Jakarta, IDN Times - Kasus COVID-19 di Olimpiade Tokyo 2020 bertambah lagi. Dikabarkan, menurut laporan panitia pelaksana Olimpiade, ada tambahan tujuh kasus baru di gelaran Olimpiade Tokyo 2020 ini.
Dilansir Tass, dua dari tujuh orang yang terkena COVID-19 adalah atlet. Mereka berada di area kampung atlet Olimpiade, dan berasal dari Belanda. Alhasil, sekarang total kasus COVID-19 di Olimpiade Tokyo bertambah menjadi 160.
Tidak hanya atlet dan panitia, COVID-19 juga dikabarkan menyerang polisi yang menjaga keamanan Olimpiade 2020. Kyodo News melaporkan ada 12 anggota polisi dari prefektur Hyogo, yang mengidap COVID-19 saat ini.
Alhasil, total 50 anggota polisi yang berasal dari seluruh prefektur di Jepang, serta 12 lainnya yang berkontak, juga harus menjalani karantina. Total, panitia menurunkan 60.000 anggota polisi untuk mengamankan jalannya Olimpiade Tokyo 2020.
Baru-baru ini, ada cabang olahraga (cabor) yang harus dibatalkan pelaksanaanya akibat COVID-19. Cabor tersebut adalah voli pantai. Salah satu atlet voli pantai asal Republik Ceko, Marketa Slukova, terbukti positif COVID-19.
Slukova dinyatakan positif sejak awal pekan lalu, atau ketika tiba di Jepang. Akibatnya, dia dan rekannya, Barbora Hermannova, gagal main di Olimpiade Tokyo.
Slukova/Hermannova harusnya sudah berlaga melawan tim Jepang yang diisi, Megumi Murakami/Miki Ishii, pada Sabtu pagi WIB(24/7/2021).
Isu COVID-19 memang sudah menjadi bahasan utama dalam Olimpiade Tokyo. Hingga Selasa (27/7/2021), berdasarkan data dari panitia #Tokyo2020, sudah ada 160 kasus positif COVID-19 di gelaran Olimpiade kali ini.
Mayoritas, mereka yang terpapar merupakan kontraktor dari Olimpiade Tokyo 2020 ini. Sebanyak 65 personel dari kontraktor event terbukti positif COVID-19. Tidak hanya kontraktor, beberapa pihak lain terkena imbas dari virus corona ini,