Soal Skema Bantuan Kemenpora ke FPTI, Ini Kata Yenny Wahid
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Ketua Umum Federasi Panjat Tebing Seluruh Indonesia (FPTI), Yenny Wahid angkat bicara soal mekanisme bantuan dana yang diberikan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) untuk cabang olahraga panjat tebing.
Sebelumnya, FPTI menjadi sorotan lantaran tak masuk dalam daftar cabor yang mendapat bantuan dana sebesar Rp81,3 miliar dari Kemenpora untuk kualifikasi Olimpiade.
“(Mekanismenya) swakelola tapi sesuai dengan permintaan dari kita. Ada item-item, perlengkapan-perlengkapan, kejuaraan, pertandingan di luar negeri yang kita minta untuk disponsori,” kata Yenny ditemui di Wisma Kemenpora, Jakarta usai pelatikan Pengurus Pusat FPTI periode 2023-2027.
1. Lebih memudahkan federasi
Yenny blak-blakan mengatakan skema swakelola yang dilakukan Kemenpora terhadap FPTI justru memudahkan federasi. Menurutnya, sejauh ini Kemenpora selalu langsung menyediakan kebutuhan yang diminta FPTI.
“Kalau dibilang tidak di-support, tidak betul. Mekanismenya memang yang berbeda. Karena kita sengaja lebih memudahkan dari federasi kalau modelnya swakelola. Tinggal minta, kan lebih enak,” kata Yenny.
Baca Juga: Veddriq vs Katibin untuk Olimpiade 2024, FPTI Dorong Siapa?
2. Dapat dukungan penuh Kemenpora
Editor’s picks
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Dito Ariotedjo memastikan pihaknya akan membantu apapun yang FPTI butuhkan, terutama jika berkaitan dengan prestasi, regenerasi, dan pencarian bakat baru di panjat tebing.
“Mbak Yenny, jangan meragukan komitmen kami untuk panjat tebing. Apapun yang dibutuhkan dalam regenerasi atlet dan mempersiapkan atlet pasti Kemenpora seribu persen mendukung,” ujar Dito pada kesempatan yang sama.
3. Dana paling besar diterima PODSI
Kemenpora merogoh kocek hingga lebih dari Rp80 miliar untuk dibagian pada 13 cabang olahraga yang akan mengikuti kualifikasi Olimpiade 2024 Paris.
Dari daftar cabor yang menerima dana bantuan, Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) mendapat bantuan paling banyak, yakni Rp13,92 miliar.
FPTI sendiri sudah mengantongi dua tiket Olimpiade Paris 2024 atas nama Desak Made Rita Kusuma Dewi dan Rahmad Adi Mulyono.
Namun, FPTI masih akan mengincar dua tiket lainnya dengan menurunkan sembilan wakil untuk bertanding di Olympic Qualifier Series yang akan berlangsung di Shangai, China dan Budapest, Hungaria.
Baca Juga: Panjat Tebing dan Asa Sejarah Baru Indonesia di Olimpiade