidak digunakan untuk pembalap, melainkan keselamatan penonton yang menyaksikan balapan melalui kapal pesiar di pelabuhan Monako.
3. Menyaksikan race balapan dari atas kapal pesiar berharga miliaran
Formula 1 GP Monako menarik ribuan penggemar dari seluruh dunia dan sejumlah besar selebritas. Banyak di antaranya menyaksikan aksi tersebut langsung dari kapal pesiar di pelabuhan yang penuh sesak selama balapan. Maka, bukan rahasia lagi harga tiket melambung tinggi di seluruh penjuru Monako. Tidak hanya itu, tempat parkir bagi kapal pesiar yang akan berlabuh di pelabuhan terkenal Hercule terbilang sangat mahal. Penggemar Formula 1 akan melakukan apa saja untuk mendapatkan tempat terbaik menyaksikan balapan secara langsung.
Dilansir Hello Monaco, untuk menyewa kapal pesiar pribadi, harga yang ditawarkan dimulai dari 80 ribu euro--1 juta euro atau setara Rp1,5 miliar hingga Rp18,6 miliar tergantung dari ukuran kapal. Harga yang fantastis, bukan? Tak heran kebanyakan tamu yang memesan tempat di atas kapal pesiar berasal dari kalangan atas.
Tidak hanya menyewa secara pribadi, penonton yang ingin menyaksikan balapan di atas kapal pesiar khusus umum juga bisa memesan sebuah kursi kapal yang ditawarkan pihak GP Monako maupun agen travel. Harganya dimulai dari jutaan rupiah. Menonton balapan di atas kapal pesiar bukan hanya soal pemandangan, melainkan juga pengalaman yang eksklusif dan mewah. Selain itu, para tamu VIP akan disajikan makanan berbintang Michelin, bar luar ruangan, dan fasilitas mewah lainnya.
4. Kontroversi hilangnya berlian di lintasan balap
Dilansir situs resmi Formula 1, pada 2004, Jaguar Racing bekerja sama dengan film Ocean's Twelve yang dibintangi Brad Pitt. Mereka memasangkan berlian rancangan Steinmetz Diamonds pada bagian hidung mobil. Lap pertama baru saja bergulir, tetapi kecelakaan yang melibatkan pembalap Jaguar, Christian Klien, sudah terjadi. Mobil yang tersemat berlian seharga 300 ribu dolar atau setara Rp5 miliar menabrak dinding pembatas.
Insiden ini menghancurkan bagian depan mobil. Klien terpaksa keluar dari lintasan. Tak seorang pun dari tim Jaguar diizinkan masuk ke lintasan hingga balapan berakhir.
Berlian berharga miliaran rupiah lalu menghilang. Ia tidak dapat ditemukan di lokasi kejadian. Banyak yang menduga berlian itu telah dicuri marshal. Ada yang mengatakan berlian masuk ke dinding pagar lintasan.
Spekulasi terus berkembang hingga memunculkan kabar berlian sengaja dihilangkan sebagai bagian dari publisitas untuk Ocean's Twelve. Namun, pihak Hollywood membantah kabar tersebut. Hingga kini, hilangnya berlian menjadi salah satu misteri dalam sejarah Formula 1. Kabar terus berkembang hingga menimbulkan teori konspirasi.
Itulah empat hal pembeda GP Monako dengan balapan Formula 1 lainnya. GP Monako merupakan salah satu race paling bergengsi dan didambakan para pembalap Formula 1. Sepanjang balapan ini digelar, tercatat hanya mendiang Ayrton Senna yang mampu menaklukan lintasan Monako sebanyak enam kali. Ia dijuluki sebagai King of Monaco.