Indonesia Gak Dipatok Juara di Kejuaraan Dunia Senam Artistik, Terus Apa?

- Ada tiga wakil senam artistik putri Indonesia yang berlaga di Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025. Eva Butarbutar meminta mereka untuk menikmati turnamen tanpa tekanan.
- Meski tak pasang target juara, Eva berharap ketiga atletnya bisa belajar dan melihat bagaimana pemain level dunia berlaga. Mereka diminta tampilkan gerakan secara maksimal.
- Eva selalu memastikan para atletnya tak kecil hati melihat para pemain top dunia. Mereka dilarang membandingkan diri secara berlebihan dengan elite-elite senam artistik dunia.
Jakarta, IDN Times - Tim senam artistik putri Indonesia akan menjalani babak kualifikasi Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025 di Indonesia Arena, Jakarta pada Selasa (21/10/2025). Ini akan jadi panggung debut Alarice Mallica Prakoso dkk di panggung Kejuaraan Dunia.
Pelatih tim senam artistik putri Indonesia, Eva Butarbutar, menegaskan timnya tak mengincar gelar juara di sini. Malahan, Eva hanya meminta anak-anak didiknya untuk bisa menikmati rasanya bertanding di Kejuaraan Dunia.
1. Harus menikmati kompetisinya

Ada tiga wakil senam artistik putri Indonesia yang berlaga di Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025, yakni Alarice Mallica Prakoso, Salsabilla Hadi Pamungkas, dan Larasati Rengganis. Bagi Eva, mereka hanya harus menikmati turnamen, berlaga tanpa tekanan di Kejuaraan Dunia.
"Yang saya sampaikan ke anak-anak, this is World Champiosnhip! Jadi enjoy the competition, tampil maksimal denggan apa yang kalian punya," ujar Eca ditemui usai menjalani latihan.
2. Jadi ajang belajar

Meski tak pasang target juara, Eva berharap, ketiga atletnnya yang akan bertanding bisa belajar di turnamen ini. Sebab, ini jadi kesempatan mereka melihat secara langsung bagaimana pemain level dunia berlaga.
"Kalian juga harus liat bagaimana level dunia bertanding dan berlatih. Matanya dibuka, melihat semua, belajar dari situ. Do their best. Tampilkan apa yang mereka sudah punya. Mereka sudah punya target, gerakan bisa ditampilkan secara maksimal," ujar Eva.
3. Gak boleh membandingkan diri

Membawa tiga atlet debut ke panggung Kejuaraan Dunia, Eva selalu memastikan mereka tak kecil hati melihat para pemain top dunia. Eva dengan tegas melarang para atletnya untuk membandingkan diri secara berlebihan dengan elite-elite senam artistik dunia.
"Fokus dengan apa yang mereka miliki. Fokus dengan skill yang mereka punya. Jangan pernah compare diri mereka yang lain. One day, mereka akan sampai ke sana. Jadikan itu motivasi untuk sampai ke level itu," ujar Eva.