Performa Logan Sargeant Kian Disorot, Alexander Albon Beri Dukungan

17 Okt 2023, 08:34 WIB

pembalap Williams, Logan Sargeant (formula1.com)

Logan Sargeant terus menjadi sorotan di Formula 1 2023. Performa pembalap asal Amerika Serikat itu belum menunjukkan hasil yang memuaskan. Sargeant tidak bisa mendulang poin hingga GP Qatar yang digelar pada 6–8 Oktober 2023 lalu.

Torehan kurang mengesankan itu berimbas kepada masa depan Sargeant di Williams. Sejumlah kabar menyebut ia berpeluang besar terdepak dari tim. Kondisi tersebut membuat Sargeant berada dalam posisi kurang aman. Meski begitu, sang pembalap yang berada dalam situasi sulit mendapat dukungan dari dari rekan setimnya, Alexander Albon.

1. Logan Sargeant menjalani debut semusim penuh di Formula 1 2023

Logan Sargeant saat menjalani pekan balap GP Belgia 2023. (formula1.com)

Logan Sargeant menjalani musim debutnya sebagai pembalap Formula 1 bersama Williams pada 2023 ini. Pembalap berusia 22 tahun itu mengisi kursi balap yang sebelumnya ditempati Nicholas Latifi mulai pada 2020 lalu. Adapun kontrak Sargeant bersama Williams berdurasi semusim sehingga akan berakhir pada pengujung 2023 mendatang.

Sargeant bukanlah sosok asing bagi Williams. Ia lebih dahulu bergabung menjadi bagian dari Williams Driver Academy pada 2021. Sargeant lalu mendapat kesempatan debut untuk sesi latihan Formula 1 saat GP Amerika Serikat 2022. Selain itu, Sargeant juga turun dalam sesi latihan GP Meksiko, Brasil, dan Abu Dhabi pada musim yang sama.

2. Torehan kurang mengesankan mengiringi perjalanan Logan Sargeant di Formula 1

Logan Sargeant keluar dari mobil setelah mengalami insiden di GP Belanda 2023. (formula1.com)

Pada musim penuh perdananya bersama Williams pada 2023 ini, Logant Sargeant belum mencetak poin hingga GP Qatar. Prestasi terbaiknya adalah finis kesebelas saat GP Inggris. Untuk hasil kualifikasi terbaik, Sargeant menorehkannya di GP Belanda dengan menempati posisi start kesepuluh.

Walau begitu, Sargeant beberapa kali mengalami insiden saat berada di balik kemudi FW45. Ia tercatat mengalami insiden saat GP Jepang, Belanda, dan Singapura. Berdasarkan catatan Racing News 365, Sargeant berada di posisi teratas sebagai pembalap dengan pengeluaran terbanyak akibat kerusakan dalam insiden saat pekan balap. Kerusakan mobil Sargeant diperkirakan menelan biaya sebesar 3,9 juta dolar AS atau sekitar 61,3 miliar rupiah.

Sebagai catatan, estimasi biaya tersebut tidak termasuk untuk komponen power unit dan gearbox. Daftar tersebut keluar beberapa hari setelah GP Jepang. Kondisi tersebut membuat Williams menjalankan FW45 dengan spesifikasi lama untuk Sargeant dalam sejumlah balapan baru-baru ini.

3. Alexander Albon sebut Logan Sargeant membutuhkan sedikit waktu dan kepercayaan diri

pembalap Williams, Logan Sargeant (formula1.com)

Kondisi yang menyulitkan Logant Sargeant menjelang usainya Formula 1 2023 mendapat perhatian Alexander Albon. Pembalap berkebangsaan Thailand itu memberikan dukungan untuk rekan setimnya yang sedang dalam posisi di bawah tekanan. Albon menilai Sargeant membutuhkan sedikit waktu dan kepercayaan diri agar bisa bangkit dari momen sulit.

“Aku bukan seseorang yang mengambil keputusan. Akan tetapi, aku tahu Sargeant dengan cukup baik. Aku bisa melihat performanya. Aku pikir dia tidak mendapat pujian yang layak dia dapatkan.

Ada banyak kecepatan dan talenta dalam diri Sargeant. Aku pikir itu sedikit diimbangi dengan sejumlah kesalahan yang dia lakukan. Namun, aku berhubungan sangat baik dengannya. Aku rasa dia butuh sedikit lebih banyak waktu dan kepercayaan diri. Dia akan naik ke sana,” kata Albon dikutip Racing News 365.

Formula 1 2023 masih menyisakan lima seri balap. Itu menjadi momen penting untuk Logan Sargeant membuktikan kapasitasnya jika masih ingin berada di Williams. Jika tidak, Williams berpotensi menggaet pembalap lain untuk menjadi tandem Alexander Albon pada 2024.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.