McLaren Nikmati Persaingan Lando Norris dan Oscar Piastri di F1 2025

- Oscar Piastri unggul atas Lando Norris dalam kemenangan dan poin, sementara Max Verstappen dan George Russell juga meraih kemenangan
- Persaingan antara Piastri dan Norris membantu McLaren memimpin klasemen konstruktor dengan 516 poin, unggul 268 poin dari Ferrari di posisi kedua
- Andrea Stella menikmati rivalitas Piastri dan Norris serta berupaya mempertahankan gelar juara konstruktor bagi McLaren pada F1 2025
Persaingan gelar juara Formula 1 2025 masih berlangsung ketat. Oscar Piastri dan Lando Norris bertarung untuk menduduki posisi teratas di klasemen pembalap meski keduanya memperkuat McLaren. Piastri unggul 16 poin atas Norris menjelang pekan balap GP Hungaria 2025.
Perebutan gelar juara yang melibatkan Piastri dan Norris membuat Andrea Stella angkat bicara. Kepala tim McLaren itu tak gusar terhadap rivalitas kedua pembalapnya itu. Justru, Stella menikmati momen yang terjadi saat ini.
1. Oscar Piastri mengoleksi lebih banyak kemenangan ketimbang Lando Norris dalam 13 seri balap F1 2025
Oscar Piastri mengungguli Lando Norris pada pekan balap GP Belgia 2025. Pembalap berkebangsaan Australia itu membawa pulang 32 poin dari Sirkuit Spa-Francorchamps. Piastri mendulang 7 poin setelah finis runner-up pada balapan sprint dan mendapatkan 25 poin usai finis terdepan pada balapan utama. Sementara itu, Norris mengumpulkan 24 poin setelah finis ketiga pada balapan sprint dan menjadi runner-up pada balapan utama.
Finis pertama pada balapan utama GP Belgia menambah koleksi kemenangan Piastri menjadi enam kali sepanjang 2025. Di sisi lain, Norris telah empat kali naik podium tertinggi pada musim ini. Adapun pembalap selain McLaren yang mampu meraih kemenangan adalah Max Verstappen dengan dua kemenangan dan George Russell yang satu kali finis pertama di GP Kanada.
2. Persaingan antara Oscar Piastri dan Lando Norris turut membantu McLaren dalam perebutan gelar juara konstruktor
Persaingan ketat antara Oscar Piastri dan Lando Norris memberi dampak positif bagi McLaren. Tim yang berbasis di Woking, Inggris, itu menempati posisi puncak klasemen konstruktor. McLaren mengoleksi 516 poin dari 13 seri balap yang sudah digelar. Mereka unggul 268 poin atas Ferrari yang menempati posisi kedua.
Keunggulan tersebut kian memperbesar peluang McLaren mengakhiri F1 2025 dengan gelar juara konstruktor. Itu akan menjadi gelar kedua yang diraih McLaren secara beruntun setelah sebelumnya terjadi pada 2024. Saat ini, McLaren memiliki sembilan gelar juara konstruktor selama berkompetisi di Formula 1.
3. Andrea Stella menikmati dinamika rivalitas Oscar Piastri dan Lando Norris di Formula 1 2025
Duel antara Oscar Piastri dan Lando Norris dalam kontestasi gelar juara pembalap Formula 1 2025 menuai respons Andrea Stella. Ia mengaku persaingan di antara pembalapnya membuatnya tak nyaman. Alih-alih mengeluh, Stella justru menikmati dinamika yang terjadi saat ini.
Pria asal Italia itu berupaya memberi hasil terbaik untuk McLaren. Stella berambisi mempertahankan gelar juara konstruktor sekaligus merengkuh gelar juara pembalap pada musim ini. Sebab, terakhir kali McLaren kawin gelar juara pembalap dan konstruktor adalah pada 1998.
"Jika aku ingin nyaman, maka aku salah memilih pekerjaan. Aku memang tak ingin terlalu nyaman. Aku tertarik untuk memastikan McLaren berada di posisi terbaik dalam mencapai kesuksesan, yakni bersaing demi gelar juara konstruktor. Jika memungkinkan, aku ingin memastikan gelar juara pembalap diperebutkan di antara dua pembalap McLaren," jelas Andrea Stella dilansir Motorsport Week.
Stella tak memungkiri pertarungan antara Piastri dan Norris dapat menimbulkan ketegangan di internal tim. Meski demikian, pria berusia 54 itu melihat hal tersebut sebagai kesempatan bagi kedua pembalap untuk membuktikan kemampuan mereka. Stella menilai McLaren berada dalam posisi bagus karena memiliki dua pembalap bertalenta.
"Kami di sini untuk balapan dengan cara tertentu walaupun hal ini tidak mempermudah hidupku atau Zak Brown (CEO McLaren Racing). Itu adalah cara terbuka yang memungkinkan pembalap kami mendapat peluang untuk menunjukkan talenta, cita-cita, kualitas, dan perkembangan mereka secara terus menerus. Itulah alasan kami berada di sini," kata Andrea Stella dikutip PlanetF1.
4. Rivalitas antarpembalap McLaren bukan pertama kali terjadi di Formula 1
Rivalitas antara Piastri dan Norris di Formula 1 2025 kembali menghidupkan memori persaingan di antara pembalap McLaren yang pernah terjadi pada akhir era 1980an. Saat itu, Alain Prost dan Ayrton Senna pernah menjadi andalan McLaren pada 1988--1989. Kedua pembalap saling beradu cepat demi meraih gelar juara dunia pembalap.
Hasilnya, Senna berhasil merengkuh gelar juara Formula 1 untuk pertama kalinya pada 1988. Kemudian, Prost menambah koleksi gelar juara Formula 1 menjadi tiga kali pada 1989. Itu sekaligus menjadi titel juara terakhirnya bersama McLaren sebelum pindah ke Ferrari pada 1990.
Di sisi lain, persaingan Senna dan Prost juga menjadi momentum penting untuk McLaren. Mereka merengkuh gelar juara konstruktor berturut-turut pada 1988--1989. Itu menjadi kawin gelar keempat dan kelima yang McLaren peroleh di Formula 1.
Kini, McLaren berpeluang mengawinkan dua gelar prestisius pada musim ini. Itu bisa terwujud apabila McLaren mampu memaksimalkan peluang pada tiap seri balap yang tersisa. Di sisi lain, mereka tetap perlu mewaspadai potensi insiden yang melibatkan Piastri dan Norris saat beradu cepat di lintasan apabila tak ingin kehilangan poin.