7 Pembalap Ferrari yang Menjalani 1 Musim Penuh Tanpa Podium

- Wolfgang von Trips gagal meraih podium pada 1960
- Jody Scheckter pensiun setelah gagal meraih podium pada 1980
- Gilles Villeneuve juga tak mampu naik podium pada 1980
Lewis Hamilton menutup musim Formula 1 2025 dengan finis kedelapan di GP Abu Dhabi, Minggu (7/12/2025). Hasil itu membuat Hamilton tak sekalipun meraih podium pada musim debutnya bersama Ferrari. Padahal, Hamilton selalu naik podium setiap musim sejak debut di Formula 1 pada 2007.
Kegagalan meraih podium bagi pembalap yang menjalani satu musim penuh bersama Ferrari memang jarang terjadi. Itu bisa terjadi ketika Ferrari gagal memberikan mobil yang kompetitif. Termasuk Hamilton, berikut tujuh pembalap yang mengakhiri musim tanpa podium bersama Ferrari per 9 Desember 2025.
1. Wolfgang von Trips gagal meraih podium pada 1960
Wolfgang von Trips gagal meraih podium bersama Ferrari pada 1960. Von Trips menjadi pembalap Ferrari pertama yang gagal meraih podium bersama Ferrari dalam satu musim penuh. Posisi finis terbaik Von Trips musim itu hanyalah peringkat keempat di GP Portugal.
Von Trips sejatinya bukanlah pembalap yang buruk. Ia sudah dua kali finis di podium bagi Ferrari sebelumnya. Von Trips kemudian meraih dua kemenangan bersama Ferrari pada 1961. Pada musim yang sama, ia sempat memimpin klasemen sebelum kematian menjemputnya di GP Italia.
2. Jody Scheckter pensiun setelah gagal meraih podium pada 1980
Jody Scheckter menghadapi musim 1980 dengan ambisi untuk mempertahankan gelar juara dunia. Namun, Scheckter justru tampil buruk karena tak sekalipun naik podium. Pembalap asal Afrika Selatan tersebut bahkan hanya sekali finis di zona poin, tepatnya di GP Amerika Serikat Barat.
Hasil mengecewakan tersebut tak lepas dari performa buruk mobil Ferrari 312T5. Mobil tersebut gagal bersaing dengan mobil lain yang menggunakan sistem aerodinamika ground effect. Mobil tersebut juga memiliki masalah dalam hal reliabilitas. Scheckter bahkan memutuskan untuk pensiun pada akhir musim karena performa buruk tersebut.
3. Gilles Villeneuve juga tak mampu naik podium pada 1980
Performa buruk mobil Ferrari 312T5 juga dirasakan Gilles Villeneuve. Villeneuve yang pada 1979 meraih tiga kemenangan tak mampu memberikan podium bagi Ferrari. Performa terbaik Villeneuve musim itu hanyalah finis kelima di GP Monako dan GP Kanada.
Buruknya performa Ferrari musim itu membuat mereka finis kesepuluh di klasemen konstruktor. Posisi tersebut merupakan yang terburuk bagi Ferrari selama tampil di Formula 1. Mereka bahkan hanya mendulang 8 poin dari 14 balapan.
4. Didier Pironi menjalani musim pertamanya bersama Ferrari pada 1981 tanpa podium
Ferrari menunjuk Didier Pironi sebagai pengganti Jody Scheckter pada 1981. Performa mobil Ferrari 126CK yang dikendarai Pironi sedikit lebih baik dibanding musim sebelumnya. Namun, mobil tersebut masih memiliki masalah reliabilitas yang membuat Pironi 7 kali gagal finis dari 14 balapan.
Posisi keempat di GP Monako menjadi hasil terbaik Pironi musim itu. Ia tertinggal hingga satu putaran dari pemenang balapan sekaligus rekan setimnya, Gilles Villeneuve. Selain di GP Monako, Pironi hanya meraup poin dalam tiga balapan lainnya musim itu.
5. Felipe Massa jalani musim terburuk bersama Ferrari pada 2011
Musim 2011 menjadi musim terburuk Felipe Massa selama membela Ferrari. Bagaimana tidak, pembalap asal Brasil tersebut tak sekalipun naik podium. Posisi finis terbaik yang diraih Massa musim itu hanyalah peringkat kelima.
Performa Massa terbilang jauh tertinggal dari rekan setimnya, Fernando Alonso. Alonso musim itu sukses meraih sepuluh podium termasuk kemenangan di GP Inggris. Massa bahkan hanya mampu meraup 118 poin berbanding 257 poin milik Alonso.
6. Kimi Raikkonen tak mampu finis di podium ketika kembali ke Ferrari pada 2014
Kimi Raikkonen bergabung dengan Ferrari pada 2014 setelah 2 musim yang mengesankan besama Lotus. Itu merupakan periode kedua Raikkonen membela Ferrari. Sebelumnya, Raikkonen pernah membela Ferrari pada 2007--2009 dengan raihan satu gelar juara dunia.
Namun, musim 2014 berlangsung cukup sulit bagi pembalap asal Finlandia tersebut. Raikkonen gagal meraih podium dan hanya menempati urutan ke-12 pada akhir musim. Performa terbaiknya musim itu hanyalah peringkat keempat di GP Belgia.
7. Lewis Hamilton gagal meraih podium di balapan utama pada 2025
Lewis Hamilton terlihat cukup kesulitan pada musim perdananya bersama Ferrari. Bagaimana tidak, ia gagal mencetak satu pun podium sepanjang musim 2025. Satu-satunya momen impresif Hamilton musim ini adalah menjuarai sesi sprint race GP China.
Momen terdekat Hamilton untuk berdiri di atas podium hanyalah finis keempat. Posisi tersebut diraih Hamilton dalam empat balapan berbeda, yakni GP Emilia Romagna, GP Austria, GP Inggris, dan GP Amerika Serikat. Performa Hamilton pada sesi kualifikasi juga terbilang buruk karena empat kali gagal lolos Q1 serta tak sekalipun meraih pole position.
Performa Hamilton kalah jauh dari rekan setimnya, Charles Leclerc, meski keduanya hanya terpisah satu posisi di klasemen pembalap. Leclerc yang sudah lebih lama bersama Ferrari berhasil meraup tujuh podium. Bahkan, Leclerc sukses 18 kali finis di depan Hamilton dalam 21 balapan ketika keduanya mencapai garis finis.
Tujuh pembalap di atas mengakhiri satu musim penuh bersama Ferrari tanpa naik podium. Mobil yang tak kompetitif menjadi alasan utama performa buruk mereka. Namun, tak satu pun pembalap di atas meraih catatan negatif tersebut lebih dari semusim. Lantas, apakah Hamilton bisa meraih podium atau bahkan kemenangan pada 2026 mendatang?

















