5 NBA Coach of the Year yang Membawa Timnya Juara

- Kenny Atkinson meraih penghargaan Coach of the Year 2025, namun timnya, Cleveland Cavaliers, kalah di semifinal Wilayah Timur dari Indiana Pacers.
- Gregg Popovich pensiun setelah banyak prestasi, menjadi pelatih pertama yang menyandingkan gelar Coach of the Year dengan trofi NBA lebih dari sekali.
- Phil Jackson hanya sekali meraih penghargaan Coach of the Year pada 1996 setelah membawa Chicago Bulls juara.
Kenny Atkinson meraih penghargaan individu sebagai NBA Coach of the Year 2025. Dia mengalahkan dua finalis lain, Ime Udoka dan JB Bickerstaff. Akan tetapi, capaian tersebut terasa kurang lengkap bagi Atkinson. Sebab, dia gagal mempersembahkan gelar juara untuk tim besutannya, Cleveland Cavaliers.
Langkah Cavaliers harus terhenti pada semifinal Wilayah Timur usai takluk dari Indiana Pacers dengan agregat 1-4. Atkinson pun gagal mengikuti jejak kelima nama dalam daftar ini. Mereka berhasil meraih Coach of the Year sekaligus membawa timnya juara pada tahun yang sama.
Penasaran siapa saja sosok yang dimaksud? Berikut ini ulasannya!
1. Gregg Popovich sandingkan gelar Coach of the Year serta trofi NBA dua kali pada 2003 dan 2014
Gregg Popovich belum lama ini memutuskan pensiun setelah 29 musim bertugas sebagai pelatih San Antonio Spurs. Untungnya, dia bisa pensiun dengan bangga karena telah banyak menorehkan tinta emas di NBA. Popovich bahkan menjadi pelatih pertama yang menyandingkan gelar Coach of the Year dengan trofi NBA lebih dari sekali.
Torehan perdana dia ciptakan pada 2003. Setelah sedekade lebih, Popovich kembali meraih hal serupa pada 2014. Tentu itu sebuah capaian yang sangat istimewa dan akan sulit dikuti oleh pelatih lain.
2. Phil Jackson menyabet gelar Coach of the Year dan trofi NBA pada 1996
Phil Jackson merupakan pelatih tersukses dalam sejarah NBA. Dia berhasil mempersembahkan 11 gelar juara untuk 2 tim berbeda, Chicago Bulls dan Los Angeles Lakers. Meski begitu, Jackson justru kurang mentereng dalam hal prestasi individu.
Dia hanya sekali meraih penghargaan Coach of the Year. Itu terjadi pada 1996 karena berhasil membuat Bulls tampil dominan. Bulls bahkan keluar sebagai juara usai mengalahkan Seattle SuperSonics atau yang sekarang bernama Oklahoma City Thunder pada final dengan agregat 4-2.
3. Melatih selama sedekade, Bill Sharman sukses raih Coach of the Year serta trofi NBA pada 1972
Bill Sharman hanya sedekade berkarier sebagai pelatih di NBA. Kendati begitu, capaian yang diraih tidak bisa dianggap remeh. NBA 1971/1972 menjadi bukti dari puncak kegemilangan Sharman. Dia sukses besar, baik dalam hal individu maupun tim.
Sebuah gelar Coach of the Year berhasil Sharman dapatkan. Tak sampai di situ, dia juga mempersembahkan gelar juara untuk Los Angeles Lakers. Lakers kala itu menang dari New York Knicks dengan agregat 4-1.
4. Red Holzman mendapat gelar Coach of the Year sekaligus trofi NBA pada 1970
Sosok berikutnya ialah William Holzman atau lebih dikenal dengan nama Red Holzman. Dia mulai berkarier sebagai pelatih di NBA pada 1953. Holzman awalnya cukup kesulitan. Namun, seiring dengan pengalaman diperoleh, dia pun bisa membuahkan hasil manis pada 1970.
Holzman dinobatkan sebagai Coach of the Year dan berhasil mengangkat trofi NBA bersama New York Knicks. Knicks kala itu harus bersusah payah mengalahkan Los Angeles Lakers pada final dengan agregat 4-3. Berkat capaian tersebut, Holzman bisa bertahan lama di kursi kepelatihan Knicks hingga dirinya pensiun pada 1982.
5. Nama Red Auerbach diabadikan dalam penghargaan Coach of the Year
Arnold Jacob Auerbach atau akrab disapa Red Auerbach merupakan pelatih legendaris NBA. Akan tetapi, perjalanan Auerbach tidak selalu mulus. Sepuluh musim awal dia habiskan tanpa prestasi. Baru setelah itu, kesuksesan besar datang menghampiri Auerbach. Dia mempersembahkan 9 trofi untuk Boston Celtics, yang 8 di antaranya diraih secara beruntun (1958--1966).
NBA 1964/1965 tampaknya menjadi musim yang paling istimewa bagi Auerbach. Sebab, selain membantu Celtics juara, dia juga dinobatkan sebagai Coach of the Year untuk pertama kalinya. Namanya bahkan diabadikan oleh NBA dalam penghargaan Coach of the Year sehingga pemenang tiap musimnya akan mendapat Red Auerbach Trophy.
Memenangkan Coach of the Year dan trofi NBA pada tahun yang sama bukanlah perkara mudah. Buktinya, baru ada lima nama yang berhasil melakukannya. Lantas, adakah pelatih lain yang meraih hal serupa pada musim-musim mendatang?