Hasil Sprint Race Jadi Batu Sandungan Francesco Bagnaia di MotoGP 2024

MotoGP akan memasuki seri pemungkas pada 15–17 November 2024. Circuit de Barcelona-Catalunya menjadi arena terakhir perebutan gelar juara yang melibatkan Jorge Martin dan Francesco Bagnaia. Saat ini, Martin mengantongi keunggulan 24 poin atas Bagnaia.
Situasi tersebut jelas menyulitkan Bagnaia jika ingin mengamankan gelar juara ketiga secara beruntun. Apabila ditelisik lebih lanjut, hasil sprint race selama MotoGP 2024 menjadi salah satu batu sandungan bagi Bagnaia dalam persaingan di kejuaraan. Apalagi, Bagnaia melakukan kesalahan dalam sejumlah sprint race yang justru merugikannya.
1. Francesco Bagnaia unggul dalam perolehan poin grand prix race MotoGP 2024

Francesco Bagnaia memang tampil oke saat grand prix race sepanjang MotoGP 2024. Itu dapat dibuktikan dengan 10 kemenangan yang berhasil diraihnya dari 19 seri balap yang telah digelar. Catatan tersebut membuat pembalap asal Italia itu menyamai jumlah kemenangan yang direngkuh Casey Stoner dalam satu musim balap di kelas utama. Stoner mengoleksi 10 kemenangan dari 18 seri balap ketika meraih juara dunia pada 2007.
Hasil grand prix race membawa Bagnaia mengoleksi 345 poin hanya dari sesi balapan tersebut. Sementara itu, Jorge Martin yang mengemas tiga kemenangan dalam balapan Minggu mengumpulkan 321 poin sehingga tertinggal 24 poin dari Bagnaia. Meski begitu, ada sejumlah hal yang perlu diperhatikan di balik keperkasaan Bagnaia dalam grand prix race.
Bagnaia tercatat tiga kali gagal finis dalam balapan Minggu. Sebanyak dua kegagalan terjadi akibat insiden dengan pembalap lain di GP Portugal dan Aragon. Sementara itu, Bagnaia terjatuh dari motornya saat berusaha mengejar Martin dan Enea Bastianini saat GP Emilia Romagna di Sirkuit Misano. Padahal, Bagnaia mampu finis runner-up di GP San Marino yang berlangsung di sirkuit yang sama dua pekan sebelumnya.
Terlepas dari itu, Francesco Bagnaia bisa menduduki posisi puncak klasemen pembalap jika MotoGP menggunakan format pekan balap yang hanya melangsungkan balapan Minggu. Akan tetapi, kita tak boleh lupa saat ini MotoGP menggunakan format baru sejak 2023. Itulah yang membuat hari Sabtu tidak hanya diramaikan dengan sesi kualifikasi, tetapi juga ada sprint race.
2. Francesco Bagnaia tertinggal dari Jorge Martin dalam koleksi poin sprint race

Sejak awal musim, Francesco Bagnaia telah menilai sprint race sebagai kelemahan utamanya dalam mempertahankan gelar juara MotoGP. Hal itu tecermin dari enam sprint race pertama musim ini. Bagnaia hanya memperoleh 14 poin, sedangkan Jorge Martin mengoleksi 56 poin. Pada periode itu, Bagnaia gagal finis secara beruntun di GP Spanyol, Prancis, dan Catalunya.
Kemudian, Bagnaia memperbaiki performa saat sprint race sehingga berbuah finis terdepan di GP Italia dan Belanda serta finis ketiga di GP Jerman. Bahkan, Bagnaia menutup paruh pertama MotoGP 2024 dengan keunggulan 10 poin setelah Martin terjatuh saat grand prix race GP Jerman ketika sedang memimpin balapan. Sayangnya, situasi tersebut gagal dimanfaatkan Bagnaia pada paruh kedua musim ini.
Bagnaia terjatuh saat sprint race GP Inggris meski keesokan harinya finis ketiga ketika grand prix race sehingga hanya membawa pulang 16 poin. Di sisi lain, Martin mampu mencetak 29 poin usai finis runner-up beruntun dalam sprint dan grand prix race. Hasil tersebut membuat Martin kembali ke puncak klasemen dengan keunggulan 3 poin atas Bagnaia.
Selepas itu, Martin tampil konsisten mendulang poin saat sprint race maupun grand prix race. Pembalap Pramac Racing itu hanya gagal dapat poin dalam sprint race GP Indonesia karena finis di posisi kesepuluh. Di lain pihak, Bagnaia justru kembali terjatuh di sprint race GP Malaysia saat sedang mengejar Martin. Insiden tersebut terbilang krusial karena jarak poin antara Bagnaia dan Martin semakin melebar meski Bagnaia mengemas kemenangan ketika grand prix race di Sirkuit Sepang.
Ketangguhan The Martinator selama sprint race MotoGP 2024 terwujud dalam perolehan poin untuk sesi balapan tersebut. Ia berhasil mengoleksi 164 poin sehingga mengantongi keunggulan 48 poin atas Bagnaia. Surplus 24 poin yang digenggam Bagnaia dalam perolehan poin grand prix race pun sirna karena keunggulan poin sprint race yang berada di tangan Martin.
3. Jorge Martin tinggal selangkah lagi merengkuh gelar juara MotoGP 2024

Jorge Martin berada di atas angin menyongsong pekan balap GP Solidaritas di Barcelona. Ia hanya butuh unggul setidaknya 2 poin untuk memastikan gelar juara perdana dalam kariernya di kelas utama. Gelar prestisius itu bisa didapat saat sprint race jika Martin berhasil finis minimal posisi kedua, sedangkan Francesco Bagnaia finis posisi ketiga atau lebih buruk.
Di sisi lain, Bagnaia butuh keajaiban dalam pekan balap kali ini. Kemenangan saat sprint dan grand prix race tak akan berarti apa pun jika Martin tetap bisa finis di posisi tiga besar. Mengharapkan Martin membuat kesalahan atau terdapat masalah pada Desmosedici GP24 milik rival Bagnaia tersebut adalah hal muskil mengingat apa yang sudah terjadi sepanjang musim ini.
Sprint race GP Solidaritas akan berlangsung pada Sabtu (16/11/2024) pukul 21.00 WIB. Penggemar MotoGP di Indonesia bakal disuguhkan grand prix race pada Minggu (17/11/2024) pukul 20.00 WIB. Akankah Jorge Martin merengkuh gelar juara dunia MotoGP 2024 atau justru Bagnaia yang berhasil menuntaskan misi sulit? Patut untuk dinantikan bersama!