Pebasket Putra yang Masuk All-Star Five Olimpiade 2024

Dennis Schroder merupakan pilar penting Jerman di Olimpiade 2024 Paris. Dia ditugaskan untuk menjadi pendulang poin sekaligus kreator serangan. Schroder pun berhasil menjalankan peran tersebut dengan baik. 

Meski begitu, Schroder gagal mempersembahkan medali untuk Jerman. Jerman kalah dari tim tuan rumah, Prancis, di semifinal. Dalam perebutan tempat ketiga, Jerman juga harus takluk dari Serbia dengan skor 83-93. Namun, karena penampilan apiknya, Schroder terpilih masuk All-Star Five untuk menempati posisi point guard. Schroder mengumpulkan rata-rata 17,2 poin, 7,5 assist, 2,5 rebound, dan 1,2 steal selama turnamen berlangsung.

Stephen Curry menjalani debut Olimpiade bersama Amerika Serikat pada 2024 ini. Dia pun sempat kesulitan sehingga kontribusinya tidak terlalu terlihat selama fase grup. Namun, Curry berhasil menunjukkan magisnya saat situasi penting, seperti di semifinal dan final.

Saat semifinal, Curry membawa AS comeback atas Serbia dengan skor 95-91. Dalam laga tersebut, Curry memasukkan 9 tembakan 3 angka dan menyumbang total 36 poin. Dia juga tampil solid saat partai final melawan Prancis. Sebanyak 24 poin dia torehkan dari 8 kali tembakan 3 angka. Curry pun membawa Amerika Serikat meraih medali emas. 

Shooting guard berusia 36 tahun ini juga masuk All-Star Five Olimpiade 2024. Dia mencatatkan rata-rata 14,8 poin, 3,2 rebound, dan 2,5 assist. Tingkat keberhasilan tembakan 3 angkanya juga cukup tinggi mencapai 47,8 persen. Debut Olimpiade Curry berjalan sangat sukses.

Amerika Serikat menyumbang dua nama dalam daftar All-Star Five Olimpiade 2024. Selain Stephen Curry, LeBron James juga terpilih untuk mengisi posisi small forward. Terpilihnya James memang tidak mengejutkan. Pasalnya, dia juga menyabet penghargaan MVP.

James yang kini telah menginjak usia 39 tahun masih menjadi tumpuan AS. Dia memberikan pengaruh besar lewat kepemimpinan serta keterampilannya. Selama turnamen berlangsung, James mencatat rata-rata 14,2 poin, 8,5 assist, dan 6,8 rebound. Persentase field goal-nya bahkan menyentuh angka 66 persen. 

Prancis menaruh harapan besar kepada Victor Wembanyama di Olimpiade 2024. Pasalnya, Wembanyama punya kualitas mumpuni meski usianya baru menginjak 20 tahun. Hal itu pun terbukti benar. Wembanyama membantu Prancis ke final meski akhirnya kalah dari Amerika serikat.

Dia menjadi pemilik statistik tertinggi Prancis. Wembanyama membukukan rata-rata 15,8 poin, 9,7 rebound, 3,3 assist, 2 steal, dan 1,7 blok. Berkat torehan tersebut, Wembanyama dinobatkan sebagai Rising star. Pebasket setinggi 224 cm ini juga tercatat sebagai All-star Five di posisi power forward. 

Nikola Jokic memegang peranan penting atas keberhasilan Serbia merebut medali perunggu. Dalam perebutan tempat ketiga melawan Jerman, Jokic torehkan triple-double usai mengemas 19 poin, 12 rebound, dan 11 assist. Jokic sendiri telah menjadi tumpuan utama sejak turnamen bergulir.

Tak heran, pebasket setinggi 211 cm ini mencatatkan rata-rata 18,8 poin, 10,7 rebound, dan 8,7 assist. Rataan poinnya menempati urutan kelima, sedangkan rebound-nya menjadi yang tertinggi. Nama Nicola Jokic pun melengkapi daftar All-Star Five untuk mengisi posisi center.

Deretan nama di atas memang pantas masuk daftar All-Star Five Olimpiade 2024. Sebab, mereka mampu berkontribusi besar bagi timnya masing-masing.