Kans Pedro Acosta Pecahkan Rekor Marquez Menipis

- MotoGP Jerman jadi kesempatan terakhir Pedro Acosta merebut rekor pemenang termuda
- Acosta akan berusia 20 tahun 43 hari saat main race seri Jerman berlangsung
- Setelah seri Jerman, MotoGP memasuki masa jeda liburan tengah musim
MotoGP Jerman yang bakal digelar pada, Minggu (7/7/2024), jadi momen menentukan bagi Pedro Acosta. Pasalnya, rookie di tim Red Bull GASGAS Tech3 itu tinggal punya satu kesempatan untuk merebut rekor pemenang MotoGP termuda. Rekor milik Marc Marquez tersebut memang sulit untuk dipecahkan.
Marquez menjadi kampiun termuda di kelas MotoGP pada usia 20 tahun 63 hari. Ia meraihnya di Sirkuit COTA 2013. Acosta sendiri akan berusia 20 tahun 43 hari saat main race seri Jerman berlangsung.
Setelah seri Jerman, MotoGP memasuki masa jeda liburan tengah musim. Seri berikutnya dimulai pada 4 Agustus 2024 di Inggris. Jika Pedro Acosta tak menang di Jerman, kesempatannya mencetak rekor sebagai pemenang MotoGP termuda bakal lenyap karena usianya sudah melewati batas.
1. Balapan di Sirkuit Sachsenring tak akan mudah bagi Acosta

Sejatinya Pedro Acosta punya rekam jejak apik di Sirkuit Sachsenring. Saat masih berlaga di kelas lebih ringan, Acosta selalu merebut podium di trek sepanjang 3,7 km ini. Ia menang di Moto3 2021, runner-up di Moto2 2022, dan kembali jadi kampiun di Moto2 2023.
Namun, level persaingan di MotoGP sangat tinggi. Pembalap Ducati terbukti bisa mendominasi jalannya balapan hampir di setiap sirkuit. Sementara itu, mesin KTM belum pernah menang di Sachsenring.
2. Acosta bakal legowo jika gagal mencetak rekor pemenang MotoGP termuda

Pedro Acosta sendiri menyadari sulitnya menjadi pemenang MotoGP termuda. Kendati pernah bersaing di barisan depan, ia masih belum bisa mengungguli para rivalnya yang lebih senior. Karena itu, fokus Acosta adalah memperbaiki performa balapnya di setiap seri.
“Tak akan mudah mengalahkan (rekor Marquez), tapi mari kita lihat jalannya akhir pekan ini dan sejauh mana kita bisa meraihnya. Memang menyenangkan jika memiliki rekor tersebut, tetapi itu bukan prioritas,” kata rider muda asal Spanyol ini dilansir Crash.
3. Acosta pernah punya kans kuat memimpin balapan MotoGP

Sejak awal musim, Pedro Acosta tampil memukau pada banyak seri. Ia pernah bersaing memperebutkan posisi terdepan. Saat balapan di Le Mans dan Catalunya, pembalap berjuluk Si Hiu dari Mazarron ini punya ritme untuk menang meski akhirnya terjatuh.
Di Le Mans, Acosta bersaing di posisi ke-5 pada paruh awal balapan. Dengan laju yang ia miliki, Acosta bisa saja merangsek ke barisan terdepan. Sayangnya, ia tergelincir di tikungan tujuh saat menyerang Fabio Di Giannantonio (Pertamina Enduro VR46 Racing Team).
Di Catalunya, Acosta punya kans lebih baik untuk finis terdepan. Ia berada di urutan ke-2, tepat di belakang Jorge Martin (Pramac Racing), ketika kehilangan kendali ronda depan dan terjatuh di tikungan sepuluh. Acosta bisa melanjutkan balapan dan finis P13.
Meski sulit, Pedro Acosta tetap punya kans tampil moncer di Sirkuit Sachsenring. Sesi main race berdurasi 30 lap jadi tantangan terakhir Acosta untuk mencetak rekor kampiun MotoGP termuda. Bisakah ia mewujudkannya?