Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mengapa Yunani Selalu Jadi Pembuka Parade of Nations Olimpiade?

Atlet negara Yunani dalam Parade of Nations Olimpiade Tokyo 2020 (x.com/@tokyo2020)

Dalam upacara pembukaan Olimpiade, khususnya di Olimpiade Paris 2024 nanti, ada satu momen yang paling ditunggu-tunggu yaitu Parade of Nations. Setiap negara peserta akan berjalan dalam sebuah defile di mana satu orang berada di barisan depan dan dipercaya untuk memegang bendera. Sementara itu, para atlet akan mengikuti di belakangnya.

Namun, ada satu hal menarik yang mungkin membuat kamu bertanya-tanya. Bagi kamu yang sering menonton upacara pembukaan, mungkin kamu memperhatikan bahwa dalam setiap parade defile negara peserta Olimpiade di mana pun, Yunani selalu tampil di barisan terdepan. Mengapa Yunani selalu berada di urutan pertama? Padahal secara alfabetis, Yunani berada di huruf G (dalam abjad Inggris) dan jika ditransliterasikan ke bahasa Indonesia, Yunani berada di huruf Y. Apakah ini ada hubungannya dengan tempat kelahiran Olimpiade itu sendiri?

Kamu mungkin penasaran tentang urutan negara yang berjalan di parade setiap kali upacara pembukaan Olimpiade berlangsung. Tenang saja, kamu tidak sendirian. Daripada penasaran, yuk cari tahu lebih lanjut melalui artikel berikut!

1. Urutan pertama dan terakhir pada parade punya makna tersendiri

Defile negara Yunani dalam Upacara Pembukaan Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang 2018 di Korea Selatan (YouTube.com/Olympics)

Alasan pertama adalah posisi pertama dan terakhir dalam urutan barisan di upacara pembukaan memiliki arti khusus. Delegasi Yunani selalu masuk terlebih dahulu dalam defile Parade of Nations di setiap pagelaran Olimpiade.

Posisi terdepan yang selalu konsisten setiap empat tahun sekali menandakan penghormatan terhadap sejarah mereka sebagai penyelenggara Olimpiade pertama di zaman kuno.

Sedangkan posisi terakhir mengikuti format yang sama. Negara yang menempati posisi kedua terakhir adalah negara yang akan menjadi tuan rumah Olimpiade berikutnya. Dalam hal ini, Amerika Serikat yang bersiap untuk Los Angeles 2028 dan negara tuan rumah saat ini yaitu Prancis akan tampil terakhir untuk menutup Parade di Olimpiade Paris 2024 nanti.

2. Urutan abjad negara peserta saat parade disesuaikan dengan bahasa negara tuan rumah

Parade negara Republik Ceko yang mana berlafalkan huruf Jepang di Olimpiade Tokyo 2020 (YouTube.com/Olympics)

Masalah urutan negara-negara dalam defile parade memang menarik untuk diperhatikan. Namun, tahukah kamu bahwa urutan negara-negara ini tidak selalu tetap sama di setiap gelaran Olimpiade.

Fakta menunjukkan bahwa urutan abjad negara peserta disesuaikan dengan bahasa negara tuan rumah. Sebagai contoh, pada Olimpiade Musim Dingin di Pyeongchang, Korea Selatan, tahun 2018, Islandia berada di depan Estonia karena dalam alfabet Korea, Islandia muncul sebelum Estonia. Tradisi ini kemudian berlanjut pada Olimpiade Tokyo 2020. 

Melansir Trendybaru, sebaliknya, pada Olimpiade di Beijing 2008 dan Seoul 1988, nama-nama negara ditulis dan diurutkan sesuai dengan skrip asli mereka (hanzi dan hangul masing-masing). Hangul memiliki sistem pengurutan sendiri, sementara nama-nama dalam bahasa Mandarin diurutkan berdasarkan jumlah goresan dalam karakter-karakter tersebut. Jika nama-nama negara di seluruh dunia diurutkan menurut sistem penulisan Jepang, nama-nama tersebut akan menggunakan nama standar Jepang dan diurutkan secara alfabetis seperti berikut:

加盟国一覧 | 国連広報センター

Sebagian besar nama negara ditulis sepenuhnya dalam skrip fonetik katakana, yang hampir secara eksklusif digunakan untuk istilah-istilah asing. Beberapa pengecualian adalah negara-negara Asia Timur (China, Korea Utara, Korea Selatan, dan Jepang sendiri), yang ditulis dalam ideograf kanji, serta beberapa negara seperti Afrika Selatan atau Republik Afrika Tengah, di mana istilah terjemahan "Selatan" dan "Tengah" juga ditulis dalam kanji.

Ada urutan standar untuk fonem Jepang: "a-i-u-e-o-ka-ki-ku-ke-ko-sa-si-su-se-so…" Nama-nama kanji juga memiliki pelafalan khusus, sehingga nama-nama kanji dicampur dengan nama-nama katakana berdasarkan pelafalannya. Jadi, 韓国 (Korea Selatan), yang dibaca "kankoku" dalam bahasa Jepang akan ditempatkan di antara エリトリア (Eritrea) dan セネガル (Senegal), karena "ka" muncul di antara "e" dan "se" dalam urutan fonetik. Sehingga, fonemnya mengikuti AIUEO bukan alfabetis ABCDE. 

3. Tiga urutan terakhir parade akan diisi Australia, Amerika Serikat, dan Prancis

Brisbane Olympics 2032 (kiri) (wagymnastics.fandom.com) | Los Angeles 2028 (tengah) (la84.org) | Paris 2024 (kanan) (ihf.info)

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, posisi terakhir juga memiliki makna khusus. Pada Olimpiade Paris 2024, tiga urutan terakhir akan diisi oleh Australia, negara tuan rumah untuk Olimpiade 2032 di Brisbane, Amerika Serikat, negara tuan rumah untuk Olimpiade 2028, dan diakhiri dengan Prancis sebagai tuan rumah tahun ini. Dari format ini, kita bisa menebak bahwa tuan rumah berikutnya adalah Amerika Serikat.

Format ini juga diterapkan di Asian Games dan SEA Games, di mana Indonesia pernah menjadi tuan rumah SEA Games 2011 yang berpusat di Jakarta dan Palembang pada tanggal istimewa 11 November 2011. Posisi Indonesia saat itu dipanggil terakhir dalam parade setelah negara-negara ASEAN lainnya.

Sayangnya, Rusia dan Belarusia dilarang berpartisipasi dalam Upacara Pembukaan Olimpiade Paris 2024 karena adanya perang di Ukraina.

4. Yunani selalu mendapat kehormatan di setiap parade Olimpiade

Barisan kontingen Yunani disebut pertama di Parade upacara pembukaan Olimpiade Tokyo 2020 (YouTube.com/Olympics)

Alasan mengapa Yunani menjadi yang pertama tampil dalam parade upacara pembukaan sangat sederhana yakni menghormati peran mereka dalam penyelenggaraan Olimpiade.

Yunani adalah tempat lahirnya Olimpiade kuno, yang pertama kali diadakan di Olympia pada tahun 776 SM. Olimpiade ini berlangsung setiap empat tahun sekali dan merupakan perayaan olahraga, agama, dan budaya. Acara ini berlanjut selama hampir 12 abad hingga dihentikan pada tahun 393 M oleh Kaisar Romawi Theodosius I. Namun, tradisi ini dihidupkan kembali pada akhir abad ke-19 oleh seorang bangsawan Prancis bernama Pierre de Coubertin, yang mendirikan Komite Olimpiade Internasional (IOC) pada tahun 1894.

Olimpiade modern pertama diadakan di Athena, Yunani, pada tahun 1896, menghubungkan kembali dunia modern dengan asal-usul kunonya. Tanpa kontribusi orang-orang Yunani Kuno, yang hidup pada periode yang sama, mungkin tidak akan ada Olimpiade seperti sekarang.

Untuk menghormati fakta tersebut, Olimpiade memberikan hak istimewa bagi Yunani untuk memasuki venue upacara pembukaan terlebih dahulu, terlepas dari lokasi penyelenggaraan Olimpiade, diikuti oleh semua negara lain dalam urutan abjad, kecuali negara yang saat itu menjadi tuan rumah Olimpiade. Tradisi ini telah diterapkan pada hampir setiap Olimpiade sejak 1896.

Satu-satunya pengecualian adalah pada tahun 2004, ketika Yunani menjadi tuan rumah Olimpiade. Pada tahun itu, mereka harus mengikuti tradisi yang mengharuskan negara tuan rumah memasuki upacara terakhir, yang memaksa mereka untuk menyimpang dari tradisi mereka sendiri.

Ketika Yunani terpilih kembali sebagai tuan rumah pada tahun 2004, mereka melakukan sesuatu yang sedikit berbeda. Bendera Yunani membuka parade dengan kontingen mereka mengikuti di barisan penutup. Pada setiap penutupan Olimpiade, bendera Yunani juga dikibarkan bersama dengan bendera negara tuan rumah saat itu dan bendera tuan rumah berikutnya, menjaga tradisi dan menghormati peran penting Yunani dalam sejarah Olimpiade.

Setelah kamu tahu tentang fakta ini, kamu sudah tahu jawabannya kan soal mengapa Yunani ada di barisan depan saat Parade of Nations di upacara pembukaan Olimpiade. Makin tidak sabar untuk menantikan Opening Ceremony Olimpiade Paris 2024 tanggal 26 Juli nanti. Apalagi ada delegasi Indonesia juga yang akan berpartisipasi dalam defile Parade of Nations nanti. 

 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Reyvan Maulid
EditorReyvan Maulid
Follow Us