Kelvin Kiptum, Pemegang Rekor Maraton Meninggal Dunia Usai Kecelakaan

Kabar duka menyelimuti dunia atletik. Pemegang rekor dunia lari maraton, Kelvin Kiptum, meninggal dunia pada usia 24 tahun. Atlet asal Kenya ini diketahui mengalami kecelakaan mobil bersama dua orang, termasuk sang pelatih, Gervais Hakizimana, pada Minggu (11/2/2024) waktu setempat atau Senin (12/11/2024) dini hari WIB.
Kelvin Kiptum berhasil memecahkan rekor dunia lari maraton milik kompatriotnya, Eliud Kipchoge, dengan catatan waktu 2:00:35 di Chicago Marathon pada Oktober 2023. Pencapaiannya makin luar biasa mengingat ini merupakankompetisi internasional ketiga yang pernah ia ikuti. Prestasi gemilang ini menandakan bakat luar biasa dan potensi besar Kiptum di dunia lari maraton.
1. Kelvin Kiptum memulai karier atletiknya dari jalanan

Atlet bernama lengkap Kelvin Kiptum Cheruiyot lahir di distrik Keiyot, Kenya, pada 2 Desember 1999. Bakatnya sebagai pelari maraton ditemukan pelatihnya, Gervais Hakizimana, yang saat itu merupakan atlet lari maraton. Keduanya bertemu pada 2009 di peternakan milik ayah Kiptum.
Kecintaan Kiptum kepada dunia lari bermula dari sepupunya yang merupakan seorang pacemaker (pelari pengatur kecepatan dalam maraton) untuk atlet maraton Haile Gebrselassie. Namun, dia harus meyakinkan orang-orang terdekatnya, dia bisa berhasil dalam dunia atletik. Ini termasuk dari sang ayah yang menginginkan dirinya untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi ketimbang menjadi atlet.
Tak seperti atlet lari maraton lainnya yang mengawali karier di lintasan lari atau trek, Kiptum justru mengasah dirinya di jalanan. Ini karena dirinya tak memiliki uang yang cukup untuk berlatih di lintasan. Bahkan, dia harus meminjam sepatu ketika mengikuti maraton pertamanya pada 2018.
Kiptum mengaku, periode tersebut sangat sulit baginya, karena tidak ada prestasi yang bisa diraihnya selama 4 tahun. Namun, dirinya tetap berusaha hingga berhasil memecahkan rekor dunia lari maraton pada Oktober 2023. Semenjak itu, dia bercerita, ayahnya sering memujinya secara berlebihan sebagai anak yang patuh terhadap orangtuanya.
2. Kelvin Kiptum mengukir sejarah sebagai pelari maraton tercepat di Chicago Marathon 2023

Kelvin Kiptum mengukir sejarah di Chicago Marathon 2023 dengan menjadi pelari maraton tercepat di dunia. Dia menyelesaikan maraton dengan jarak tempuh 42,195 km dalam waktu 2:00:35. Pencapaiannya ini mengalahkan rekor sebelumnya yang dipegang Eliud Kipchoge dengan selisih 34 detik.
Kiptum mengawali perlombaan bersama tujuh pelari dan sejumlah pacemakers. Setelah 5 km, hanya Daniel Kibet Mateiko yang mampu mengikutinya. Keduanya masih sama unggul hingga separuh perjalanan dengan rekor dunia baru 1:00:48.
Di 10 km terakhir, Kiptum mulai melesat meninggalkan Mateiko yang kecepatannya menurun. Dia mencatatkan waktu 13:51 di 5 km terakhir untuk memastikan kemenangannya. Menariknya, Chicago Marathon 2023 merupakan kompetisi internasional ketiga dalam kariernya.
3. Kelvin Kiptum dan tiga penumpang lain mengalami kecelakaan tunggal

Kelvin Kiptum diketahui pergi bersama dua orang lain, termasuk Gervais Hakizimana yang merupakan pelatihnya. Mereka mengalami kecelakaan pada Minggu (11/2/2024) malam waktu setempat di jalan Eldoret-Kaptagat, Kenya. Kecelakaan ini tidak hanya merenggut nyawa Kiptum dan Hakizimana, seorang penumpang perempuan bernama Sharon Kosgey mengalami luka berat di kepala dan dilarikan ke rumah sakit.
Menurut laporan kepolisian setempat, mobil terlebih dahulu menabrak pohon dengan kecepatan tinggi sebelum terguling. “Ini murni kecelakaan tunggal. Kelvin Kiptum, pemegang rekor dunia lari maraton, sedang mengemudi mobilnya dengan dua penumpang. Kiptum dan Hakizimana meninggal di tempat dan orang ketiga dilarikan ke Rumah Sakit Racecourse di Eldoret,” ujar juru bicara kepolisian setempat dilansir BBC.
4. Kelvin Kiptum bermimpi bisa berlaga di Olimpiade 2024 Paris bersama Eliud Kipchoge

Olimpiade 2024 Paris seharusnya menjadi panggung bersejarah bagi dua pelari maraton tercepat dalam sejarah, Kelvin Kiptum dan Eliud Kipchoge. Keduanya masuk dalam daftar sepuluh atlet lari maraton Kenya yang akan berlaga di kompetisi bergengsi ini. Pertemuan Kiptum dan Kipchoge di Olimpiade 2024 Paris seharusnya menjadi perlombaan pertama mereka untuk bersaing secara langsung membela negara.
“Saya memimpikan Olimpiade (2024) Paris. Jika saya mendapat kesempatan untuk dipilih oleh para penyeleksi, saya akan berterima kasih dan saya akan pergi ke sana dan mencoba untuk memenangi medali. Akan sangat menyenangkan bertemu dengan (Eliud) Kipchoge yang telah menginspirasi banyak orang. Saya siap untuk berlomba melawannya,” ujar Kelvin Kiptum dikutip situs resmi Olimpiade.
Kepergian Kelvin Kiptum pada usia 24 tahun meninggalkan luka mendalam bagi dunia atletik. Mimpinya untuk berlaga di lari maraton Olimpiade 2024 Paris bersama Eliud Kipchoge tidak akan terwujud. Namun, kisah hidup Kiptum akan selalu dikenang sebagai contoh dedikasi, pantang menyerah, dan semangat untuk mencapai cita-cita.