Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Indonesia Gelar 6 Turnamen Bulu Tangkis Internasional, Kok Bisa?

Ilustrasi Bulu Tangkis (Instagram.com/bwf.official)

Jakarta, IDN Times - Indonesia dipastikan akan menjadi tuan rumah dari enam turnamen bulu tangkis internasional sepanjang 2022. Federasi Bulu tangkis Dunia (BWF) mempercayakan Indonesia menghelat dua turnamen level senior tambahan.

Sebelumnya, Indonesia memang sudah terbiasa menggelar empat turnamen besar bulu tangkis. Dimulai dari Indonesia International Challenge, BWF Super 100 Indonesia Masters, BWF Super 500 Indonesia Masters, hingga BWF Super 1000 Indonesia Open.

1. Dapat tambahan dua turnamen

Konferensi Pers Indonesia Open 2021. (dok. Humas PP PBSI)

Indonesia dipastikan dapat tambahan dua turnamen internasional level senior di tahun 2022. Total, Indonesia bakal menggelar enam turnamen bulu tangkis sepanjang tahun ini.

"Jadi khusus tahun 2022 ini, kita dapat tambahan dua turnamen International Challenge," ujar Kepala Bidang Hubungan Luar Negeri PP PBSI, Bambang Roedyanto dalam keterangan tertulis PBSI.

Pria yang akrab disapa Rudy ini juga menegaskan, Indonesia bakal kembali menghelat Masters Super 100 dan International Challenge tahun ini. Dua turnamen ini absen digelar selama dua tahun lantaran pandemik COVID-19.

2. Bantu pemain pelapis kumpulkan poin

Ester Nurumi Tri Wardoyo dalam Siulasi Piala Uber 2020 (Dok.IDN Times/PBSI)

Indonesia dapat tambahan gelar dua turnamen, dinilai Rudy bisa menguntungkan pemain-pemain pelapis. Mereka diharapkan memanfaatkannya untuk bisa panen poin di dalam gelaran tambahan yang dilansungkan di tanah air.

"Sejauh ini turnamen-turnamen kelas bawah memang penyelenggaraannya masih banyak di Eropa. Asia belum ada yang bisa menyanggupi karena status pandemik," kata Rudy.

3. Kok bisa Indonesia gelar 6 turnamen?

Kepala Bidang Hubungan Luar Negeri PP PBSI, Bambang Roedyanto (dok.PP PBSI)

Tak ada negara Asia yang menyanggupi menggelar turnamen level senior, Rudy dengan percaya diri mencoba mengajukan Indonesia sebagai tuan rumah.

"Makanya saya mengajukan Indonesia untuk coba dan ternyata disetujui BWF. Ini penting agar pemain-pemain pelapis kita bisa bertanding dan mendapat poin. Tidak harus jauh-jauh ke Eropa," kata Rudy.

Rudy memang belum merinci kepastian tempat dan tanggal dari empat turnamen itu. Sementara untuk Indonesia Masters Super 500 (7-12 Juni) dan Indonesia Open Super 1000 (14-19 Juni) akan digelar di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ilyas Listianto Mujib
EditorIlyas Listianto Mujib
Follow Us