Marc Marquez sudah berada di kelas utama MotoGP sejak musim 2013. Pembalap Repsol Honda itu sudah merasakan berbagai perubahan yang terjadi dalam kejuaraan.
Marc Marquez pun menyadari bahwa saat ini terdapat 3 pilar yang memengaruhi performa selama berada di atas lintasan. Lantas, faktor apa saja yang membuat seorang pembalap bisa tampil maksimal ketika menjalani pekan balap?
Ketatnya persaingan di kelas utama MotoGP memang semakin meningkat dari musim ke musim. Semua tim dan pembalap berupaya meraih hasil maksimal ketika berada dalam pekan balap. Hal tersebut diakui secara langsung oleh Marc Marquez. Apalagi, dirinya sempat mengalami pasang surut selama dua musim belakangan lantaran mengalami cedera.
"Aku telah mengalami dua sisi dari olahraga ini, yaitu kesuksesan dan cedera yang oleh karena itu ada jalan perbaikan. Pada tahun-tahun yang bagus, tekanan muncul dan memengaruhinya, tapi aku bisa mengatasi dengan baik.
Sekarang, tekanannya berbeda karena semua orang berharap untuk kembali, tetapi tidak perlu terlalu terburu-buru. Ada banyak hal yang tidak bisa dihitung dan Anda harus mengasumsikan dan mengelolanya. Anda harus melaju sedikit demi sedikit," ucap Marc Marquez dilansir Motosan.
Marc Marquez memang masih berhasrat untuk mengejar gelar juara dunia pada musim 2022 ini. Namun, kakak kandung Alex Marquez itu menyadari bahwa tugasnya kini tak mudah dan lebih bersikap realistis.
"Tantangannya adalah bertarung untuk gelar juara lagi. Tahun ini masih menjadi tujuan, tapi Anda harus realistis. Kami mengalami peningkatan. Hal terpenting adalah motivasi. Setiap hari menjadi sebuah tantangan dan sekarang tantangannya adalah mengatasi cedera selama dua tahun ini dan kembali bertarung untuk semuanya," paparnya.
Lebih lanjut, Marc Marquez menekankan bahwa ada tiga faktor yang menjadi penentu performa pembalap saat berada di lintasan. Salah satu yang masih membawa perubahan besar adalah kemampuan masing-masing pembalap itu sendiri selain dari segi motor yang dipakai.
"Balap sepeda motor telah banyak berubah pada beberapa aspek, seperti teknologi, keamanan sirkuit, dan dunia komunikasi. Ini bukan olahraga yang terdiri dari dua pilar, tapi tiga, yaitu motor, tim, serta pembalap.
Yang jelas bagiku adalah bahwa perbedaan fundamental masih dibuat oleh pembalap itu sendiri. Akan tetapi, jelas pula bahwa jika motor tidak bekerja, Anda masih bisa bertarung untuk sebuah balapan pada momen tertentu. Namun, tidak bertarung untuk gelar juara dunia," jelas Marc Marquez dikutip Motorcycle Sports.
Saat ini MotoGP diisi oleh banyak pembalap muda. Marc Marquez sebagai salah satu veteran di kelas utama tak sungkan mengakui bahwa dirinya banyak belajar dari pembalap yang jauh lebih muda darinya.
Ia lantas mengenang momen saat pertama kali masuk ke kelas utama MotoGP pada 2013 silam. Saat itu, ia banyak belajar dari beberapa pembalap berpengalaman untuk meningkatkan kemampuannya saat balapan.
"Saat aku tiba pada 2013, aku punya keistimewaan belajar dari pembalap, seperti Rossi, Lorenzo, atau Pedrosa. Kali ini justru sebaliknya. Aku melihat bagaimana pembalap muda bermunculan dan bagaimana mereka melakukan banyak hal baru. Kami para senior juga belajar dari mereka," cerita Marc Marquez.
Terkait masa depannya pada ajang MotoGP, Marc Marquez belum mau berbicara banyak. Ia menekankan bahwa ada banyak faktor yang akan memengaruhi keputusannya untuk lanjut atau memutuskan gantung helm dari kejuaraan.
"Waktu dan kepalaku akan memberitahu apakah aku layak memperpanjang karierku sebanyak yang dimiliki Rossi. Ada banyak hal yang muncul dalam pikiran, tetapi juga bergantung pada situasi waktu tertentu, cedera, punya tim medis yang bagus di sekitar Anda, atau terkait motivasi. Ada banyak faktor yang memengaruhi," pungkasnya.
Saat ini Marc Marquez masih bertengger di posisi ke-9 klasemen pembalap dengan perolehan 44 poin. Posisi finis terbaiknya adalah GP Spanyol yang berlangsung di Jerez pada 1 Mei 2022 lalu. Akankah Marc Marquez bisa merebut kemenangan pada musim 2022 ini?