Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Olahraga Equestrian: Sejarah, Jenis, dan Manfaatnya

lomba berkuda (pexels.com/Jean van der Meulen)
lomba berkuda (pexels.com/Jean van der Meulen)

Pernah mendengar cabang olahraga equestrian? Mungkin kamu lebih akrab mengenalnya dengan nama olahraga berkuda. Equestrian adalah olahraga berkuda yang sudah ada sejak ribuan tahun lalu dan saat ini menjadi salah satu cabor yang dipertandingkan dalam berbagai level kompetisi.

Menariknya, olahraga equestrian dinilai dari keserasian antara atlet dan kudanya itu sendiri. Maka dari itu, cabor satu ini bertujuan menyatukan manusia dengan kuda dalam suatu pertandingan olahraga.

Di Indonesia, olahraga equestrian menjadi salah satu andalan yang diunggulkan dalam berbagai kejuaraan internasional. Olahraga ini juga menjadi salah satu cabor di Asian Games 2022 Hangzhou yang digelar pada 23 September hingga 8 Oktober 2023. Buat kamu yang penasaran, berikut penjelasan lengkap tentang olahraga equestrian.

1. Sejarah equestrian

(Atlet ketangkasan berkuda Indonesia Dara Ninggar Prameswari) ANTARA FOTO/INASGOC/Mohammad Ayudha
(Atlet ketangkasan berkuda Indonesia Dara Ninggar Prameswari) ANTARA FOTO/INASGOC/Mohammad Ayudha

Olahraga equestrian sebenarnya bisa ditarik hingga ribuan tahun lalu ketika kuda mulai digunakan untuk alat transportasi dan perang. Pada abad ke-5 SM, mayoritas ksatria Yunani menggunakan kuda untuk berperang.

Lalu pada abad ke-2 SM, aktivitas berkuda mulai menjadi kegiatan berolahraga. Orang-orang mulai mengadakan acara sirkus dan balap kuda. Kegiatan ini mulai menyebar ke Eropa pada abad pertengahan.

Seiring waktu, olahraga berkuda mulai berkembang pada abad ke-19 dan terciptalah cabang olahraga equestrian yang sudah memiliki aturan dasar. Saat itu, equestrian terdiri dari beberapa kompetisi seperti melompat kuda, polo, dan 3-day event.

Popularitas equestrian makin mendunia setelah akhirnya pada 1912, olahraga ini resmi diperkenalkan sebagai olahraga resmi di Olimpiade Stockholm. Saat itu, hanya dua jenis olahraga berkuda yang diakui, yaitu dressage dan eventing. Baru pada Olimpiade Helsinki 1952, ditambahkan jenis melompat kuda.

Makin berkembangnya zaman, aturan tentang equestrian pun makin berkembang dan beradaptasi. Pada 1990-an, olahraga equestrian mulai memperhatikan perlindungan kuda dan keselamatan atletnya.

Salah satu bentuknya adalah dengan membentuk beberapa organisasi seperti Federasi Equestrian Internasional yang bekerja sama dengan lembaga pemerintah dan nirlaba untuk meningkatkan kesejahteraan kuda.

2. Jenis-jenis equestrian

ilustrasi berkuda (Pexels.com/Dana Hussain)
ilustrasi berkuda (Pexels.com/Dana Hussain)

Cabang olahraga equestrian terdiri dari tiga jenis, yaitu dressage, eventing, dan jumping. Ketiganya sudah resmi dipertandingkan dalam kejuaraan internasional serta memiliki aturan yang berbeda-beda pula. Berikut penjelasannya:

1. Dressage

Jenis olahraga berkuda dressage berfokus pada pengendalian kuda secara halus dan elegan. Tujuannya untuk memperlihatkan akselerasi kuda dan atlet saat mengontrol gerakannya secara sederhana dan presisi. Dressage terdiri dari beberapa gerakan yang nantinya menjadi penilaian oleh juri, misalnya berdasarkan keseimbangan, kehalusan, dan presisi gerakan.

Cabang olahraga ini membutuhkan kerja sama yang optimal antara atlet dan kuda. Atlet harus pintar membaca gerakan kuda dan memberikan instruksi secara tepat serta halus.

2. Eventing

Eventing adalah jenis olahraga equestrian yang mengutamakan tiga pengujian, yaitu dressage, jumping, dan cross-country. Maka dari itu, jenis ini yang cukup menantang karena harus melewati tiga tahap uji di arena maupun di luar arena.

3. Jumping

Jumping dalam olahraga equestrian berfokus pada gerakan melompati rintangan-rintangan di arena. Tujuan jumping adalah menyelesaikan rintangan dalam waktu secepat mungkin dengan kesalahan sesedikit mungkin. Jumping mengharuskan atlet memiliki keterampilan, keberanian, dan kecepatan dalam mengendalikan kuda dan melewati rintangan.

Atlet akan diberikan waktu terbatas untuk melewati semua rintangan. Setiap kesalahan atau waktu yang melewati batas akan diganjar dengan hukuman poin.

3. Manfaat equestrian

Atlet berkuda Indonesia, M. Akbar Kurniawan (Instagram.com/@makbar_kurniawan)
Atlet berkuda Indonesia, M. Akbar Kurniawan (Instagram.com/@makbar_kurniawan)

Equestrian memiliki banyak manfaat bagi atlet, baik secara fisik maupun mental. Contoh manfaat equestrian adalah sebagai berikut.

  • Melatih koordinasi dan keseimbangan tubuh karena atlet harus mampu mengendalikan kuda sambil menjaga keseimbangan tubuh mereka.
  • Melatih kekuatan dan fleksibilitas agar lebih baik, sebab atlet harus memiliki kekuatan untuk mepertahankan posisi tubuh selama perlombaan.
  • Meningkatkan kepercayaan diri atlet karena dalam sebuah kompetisi, peserta akan dituntut berkompetisi dan mencapai suatu target tertentu. Hal itu bisa tercapai dengan memiliki rasa percaya diri yang tinggi.
  • Melatih kemampuan menyelesaikan masalah. Sebab dalam latihan maupun pertandingan, atlet harus memiliki ketangkasan dan kecerdasan untuk mengambil setiap langkah berikutnya. Atlet juga dituntut untuk bisa menyelesaikan rintangan yang dihadapi saat pertandingan.

Nah, itulah tadi pembahasan tentang olahraga equestrian atau berkuda. Ternyata, bukan hanya satu jenis cabang olahraga ini yang dipertandingkan di kompetisi internasional, ya!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yogama Wisnu Oktyandito
Bayu Nur Seto
3+
Yogama Wisnu Oktyandito
EditorYogama Wisnu Oktyandito
Follow Us