Paola Egonu, Bintang Voli Italia Pejuang Antirasisme

- Tim Nasional Voli Putri Italia juara Olimpiade 2024 Paris, prestasi pertama sepanjang sejarah tim Azzurre di Olimpiade.
- Paola Egonu, pemain terbaik voli putri Italia di Olimpiade 2024, mengalami rasialisme sejak remaja.
- Egonu berhasil memerangi diskriminasi dan meraih puluhan penghargaan individu serta gelar juara bersama timnas dan klub voli.
Tim Nasional Voli Putri Italia berhasil keluar sebagai juara di Olimpiade 2024 Paris. Ini merupakan sebuah pencapaian luar biasa. Prestasi itu menjadi yang pertama sepanjang kiprah tim Azzurre, julukan tim voli putri Italia, dalam sejarah Olimpiade.
Di balik prestasi tersebut, ada satu pemain Timnas Voli Putri Italia yang memikat perhatian. Ia adalah Paola Egonu, opposite hitter berusia 25 tahun. Dirinya menjadi pahlawan Italia lantaran keluar sebagai pemain terbaik di Olimpiade 2024 cabor voli putri.
Menariknya, terdapat sisi menarik yang mewarnai cerita kesuksesan Paola Egonu. Ia merupakan salah satu pejuang antirasisme di kalangan atlet voli dunia. Egonu sendiri adalah pemain voli yang tumbuh di bawah tekanan rasialisme sedari remaja.
1. Bertumbuh di bawah tekanan rasialisme sejak remaja

Paola Egonu merupakan perempuan blasteran Italia/Nigeria yang lahir pada 18 Desember 1998 (25 tahun). Pemain voli berpostur 195 sentimeter ini memiliki orangtua imigran Nigeria yang menetap di Italia. Dengan fakta tersebut, tidak heran perawakan Egonu cenderung mengikuti ras dari Afrika.
Egonu mendapatkan permasalahan dari garis keturunan orangtuanya. Dirinya sering menjadi sasaran tindakan rasialisme. Artinya, Egonu adalah korban dari oknum-oknum yang membeda-bedakan manusia melalui warna kulit. Ia pun mengakui atas sikap diskriminasi yang menimpa dirinya.
"Kita berada pada tahun 2020, tetapi rasisme masih menjadi masalah, aku mengalaminya. Orang-orang memandang rendah ibuku karena warna kulitnya. Itu mungkin terjadi di bank, dan ketika aku muncul, karena mereka tahu siapa aku, mereka mengubah sikap mereka sepenuhnya. Situasi seperti ini membuat aku sangat sedih," terang Paola Egonu dilansir situs resmi Olympics.
Paola Egonu tumbuh di bawah tekanan rasialisme sejak remaja. Hebatnya, ia mampu memerangi sikap itu dengan terus mengasah keahliannya sebagai atlet voli yang berprestasi. Egonu menemukan kenyamanan dan kesuksesan dalam bermain bola voli.
2. Diskriminasi membuat karier Paola Egonu meredup pada 2022

Paola Egonu merupakan salah satu atlet voli perempuan tersohor di Italia. ia memiliki sepak terjang karier yang apik bersama Club Italia Crai, Igor Gorgonzola Novara, dan Prosecco Doc Imoco Volley Conegliano di Italia pada 2013—2022. Lalu, Egonu sempat pergi ke Turki untuk membela VakıfBank pada 2022/2023 serta kembali ke Italia bersama Numia Vero Volley Milano pada 2023—2025.
Bahkan, Egonu telah menjadi bagian Timnas Voli Putri Italia sejak berusia 17 tahun. Kiprah bergengsi pertamanya berlangsung di Olimpiade 2016 Rio de Janeiro. Sejak saat itu, Egonu telah menjadi andalan tim Azzurre di berbagai kejuaraan bola voli internasional hingga 2024 ini.
Menariknya, Egonu pernah terpuruk di tengah kiprahnya bersama Timnas Voli Putri Italia. Ia menjadi sasaran tindakan diskriminasi karena gagal membawa tim Azzurre lolos pada semifinal Kejuaraan Dunia 2022. Hal ini sampai membuat Egonu keluar dari Timnas Voli Putri Italia. Ketika itu, media sosialnya dibanjiri oleh komentar negatif dari pendukung tim Azzurre.
Paola Egonu akhirnya kembali ke Timnas Voli Putri Italia pada 2023. Ia datang saat tim Azzurre dinakhodai pelatih baru, Julio Velasco. Bersama pelatih asal Argentina tersebut, kualitas Timnas Voli Putri Italia berhasil meningkat pesat. Salah satu buktinya tercermin lewat kesuksesan mereka di Olimpiade 2024 Paris.
3. Menjadi pahlawan Italia di Olimpiade 2024

Kehadiran pelatih baru, Julio Velasco, membuat kekuatan Timnas Voli Putri Italia berkembang pesat. Kebersamaan mereka langsung dianugerahi titel juara Volleyball Nations League (VNL) 2024. Bahkan, tangan dingin Velasco mampu membangkitkan motivasi Paola Egonu dari keterpurukan. Itu terbukti kala Egonu dikukuhkan sebagai Most Valuable Player (MVP) dan Best Opposite di VNL tahun ini.
Bukan hanya itu, Velasco juga membuat Timnas Voli Putri Italia berjaya di Olimpiade 2024 Paris. Mereka keluar sebagai jawara sekaligus menjadi pencapaian pertama tim Azzurre dalam sejarah Olimpiade. Lagi-lagi, Egonu tercatat sebagai MVP, Best Opposite Hitter, dan Best Server di Olimpiade 2024.
Egonu memang cemerlang di Olimpiade 2024. Volley Ball World melansir, Egonu menjadi pencetak skor tertinggi kedua kejuaraan dengan statistik 110 poin dari 95 kill, 7 block, 1 ace. Ia juga membukukan 22 poin atas kemenangan melawan Amerika Serikat pada partai penentuan gelar juara. Bahkan, seluruh rapor tadi membawa Egonu masuk ke "Dream Team" Olimpiade 2024.
Di lain sisi, pencapaian gemilang ini menjadi obat penawar kesedihan bagi Paola Egonu. Ia membalas seluruh sikap rasisme yang menimpa dirinya dengan prestasi yang menakjubkan. Terlebih, Egonu mempersembahkannya untuk pelaku diskriminasi yang notabene dari fans Timnas Voli Putri Italia sendiri. Namun, kini, Egonu menjadi pahlawan atas sejarah baru tim Azzurre di Olimpiade 2024.
4. Paola Egonu bergelimang prestasi individu

Paola Egonu adalah atlet voli perempuan yang amat berprestasi. Selama ini, ia sudah mengoleksi puluhan penghargaan individu dalam lemari prestasinya. Egonu sukses menggapainya saat bermain di level tim maupun tim nasional.
Prestasi individu pertama Egonu adalah titel MVP dan Best Outside Hitter di World Championships U-19 2015. Lalu, ia menjadi Best Outside Hitter di European Olympic Qualification 2016 serta menjadi Best Spiker di World Grand Prix 2016—2017. Egonu tercatat sebagai Best Scorer di Italian Serie A1 2017/2018 serta MVP di Italian Cup 2017/2018.
Pada tahun berikutnya, Egonu makin dianugerahi banyak prestasi dengan penghargaan MVP dan Best Scorer di Montreux Volley Masters 2018. Dirinya juga mendapat penghargaan Best Scorer dan Best Opposite di World Championships 2018. Egonu bahkan menjadi MVP di Champions League 2018/2019 serta Best Scorer dan Best Server di Italian Serie A1 2018/2019.
Di European Championships 2019, Egonu keluar sebagai Best Scorer. Dirinya turut merengkuh predikat MVP dan Best Spiker di Club World Championship 2019/2020. Ia dinobatkan sebagai MVP di Italian Supercup 2019/2020 dan Best Spiker di Italian Serie A1 2019/2020.
Selang beberapa tahun, Egonu menjadi MVP, Best Scorer, dan Best Spiker di Italian Serie A1 2020/2021. Prestasi selanjutnya adalah MVP dan Best Opposite di Champions League 2020/2021. Kemudian, Egonu dua kali berturut-turut menjadi MVP di Italian Cup 2020/2021 dan European Championships 2021.
Egonu memborong penghargaan MVP, Best Scorer, dan Best Opposite di Italian Serie A1 2021/2022. Ia pun cemerlang di Club World Championship 2021/2022 usai tercatat sebagai Best Scorer dan Best Spiker. Bahkan, dirinya menjadi MVP di Italian Cup 2021/2022.
Egonu kembali dinobatkan MVP dan Best Opposite di Volleyball Nations League 2022 serta Best Scorer di World Championships 2022. Ia turut menawan di Champions League 2022/2023 karena menjadi MVP, Best Scorer, dan Best Opposite. Egonu kemudian keluar sebagai MVP di Turkish Cup 2022/2023.
Sejumlah prestasi bergengsi juga digapai Egonu belakangan. Ia tercatat sebagai Best Scorer dan Best Server di Italian Cup 2023/2024. Ia menjadi MVP dan Best Opposite di Volleyball Nations League 2024. Egonu dianugerahi MVP, Best Server, dan Best Opposite di Olimpiade 2024. Best Scorer di Courmayeur Cup 2024/2025 menjadi penghargaan individu terakhir Egonu sejauh ini.
5. Merengkuh banyak trofi di berbagai kejuaraan

Selain prestasi individu, Paola Egonu juga dianugerahi banyak prestasi di berbagai kejuaraan. Ini terbukti kala ia berhasil menggapainya bersama banyak tim maupun di level timnas. Tidak heran Egonu menjadi satu dari sekian atlet voli perempuan paling populer di Italia.
Titel juara World Championships U-19 2015 adalah prestasi pertama Egonu di kancah internasional. Ia mewujudkannya ketika memperkuat Tim Voli Putri Italia U-18. Selanjutnya, Egonu berhasil membawa tim senior voli putri Italia berkuasa dalam sejumlah kejuaraan prestisius.
Egonu pernah mempersembahkan gelar juara World Olympic Qualification 2016 untuk Timnas Voli Putri Italia. Lalu, mereka sukses merajai Montreux Volley Masters 2018 lantaran menjadi yang terbaik. Tak lama berselang, Egonu membawa tim Azzurre juara di European World Championship Qualification 2018.
Egonu juga mempersembahkan gelar juara European Championships dan World Olympic Qualification untuk Timnas Voli Putri Italia pada 2021. Mereka pun tercatat sebagai jawara di Volleyball Nations League (VNL) 2022. Bahkan, prestasi terbaru mereka adalah juara di VNL dan Olimpiade pada 2024.
Sementara itu, Egonu juga mengoleksi sejumlah prestasi di level tim. Ia pernah menyabet trofi Italian Supercup dan Italian Cup bersama Igor Gorgonzola Novara pada 2017/2018. Kemudian, mereka menjuarai Italian Cup dan Champions League pada 2018/2019.
Egonu mampu mendulang kesuksesan bersama tim baru, A. Carraro Imoco Conegliano. Kebersamaan mereka dianugerahi trofi Club World Championship, Italian Cup, dan Italian Supercup pada 2019/2020. Mereka juga menjadi kampiun di Champions League, Italian Serie A1, Italian Cup, dan Italian Supercup pada 2020/2021.
Pada 2021/2022, Egonu berhasil membawa Prosecco Doc Imoco Volley Conegliano juara di Italian Serie A1, Italian Cup, dan Italian Supercup. Ia diketahui turut mendulang kesuksesan bersama tim voli asal Turki. Egonu pernah mempersembahkan trofi Champions League dan Turkish Cup untuk VakıfBank pada 2022/2023.
Kisah kehidupan Paola Egonu ternyata memberikan banyak pelajaran berharga. Sang atlet mampu berprestasi walaupun menjadi korban rasisme. Kita sepatutnya bisa mencontoh tindakan positif tersebut dengan mengimplementasikan kepada bidang kemampuan kita masing-masing pada kehidupan saat ini.