Lolos Perempat Final, 2 Tunggal Putra Indonesia Hadapi Lawan Berat

Sudah lama sekali, tunggal putra Indonesia tidak mampu menjadi juara di German Open. Terakhir kali tunggal putra Indonesia pernah juara di German Open adalah tahun 1995 silam, atau 23 tahun lalu.
Kala itu, pemain yang mampu melakukannya adalah tunggal putra legenda Indonesia, Joko Supriyanto. Nah tahun ini, tunggal putra Indonesia berpeluang menjadi juara.
Itu setelah dua tunggal putra terbaik Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie berhasil lolos ke perempat final German Open 2018. Ginting dan Jonatan lolos setelah meraih kemenangan di round 2, Kamis (8/3/2017) malam.
Di perempat final yang dimainkan Jumat (9/3/2018), keduanya akan menghadapi lawan 'kelas berat'. Bagaimana peluang dua tunggal putra Indonesia untuk lolos ke semifinal?
1. Jonatan Christie bertemu Kena Nishimoto

Jonatan Christie lolos ke perempat final German Open 2018 setelah menang relatif mudah atas tunggal putra Spanyol, Pablo Abian. Jonatan menang straigh game 21-14, 21-9 dalam waktu 32 menit, seperti dikutip dari Bwf.tournamentsoftware.com.
Di perempat final, tunggal putra kelahiran Jakarta berusia 20 tahun akan menghadapi pemain Jepang, Kenta Nishimoto. Tunggal Jepang berusia 23 tahun ini lolos ke perempat final setelah menang atas tunggal Korsel, Lee Hyun-il 21-13, 21-13.
Sebelumnya, Nishimoto telah memulangkan unggulan 1 asal Korsel, Son Wan-ho. Merujuk pada pencapaian itu, Nishimoto bisa dibilang merupakan lawan 'kelas berat' bagi Jonatan.
2. Keduanya sama-sama ingin meraih gelar

Pertemuan Jonatan dan Nishimoto akan menarik. Sebab, kedua pemain kini sama-sama penasaran ingin meraih gelar pertama di tahun 2018. Sebelumnya, Nishimoto tampil di final Malaysia Masters 2018 pada Januari lalu tetapi kalah dari Viktor Axelsen di final.
Sementara Jonatan yang tampil luar biasa di Badminton Asia Team Championship (BATC) 2018 dan berperan membawa tim putra Indonesia juara, penasaran ingin juara di level perorangan/ individu.
Andai tampil dalam penampilan terbaiknya, Jonatan berpeluang mengalahkan Nishimoto dan lolos ke semifinal. Parameternya, pada pertemuan di BATC 2018 Februari lalu, Jonatan menang atas Nishimoto dan menyumbang poin pertama Indonesia saat mengalahkan Jepang di perempat final. Kala itu, Jonatan menang rubber game (tiga game), 21-11, 20-22, 21-13.
Dikutip dari Badmintonindonesia.org, Jonatan menyebut mewaspadai kejutan dari Nishimoto yang disebutnya tidak mudah dikalahkan. Menurutnya, gaya permainan pemain Jepang tersebut kemungkinan akan berubah dibanding pertemuan terakhir di BATC 2018 lalu.
“Pasti setelah pertemuan terakhir, ada yang berubah dari permainan dia, saya harus pelajari lagi permainannya,” ucap Jonatan.
3. Lawan mundur, Anthony Ginting hadapi uunggulan tiga di perempat final

Sementara Anthony Sinisuka Ginting tak perlu bermain sampai tuntas untuk lolos ke perempat final. Ginting yang menjadi unggulan 6, lolos setelah lawannya, Huang Yuxiang asal China, tidak melanjutkan pertandingan.
Ginting sebenarnya menang 21-15 di game pertama. Kemudian di game kedua, saat Ginting unggul 5-3, Huang memilih tidak melanjutkan pertandingan karene cedera (Retited).
Di perempat final, Ginting akan menghadapi lawan tangguh, unggulan tiga asal China, Shi Yuqi. Kedua pemain telah meraih satu gelar di tahun 2018 ini. Ginting juara Indonesia Masters 2018 sementara Shi Yuqi berhasil menjadi juara India Open 2018, seperti dikutip dari Hindustantimes.com.
Ginting menyebut sudah lama tidak bertemu Shi Yuqi. Keduanya terakhir bertemu di Kejuaraan Dunia Junior 2014. Namun, dia masih ingat bahwa Shi Yuqi merupakan pemain yang ulet.
“Pokoknya, saya harus siap semuanya, siap capek,” tutur Anthony seperti dikutip dari Badmintonindonesia.org