Kenapa Indonesia Pakai Ganda Gado-gado di Final BAMTC 2025?

- Fadia dipasangkan dengan Rinov Rivaldy dalam final BAMTC 2025, menggantikan Dejan Ferdinansyah.
- Dejan mengalami masalah pada lutut kanannya sehingga tim pelatih memutuskan untuk menurunkan Rinov.
- Optimisme Indonesia tinggi menjelang final BAMTC 2025, pasukan yakin bisa menjadi juara dan mencetak sejarah baru.
Jakarta, IDN Times - Sektor ganda campuran Indonesia memberi kejutan dengan meracik pasangan baru di final Kejuaraan Bulu Tangkis Beregu Campuran Asia (BAMTC) 2025. Rinov Rivaldy dipasangkan dengan Siti Fadia Silva Ramadhanti dalam partai pertama di final nanti.
Normalnya, Fadia berpasangan dengan Dejan Ferdinansyah di sektor ganda campuran. Kolaborasi keduanya belakangan mulai matang dan cukup rutin menyumbang poin buat Indonesia di BAMTC 2025. Lantas, kenapa pada akhirnya tim pelatih menduetkan Rinov dengan Fadia?
1. Kondisi Dejan sedang tidak prima

Keputusan menggantikan Dejan dengan Rinov diambil tim pelatih bukan tanpa alasan. Pealtih ganda campuran Indonesia, Rionny Mainaky, menjelaskan Dejan mengalami masalah pada lutut kanannya. Jika dipaksakan, dikhawatirkan akan terjadi hal-hal yang tak diinginkan.
"Dejan merasa sakit pada lutut kanannya dan cukup mengganggu pergerakannya. Setelah berdiskusi, akhirnya diputuskan di final saya menurunkan Rinov dengan Fadia," kata Rionny dalam keterangan tertulis, Minggu (16/2/2025).
2. Yakin Fadia bisa adaptasi

Rionny optimistis Fadia bisa beradaptasi dengan Rinov dan mampu memberi hasil maksimal. Sebab, selama ini, Fadia dianggap cukup cair saat berpasangan dengan siapa saja dalam sektor ganda campuran. Selain itu, pengalamannya juga cukup kaya.
"Fadia sudah turun beberapa kali jadi sudah tahu situasi dan kondisi di lapangan. Ini jadi bahan pertimbangan. Mereka ketika saya tanya juga siap untuk turun," kata Rionny.
3. Optimisme Indonesia meninggi

Optimisme Indonesia meninggi jelang final Kejuaraan Bulu Tangkis Beregu Campuran Asia (BAMTC) 2025. Menghadapi China di Qingdao, Minggu (16/2/2025), Indonesia yakin bisa jadi juara.
Sebenarnya, Indonesia sudah mencetak sejarah, lewat skuad muda, di BAMTC 2025. Untuk pertama kalinya, Pasukan Merah Putih berhasil menembus final sejak BAMTC digulirkan pada 2017.
"Kalau kita melihat dari susunan yang ada, punya peluang juara," kata Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi pelatnas PBSI, Eng Hian, ditemui di Pelatnas PBSI Cipayung pada Sabtu (15/2/2025).