Kisah Duit yang Bikin Rossi dan Honda Berpisah

- Valentino Rossi membeberkan pengalaman buruk saat berpisah dengan Honda terkait masalah gaji yang minim di tengah kesuksesannya sebagai juara MotoGP.
- Rossi merasa tidak dihargai oleh Honda ketika memenangkan gelar juara dunia dan merasa dianggap hanya bisa menang karena motor Honda.
- Meski pindah ke Yamaha pada 2004, Rossi tetap sukses meraih gelar juara dan menjadi pembalap sukses bersama dua pabrikan, Honda dan Yamaha.
Jakarta, IDN Times - Legenda MotoGP, Valentino Rossi, membeberkan kenangan buruknya ketika mengakhiri kerja sama dengan Honda. Kepindahannya itu ternyata ada kaitannya dengan uang.
Sebelum menjadi legenda bersama Yamaha, Rossi sempat membela Honda sejak 2000 sampai 2003. Bersama Honda, dia sukses menjadi juara MotoGP selama tiga kali. Namun, keberhasilan ini tak serta merta menjadikan hubungan mereka akrab.
1. Kontrak kecil yang bikin tersinggung
Rossi bercerita, sebelum cabut dari Honda pada 2004, sempat ada pembicaraan soal kontrak baru dua tahun sebelumnya. Ketika itu, Rossi sudah mengantongi gelar juara. Namun, minim apresiasi dari Honda.
"Ketika menandatangani kontrak baru dengan Honda pada 2002, saya sudah juara dunia. Manajer saya kala itu meminta kenaikan gaji. Tapi, Honda tidak memberikannya. Saya seharusnya dapat lebih," kata Rossi, dilansir Crash.
2. Tak senang dengan anggapan Rossi juara karena Honda
Tidak cuma perkara gaji minim, Rossi juga sebal karena dianggap bisa juara MotoGP karena memakai motor Honda. Alhasil, dia memilih keluar dan bergabung dengan Yamaha pada 2004.
"Honda saat itu sama dengan Ducati sekarang. Alhasil, mereka sombong. Bahkan, ada anggapan Rossi menang karena Honda. Saya tidak senang, dan akhirnya memutuskan pergi ke Yamaha," ujar Rossi.
3. Mencatatkan sejarah bersama Yamaha
Meski berpindah pabrikan pada 2004, Rossi berhasil menunjukkan kelasnya. Dia sukses merengkuh gelar bersama Yamaha, tepatnya pada 2004, 2005, 2008, dan 2009.
Berkat catatan tersebut, Rossi berhasil menjadi pembalap yang sukses juara bersama dua pabrikan, Honda dan Yamaha. Malah, dia sukses mengantarkan Yamaha jadi salah satu yang diperhitungkan di kancah MotoGP.