Jakarta, IDN Times - Pelatih kepala ganda putri Indonesia, Eng Hian angkat bicara soal keputusan Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti untuk bermain di Indonesia Masters 2024 yang menjadi sorotan.
Sebab, turnamen BWF Super 500 ini jadi pertandingan pertama yang diikuti Apriyani/Fadia sepanjang 2024.
Ganda putri nomor satu Indonesia itu memutuskan mundur dari dua turnamen awal 2024 demi fokus pada pemulihan cedera yang dialami Apriyani Rahayu.
Eng Hian mengatakan, keputusan untuk turun bertanding di Indonesia Masters 2024 murni datang dari Apriyani Rahayu sendiri.
Peraih medali emas Olimpiade 2020 Tokyo ini ingin melawan rasa takutnya terhadap cedera betis yang dialaminya. Maklum, cedera itu bukan cedera baru bagi Apriyani. Bahkan, saat masih berpasangan dengan Greysia Polii, Apriyani sudah pernah mengalami cedera serupa.
"Sekarang ini lebih untuk Apriyani bisa beradaptasi dari rasa kekhawatiran dia, ketakutan dia untuk kamuh lagi. Anaknya sendiri yang mau," kata Eng Hian saat ditemui di Istora Senayan, Jakarta pada Senin (22/1/2024) malam.
Eng Hian mengakui, secara general, Apriyani terbilang belum siap untuk turun bertanding. Wajar saja, Apriyani disebut Eng Hian baru bisa berlatih secara normal seminggu terakhir.
"Kalau untuk kesiapan secara general, ya boleh dibilang belum siap 100 persen karena kan dia baru pemulihan. Satu minggu sebelum ini, dia baru mulai bisa berlatih normal," ujar Eng Hian.
Namun, menurut Eng Hian, Apriyani punya semangat besar untuk bisa kembali tampil prima di lapangan. Dia memastikan, anak didiknya itu sudah tak lagi merasa sakit di bagian yang cedera.
"Enggak (merasa sakit). Pertanyaan saya ke dia itu waktu dia memutuskan main. 'Kamu masih ada rasa sakit atau masih ada rasa takut?' Kalau masih ada rasa sakit, saya gak kasih. Kita (fokus) pemulihan," tutur Eng Hian.
Bagi Eng Hian, hanya ada dua faktor yang membuat Apriyani/Fadia bisa turun bertanding di Indonesia Masters 2024.
"Kalau memang bisa bermain itu pertama adalah miracle (keajaiban), yang kedua adalah kekuatan kemauan dari Aprinya," kata Eng Hian.
Melihat semangat anak didiknya, Eng Hian mengaku tak mau membebani target apapun kepada Apriyani/Fadia.
"Enggak. Enggak. Untuk di sini saya gak berani menargetkan apa-apa karena biar dia beradaptasi, bermain lepas dengan kondisi (pascacedera)," kata Eng Hian.