Mandalika Punya Sedikit Titik Pengereman, Duel MotoGP Bakal Seru

MotoGP memang tidak menentukan rem standar yang harus digunakan setiap pabrikan. Artinya, setiap tim sebenarnya bebas menggunakan rem hasil produksi siapa pun asalkan ukurannya sesuai dengan ketentuan.

Selama 7 musim beruntun, setiap tim MotoGP rupanya mengandalkan Brembo di bagian pengereman. Tak heran jika Brembo bisa punya data menarik tentang banyak sirkuit, termasuk Sirkuit Mandalika.

Dari data yang diolah Brembo, setiap pembalap menggunakan rem selama 28 detik saat melibas satu putaran di Sirkuit Mandalika. Jika dibandingkan dengan sirkuit lain yang menyelenggarakan MotoGP 2022, total 28 detik adalah nilai terendah kedua pada paruh pertama musim. Hanya di Sirkuit Sachsenring, Jerman, yang pengeremannya lebih sedikit.

Jika dibandingkan dengan Kejuaraan Dunia Superbike (WSBK), nilainya tercatat lebih tinggi setengah detik. WSBK pernah digelar di Sirkuit Mandalika pada November 2021.

Menurut proyeksi Brembo, dalam persentase, rem digunakan oleh para pembalap pada 31 persen jarak balapan. Itu terjadi baik di WSBK maupun MotoGP.

Keterangan yang paling menarik dari data Brembo adalah, dari tikungan 3 hingga 9 di Sirkuit Mandalika, hanya terdapat 1 titik pengereman, yaitu di tikungan 7. Di titik itu, rem diinjak selama 1,8 detik.

Secara total, Brembo menyebut ada 9 titik pengereman pada 17 tikungan di sirkuit yang baru selesai di aspal ulang itu. Hanya 2 di antaranya yang sangat menuntut performa pengereman, yaitu tikungan 1 dan 10.

Sirkuit Mandalika mempunyai tata letak yang mengalir (smooth/flowing). Trek yang terletak di Lombok ini panjangnya 4,31 km dengan 17 tikungan.

Lintasan lurus terpanjang di Sirkuit Mandalika hanya 507 meter. Di bagian trek tersebut, titik pengereman tersulit ada di sebelum tikungan pertama. Pembalap MotoGP tiba dengan kecepatan yang mencapai 304 km/jam dan harus mengurangi kecepatannya menjadi 103 km/jam dalam 4,4 detik atau 223 meter.

Beberapa pembalap memang mengatakan bahwa tata letak Sirkuit Mandalika cukup menarik. Dengan lintasan lurus yang pendek dan titik pengereman yang sedikit, potensi terjadinya aksi saling kejar jadi lebih besar.

Yamaha disebut sebagai pabrikan yang cocok dengan Sirkuit Mandalika. Meski begitu, Honda pun punya catatan yang baik di sini. Buktinya Pol Espargaro yang memacu RC213V bisa mencatatkan waktu tercepat saat tes pramusim. Pembalap Repsol Honda ini mencatatkan waktu terbaik pada angka 1 menit 31,060 detik.

Jika banyak pembalap yang bisa tampil apik di Mandalika, maka balapan akan berlangsung dengan kompetitif. Duel dan saling salip pun bisa banyak terjadi. Siapakah yang akan jadi pemenang pertama di GP Indonesia musim ini?