Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ini Rahasia Juara Marcus/Kevin di Fuzhou China Open 2018

badmintonindonesia.org

Ganda putra Indonesia, Marcus Gideon/Kevin Sanjaya berhasil menjadi juara turnamen bulutangkis Fuzhou China Open 2018. Ganda putra rangking 1 dunia ini meraih gelar setelah mengalahkan ganda muda Tiongkok, He Jiting/Tan Qiang di final yang digelar Minggu (11/11/2018) malam.


 

Gelar ini merupakan gelar ketujuh bagi Marcus/Kevin di turnamen BWF World Tour sepanjang tahun 2018. Plus satu medali emas di Asian Games 2018. Bahkan, gelar tersebut bisa ditambah karena pekan ini mereka akan kembali tampil di Hongkong Open 2018. Apa rahasia Marcus/Kevin bisa juara di Fuzhou China Open 2018?


 

1. Tidak mudah menyerah, punya mental pemenang

twitter.com/inabadminton

Juara sejati memiliki mental pemenang. Mental pemenang inilah yang dimiliki oleh Marcus Gideon/Kevin Sanjaya sehingga membuat mereka tidak mudah menyerah. Di final Fuzhou China Open, Marcus/Kevin sempat kalah nyesek di game pertama, 25-27 dari He Jiting/Tan Qiang. Namun, mereka tidak putus asa.

Di game kedua, mereka berbalik menang 21-17 untuk melanjutkan pertandingan ke game ketiga. Dan di game penentuan, permainan mereka semakin oke dan akhirnya menang 21-15. 

Ini bukan kali pertama, Marcus/Kevin memperlihatkan mental pemenang. Di semifinal ketika melawan juara dunia 2017 asal Tiongkok, Zhang Nan/Liu Cheng, mereka juga kalah di game pertama, 17-21. Namun, mereka tidak kehilangan semangat. Mereka berhasil menang di game kedua dan ketiga untuk lolos ke final.

2. Cepat mengevaluasi kesalahan

twitter.com/inabadminton

Dan, untuk bangkit dari kekalahan di game pertama sehingga kemudian tampil bagus di game berikutnya, tentunya tidak cukup hanya mengandalkan semangat besar. Tetapi juga dibutuhkan kemampuan cepat untuk memperbaiki kesalahan. Kemampuan inilah yang dimiliki Marcus/Kevin.


 

Dua pertandingan semifinal dan final di Fuzhou China Open, menjadi bukti betapa cepatnya mereka mengevaluasi kesalahan di game pertama untuk diperbaiki di game berikutnya.


 

Dikutip dari Badmintonindonesia.org, Marcus Gideon menyebut mereka tertekan di game pertama karena ganda Tiongkok yang berusia muda, memiliki power lebih sehingga pukulannya lebih kencang. "Jadi kami harus mengeluarkan banyak tenaga juga dan harus siap dengan tekanan-tekanan mereka," kata Marcus. 


 

"Kami mencoba main lebih tenang, kurangi kesalahan-kesalahan sendiri dan lebih siap dengan serangan-serangan mereka. Pasangan Tiongkok tampil cukup baik, mereka cepat dan pukulannya kencang," ujar Kevin.


 

3. Cepat Move on dari kegagalan

twitter.com/inabadminton

Meski sering juara dan panen gelar, bukan berarti Marcus/Kevin tidak pernah kalah. Justru, ganda putra berjuluk Duo Minions ini datang ke turnamen Fuzhou Open 2018 dengan kenangan buruk. Sepekan sebelumnya, mereka kalah di final French Open 2018 dari ganda muda Tiongkok, Han Chengkai/Zhou Haodong. 


 

Toh, Marcus/Kevin bisa cepat move on dari kegagalan di Prancis. Di Fuzhou China Open, mereka tampil sempurna. Di babak 32 besar hingga perempat final, mereka selalu menang straight game. Dan, di semifinal juga final, Marcus/Kevin bisa lepas dari bayang-bayang kekalahan dari ganda Tiongkok di French Open.


 

Dikutip dari Badmintonindonesia.org, Marcus mengaku senang bisa mengalahkan pasangan muda Tiongkok di final. Namun, mereka enggan jumawa. "Masih banyak yang perlu kami perbaiki. Kami masih sering membuat kesalahan sendiri, masih banyak kekurangan. Kami harus lebih siap lagi ke depannya, terutama minggu depan di turnamen Hong Kong Open 2018," tutur Marcus..


 

Tiga kemampuan hebat ini seharusnya juga dimiliki pebulutangkis Indonesia lainnya. Maju terus Marcus/Kevin. Semoga gelar di Fuzhou China Open 2018 berlanjut di Hongkong Open pekan ini. Semangat!
 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Paulus Risang
EditorPaulus Risang
Follow Us