10 Jenis Cedera Olahraga, Tingkatkan Kewaspadaan!

Olahraga bermanfaat untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh. Selain itu, aktivitas ini membutuhkan koordinasi dan konsentrasi tinggi karena kamu dituntut aktif bergerak. Hanya saja, olahraga yang dilakukan secara asal, dapat menimbulkan beberapa macam cedera olahraga.
Adapun cedera olahraga merupakan kerusakan tubuh yang disebabkan kecelakan atau masalah selama menjalani olahraga. Risiko kesehatan ini dapat memengaruhi seluruh bagian tubuh, meliputi otot, sendi, tulang, tendon, dan ligamen.
Meski dapat diminimalisir dengan pemanasan, cedera olahraga dapat terjadi bila intensitas olahraga tidak dijaga dengan baik. Agar sesi olahraga berjalan lancar, yuk waspadai 10 jenis cedera olahraga di bawah ini.
1. Keseleo dan otot tegang

Keseleo dan otot tegang menjadi cedera olahraga yang lazim terjadi. Risiko ini meliputi pergelangan kaki terkilir, otot paha dan selangkangan tegang, hingga peradangan tendon.
Jenis cedera olahraga ini rentan terjadi pada sesi olahraga lari, melompat, atau latihan peregangan. Meski begitu, masalah kesehatan ini dapat dicegah dengan rutin memperkuat dan melatih fleksibilitas otot.
2. Nyeri tulang kering

Peradangan tulang kering bisa dialami kamu yang menambah intensitas latihan atau menjajal olahraga yang bertumpu pada kaki. Termasuk masalah kesehatan ringan, cedera olahraga ini menimbulkan rasa sakit di bagian dalam tulang kering.
Meski begitu, hal ini bisa dicegah dengan rutin melatih otot betis dan menjalani latihan dengan target di bagian kaki. Jangan sampai kelupaan, ya!
3. Cedera engkel

Jenis cedera olahraga yang menyerang jaringan penghubung tendon dan otot pergelangan kaki dikenal sebagai cedera engkel. Masalah kesehatan ini dapat berupa peradangan tendon engkel atau tendinitis.
Mirip nyeri tulang kering, cedera engkel biasa dialami kamu yang biasa mengandalkan pergerakan kaki dalam olahraga, misalnya atlet lari maupun lompat. Bila tidak mendapat penanganan yang tepat, cedera olahraga ini dapat menyebabkan ketidakmampuan berjalan normal.
Demi mengurangi risiko cedera engkel, penting untuk melakukan pencegahan dengan konsisten melatih tendon pergelangan kaki, betis, hingga pinggul.
4. Cedera lutut

Keseleo, sendi tegang, meradang, hingga ligamen lutut robek adalah bagian dari cedera lutut. Selain gegar otak, jenis cedera olahraga ini terbilang cukup menyiksa. Kabar baiknya, cedera lutut dapat diobati dengan penanganan medis yang tepat. Dengan begitu, atlet dapat pulih total tanpa mengakhiri kariernya secara dini.
Selain itu, atlet dianjurkan untuk melakukan latihan penguatan otot paha belakang, paha depan, dan hamstring. Hal ini bertujuan untuk mengantisipasi efek buruk cedera olahraga ini.
5. Cedera bahu

Cedera bahu biasanya menyerang sendi, otot, dan bahu atau rotator cuff tendinitis. Peradangan bahu ini kerap dialami atlet bisbol, tenis, atau pemain olahraga yang menggerakkan bahu secara intens.
Pencegahan dari cedera olahraga ini dapat dilakukan dengan latihan punggung atas dan inti tubuh. Selain itu, melakukan peregangan otot dada usai latihan intens sangan dianjurkan.
6. Cedera siku

Cedera siku atau epikondilitis merupakan salah satu jenis cedera yang dialami pemain bulu tangkis, golf, tenis, dan olahraga yang banyak mengayunkan lengan lainnya. Masalah kesehatan ini menimbulkan rasa nyeri hebat di bagian dalam dan luar siku. Untuk mencegahnya, kamu perlu memperkuat otot sekitar siku.
7. Cedera sendi pinggul

Cedera sendi pinggul umumnya rentan dialami pemain balet dan yoga. Hal ini dikarenakan jenis latihan yang dipraktikkan kerap melakukan gerakan rotasi pinggul, jongkok, dan bertumpu pada bagian tubuh sekitar pinggul.
Sebagai bagian dari pencegahan, kamu disarankan untuk menakar kemampuan diri dan menilai batas aman saat melakukan gerakan. Jangan sampai berlebihan melakukan gerakan, ya!
8. Cedera punggung

Cedera punggung kerap dialami atlet lari, tenis, dan golf. Tapi tak perlu khawatir sebab cedera olahraga ringan ini dapat diantisipasi. Salah satu caranya dengan teratur menjalankan latihan yang menyasar otot sekeliling tulang belakang di punggung.
9. Patah tulang atau fraktur

Patah tulang atau fraktur merupakan salah satu cedera olahraga yang cukup umum terjadi. Meski tidak dapat dicegah, masalah kesehatan ini dapat diminimalisir dengan rajin mengonsumsi asupan bergizi lengkap, mencukup kebutuhan vitamin D dan kalsium, serta rajin olahraga angkat beban.
10. Gegar otak

Pemain sepakbola, hoki, atau tinju biasa mengalami gegar otak. Termasuk cedera olahraga serius, gegar otak dapat disenankan oleh cedera otak parah, dan benturan, pukulan, atau goncangan pada kepala akibat terpukul atau terpelanting.
Meski terbilang cedera olahraga yang tak terhindarkan seperti patah tulang, efek gegar otak dapat diminimalisir dengan rutin menjalani latihan yang mampu memperkuat leher dan punggung atas. Latihan ini meningkatkan kualitas refleks otot dan pergerakan kepala.
Itulah 10 jenis cedera olahraga yang biasa dialami. Adapun pertolongan pertama yang perlu dilakukan ketika mengalami cedera adalah mengompres menggunakan es, membebat atau menekan area cedera menggunakan elastic bandage, dan meningkatnya ke posisi di atas jantung. Bila kondisi kian memburuk, segera periksakan ke dokter.