Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Pebulu Tangkis Indonesia Terakhir yang Menjuarai China Open

ilustrasi bulu tangkis (pexels.com/Dongjie Chen)
ilustrasi bulu tangkis (pexels.com/Dongjie Chen)
Intinya sih...
  • Markis Kido/Hendra Setiawan menjuarai China Open pada 2006 dan 2007
  • Nova Widianto/Liliyana Natsir keluar sebagai kampiun di China Open 2007
  • Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir menjadi juara di China Open 2013 dan 2016

China Open 2025 sedang digelar di Olympic Sports Centre Gymnasium, Changzhou, China. Sebanyak 12 pebulu tangkis Indonesia di turunkan di turnamen World Tour Super 1000 ini untuk berburu gelar juara.

Sejak edisi 2019, Indonesia tidak pernah meraih gelar juara. Padahal, sebelumnya sejumlah pebulu tangkis Tanah Air sempat menunjukkan dominasinya di turnamen ini. Dari sektor ganda putra hingga ganda campuran, Indonesia pernah beberapa kali berjaya dan berdiri di podium tertinggi. Berikut ini adalah lima pebulu tangkis Indonesia terakhir yang menjuarai China Open.

1. Markis Kido/Hendra Setiawan back-to-back menjuarai China Open pada 2006 dan 2007

Markis Kido/Hendra Setiawan sukses menjuarai China Open dua kali secara beruntun. Ganda putra legendaris Indonesia itu meraihnya pada edisi 2006 dan 2007. Pada dua edisi tersebut, mereka sama-sama memastikan gelar juara dengan mengalahkan ganda putra tuan rumah pada partai final.

Di China Open 2006, Markis Kido/Hendra Setiawan mengantongi kemenangan atas Cai Yun/Fu Hai Feng. Kala itu, mereka menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang menyabet gelar juara. Sementara itu, di China Open 2007, mereka membukukan kemenangan atas Guo Zhen Dong/Xie Zhong Bo lewat pertarungan 2 set langsung dengan skor 21-12 dan 21-19 dalam waktu 33 menit.

2. Nova Widianto/Liliyana Natsir keluar sebagai kampiun di China Open 2007

Di China Open 2007, Indonesia juga meraih gelar juara dari sektor ganda campuran. Gelar juara tersebut diraih Nova Widianto/Liliyana Natsir. Mereka keluar sebagai kampiun setelah memenangkan laga final kontra ganda campuran Thailand, Sudket Prapakamol/Saralee Thoungthongkam. Kemenangan mereka amankan dalam laga 3 set yang berjalan selama 53 menit dengan skor 15-21, 21-18, dan 21-11.

3. Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir menjadi juara di China Open 2013 dan 2016

Berikutnya, masih dari sektor ganda campuran, ada Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. Duet kenamaan Indonesia itu sukses menjuarai China Open dua kali. Mereka berdiri di podium tertinggi China Open 2013 dan kembali mengulanginya di China Open 2016.

Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang menjadi juara di China Open 2013. Mereka mengalahkan Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen asal Denmark pada laga puncak dengan skor 21-10, 5-21, dan 21-17 dalam waktu 54 menit. Kemudian, di China Open 2016, mereka membekuk ganda campuran tuan rumah pada laga final. Mereka menang atas Zhang Nan/Li Yin Hui rubber game dengan skor 21-13, 22-24, dan 21-16 dalam durasi 74 menit.

4. Anthony Sinisuka Ginting tampil mengejutkan dengan menjuarai China Open 2018

Salah satu kejutan besar di China Open 2018 adalah kemenangan Anthony Sinisuka Ginting. Tunggal putra kelahiran Cimahi itu secara mengejutkan menjadi juara dengan status nonunggulan serta mengalahkan deretan nama-nama besar, seperti Lin Dan, Viktor Axelsen, Chen Long, Chou Tien Chen, hingga Kento Momota. Pada laga final, ia mengalahkan Kento Momota asal Jepang 2 set langsung dengan skor tipis 23-21 dan 21-19 dalam waktu 63 menit.

5. Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo menjadi pemenang di China Open 2016, 2017, dan 2019

Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo menjadi pebulu tangkis Indonesia terakhir yang menjuarai China Open. Ganda putra andalan Indonesia itu menjadi pemenang pada tiga edisi China Open, yakni 2016, 2017, dan 2019. Dengan gelar juara itu, mereka menjadi pebulu tangkis Indonesia dengan gelar juara China Open terbanyak dalam satu dekade terakhir.

Di China Open 2016 dan 2017, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo mengalahkan pemain yang sama pada laga final, yakni Mathias Boe/Carsten Mogensen dari Denmark. Mereka menang dengan skor 21-18 dan 22-20 di China Open 2016 serta 21-19 dan 21-11 di China Open 2017. Sementara itu, di China Open 2019, mereka menaklukkan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan asal Indonesia dengan skor 21-18, 17-21, dan 21-15 dalam waktu 42 menit.

Sudah cukup lama Indonesia puasa gelar juara di China Open. Di China Open 2025, beberapa pebulu tangkis Indonesia berstatus unggulan. Pebulu tangkis tersebut adalah Jonatan Christie, Gregoria Mariska Tunjung, Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani, dan Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana. Mereka menjadi pebulu tangkis Indonesia yang paling berpeluang meraih gelar juara. Mampukah mereka mendapatkannya?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Kidung Swara Mardika
EditorKidung Swara Mardika
Follow Us