Jakarta, IDN Times - Perjalanan atlet panjat tebing putri Indonesia, Desak Made Rita Kusuma Dewi terhenti lebih awal. Dia kalah dalam babak perempat final yang berlangsung di Le Bourget Climbing Venue, Paris pada Rabu (7/8/2024).
Desak kalah di delapan besar melawan wakil China, Deng Lijuan. Desak membukukan catatan waktu 6,369 detik dan hanya selisih 0,006 detik dengan Lijuan yang mencatatkan 6,363 detik.
Kekalahan Desak Made jadi kejutan pahit untuk Indonesia. Sebab, Desak sejatinya jadi salah satu andalan Merah Putih meraih medali di panggung olahraga akbar empat tahunan tersebut.
Desak kehabisan kata-kata untuk mengungkapkan kekecewaannya. Namun, dia memupuk semangat untuk bisa tampil di Olimpiade 2028 Los Angeles mendatang.
"Saya enggak tahu mau ngomong apa lagi. Saya tadi sudah cepat, tapi lawan saya akui lebih cepat. Saya akan berjuang lagi di Los Angeles 2028," ujar Desak.
Tim panjat tebing speed putri Indonesia harus pulang tanpa medali dari Olimpiade 2024 Paris. Rajiah Sallsabillah jadi satu-satunya wakil Indonesia yang melaju ke semifinal.
Rajiah kalah di empat besar melawan Lijuan. Rajiah mencatatkan waktu 6,41 detik dan Lijuan 6,38 detik.
Dalam perebutan perunggu, Rajiah sempat terpeleset. Rajiah dipaksa untuk mengakui keunggulan wakil Polandia, Aleksandra Kalucka yang meraih 6,53 detik, sedangkan Rajiah finis dengan catatan waktu 8,24 detik.
Panjat tebing Indonesia kini hanya bisa menggantungkan harapan pada speed putra untuk bisa bawa pulang medali dari Olimpiade 2024 Paris.
Veddriq Leonardo suka tak suka jadi tumpuan harapan. Sebab, hanya Veddriq Leonardo yang berhasil melaju ke perempat final. Sementara Rahmad Adi Mulyono kandas di babak eliminasi.
Desak Made meminta masyarakat untuk terus mendukung Veddriq.
"Terima kasih kepada seluruh masyarakat Indonesia, terima kasih atas dukungan dan doanya untuk tim panjat tebing Indonesia. Terus dukung kami, besok masih ada Bang Veddriq, semoga bisa naik podium tertinggu di Olimpiade," kata Desak.