Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Profil Magomed Ankalaev, Pemegang Sabuk UFC Light Heavyweight

ilustrasi combat sport (unsplash.com/Rikin Katyal)

Magomed Alibulatovich Ankalaev adalah petarung profesional asal Rusia yang saat ini bertarung di divisi Light Heavyweight UFC. Sejak debutnya, ia telah menunjukkan keterampilan luar biasa di dalam oktagon, membuat namanya dikenal luas dalam dunia seni bela diri campuran (MMA). Sebagai mantan juara World Fighting Championship Akhmat, Magomed Ankalaev terus mengukir prestasi. Saat ini, ia menduduki peringkat teratas di divisi Light Heavyweight UFC.

Keahliannya dalam combat sambo dan latar belakangnya dalam gulat menjadikannya salah satu petarung paling berbahaya di kelasnya. Dengan banyak penghargaan dan kemenangan yang ia raih, perjalanan Magomed Ankalaev di dunia MMA makin menarik untuk disimak. Simak kisah lengkapnya dalam profil Magomed Ankalaev berikut!

1. Sejak kecil telah menunjukkan minat besar dalam dunia gulat, khususnya gulat Greco-Roman

Lahir pada 2 Juni 1992 di Teletl', Rusia, Magomed Ankalaev berasal dari keluarga berdarah Avar. Sejak kecil, ia telah menunjukkan minat besar dalam dunia olahraga, khususnya gulat Greco-Roman. Saat menjadi mahasiswa di Dagestan State University, ia mulai mendalami olahraga tersebut dan menunjukkan potensi yang luar biasa.

Selain gulat, Magomed Ankalaev juga mengembangkan keterampilannya dalam combat sambo, sebuah seni bela diri yang mengombinasikan berbagai teknik pertarungan. Ia berhasil meraih gelar Master of Sports dalam disiplin tersebut, yang menjadi landasan kuat bagi karier MMA-nya. Keputusannya untuk beralih ke MMA dipengaruhi kemiripan antara combat sambo dan seni bela diri campuran.

Magomed Ankalaev kemudian menjadi juara Rusia dan dunia dalam kategori MMA amatir, membuktikan kemampuannya di tingkat internasional. Puncaknya, pada 2015, ia dinobatkan sebagai Petarung MMA Terbaik Rusia oleh Federasi MMA Rusia. Meski menyeramkan di atas arena, di luar arena pertarungan, ia dikenal sebagai seorang muslim yang taat serta memiliki bisnis kedai kopi bernama Ankl.

2. Sebelum berkarier di UFC, Magomed Ankalaev telah mengukir prestasi di MMA amatir

Magomed Ankalaev memulai kariernya di dunia bela diri campuran dengan latar belakang yang kuat dalam MMA amatir dan combat sambo. Pada Desember 2013, ia meraih medali emas di Piala Dunia WMMAA di Baku, Azerbaijan, setelah mengalahkan Rustam Malaev. Berhasil mengukir prestasi gemilang di tingkat amatir, Ankalaev memutuskan untuk beralih ke karier profesional. Debutnya terjadi pada Januari 2014 di Oplot Challenge 96, mengalahkan Vasily Babich melalui keputusan mayoritas.

Pada tahun yang sama, ia tampil impresif dalam Kejuaraan MMA Rusia dengan mengalahkan dua murid Fedor Emelianenko, Valentin Moldavsky dan Vadim Nemkov. Kemenangan ini membawanya lolos ke Kejuaraan WMMAA di Minsk, Belarus. Pada ajang tersebut, ia berhasil meraih medali perak. Kesuksesan Ankalaev berlanjut pada 2015 dengan kemenangan di berbagai turnamen bergengsi.

Pada Maret 2015, ia memenangkan final Piala MMA Dagestan dengan mengalahkan Muslim Magomedov. Hanya sebulan berselang, ia kembali menaklukkan Magomedov pada final Piala Rusia. Kemenangan lainnya ia raih di Kejuaraan MMA Rusia pada Mei ketika mengalahkan Valentin Moldavsky melalui keputusan terpisah. Pada November, ia mengamankan medali emas di Kejuaraan Dunia WMMAA yang berlangsung di Praha, Ceko.

Pada Desember 2015, ia memenangkan Piala Super MMA Rusia setelah mengalahkan Nadyr Bulkadarov dalam pertarungan ekshibisi profesional. Pada Mei 2016, ia menorehkan pencapaian besar dengan menjuarai Grand Prix Kelas Berat Ringan Akhmat FC, sebuah organisasi MMA ternama di Chechnya, Rusia. Keberhasilannya di ajang tersebut menarik perhatian UFC, yang merekrutnya pada Oktober 2017. Pada tahun yang sama, ia menjuarai Piala Sambo Tempur Dagestan pada November.

Ankalaev menjalani debutnya di Ultimate Fighting Championship (UFC) pada Maret 2018 di UFC Fight Night: Werdum vs Volkov melawan Paul Craig. Meskipun mendominasi hampir seluruh pertarungan dengan teknik striking dan kendali atas, ia secara mengejutkan kalah pada detik terakhir ronde ketiga akibat kuncian triangle choke. Namun, ia segera bangkit dan mencatat kemenangan spektakuler atas Marcin Prachnio pada September 2018 dengan knockout. Keberhasilannya berlanjut dengan kemenangan atas Klidson Abreu pada Februari 2019.

Pada November 2019, ia kembali memenangkan Performance of the Night setelah mencetak kemenangan knockout pada ronde ketiga melawan Dalcha Lungiambula. Pada 2020, Ankalaev menghadapi Ion Cuțelaba di UFC Fight Night 169 dan menang melalui technical knockout pada ronde pertama. Meskipun keputusan wasit menuai kontroversi, mereka akhirnya bertarung ulang di UFC 254. Ankalaev kembali menang dengan knockout pada ronde pertama. Kemenangan ini membuat namanya makin diperhitungkan di divisi kelas berat ringan UFC.

Ia melanjutkan tren positifnya dengan kemenangan atas Nikita Krylov pada Februari 2021. Pada Oktober tahun yang sama, ia mengalahkan Volkan Oezdemir di UFC 267. Pada Maret 2022, Ankalaev menghadapi Thiago Santos di UFC Fight Night 203 dan meraih kemenangan melalui keputusan mutlak. Beberapa bulan kemudian, pada Juli 2022, ia bertarung melawan Anthony Smith di UFC 277 dan menang melalui technical knockout pada ronde kedua.

Momentum kemenangan berlanjut saat ia mendapat kesempatan bertarung melawan Jan Błachowicz untuk sabuk juara kelas berat ringan UFC yang kosong di UFC 282 pada Desember 2022. Pertarungan ini berakhir kontroversial dengan hasil imbang terpisah, meskipun mayoritas media dan analis menilai Ankalaev sebagai pemenang. Pada Oktober 2023, ia bertarung melawan Johnny Walker di UFC 294, tetapi pertandingan dihentikan sebagai no-contest setelah ia mendaratkan serangan lutut ilegal.

Untuk menyelesaikan kontroversi tersebut, mereka kembali dipertemukan pada Januari 2024 di UFC Fight Night 234. Pada pertandingan tersebut, Ankalaev menang melalui knockout pada ronde kedua dan sekali lagi mendapatkan Performance of the Night. Pada Oktober 2024, ia menghadapi Aleksandar Rakić di UFC 308 dan menang melalui keputusan mutlak. Terbaru, pada Maret 2025, ia menghadapi Alex Pereira di UFC 313 dan berhasil merebut gelar juara kelas berat ringan UFC.

3. Mengukir berbagai pencapaian luar biasa sepanjang kariernya sebagai petarung profesional

Magomed Ankalaev telah mengukir berbagai pencapaian luar biasa sepanjang kariernya sebagai petarung profesional. Ia berhasil memenangkan gelar juara Light Heavyweight di World Fighting Championship Akhmat dan mempertahankan gelarnya dengan dominasi yang impresif. Keunggulannya dalam striking dan grappling membuatnya menjadi salah satu petarung paling ditakuti di divisi Light Heavyweight UFC.

Dalam UFC, Magomed Ankalaev telah meraih Performance of the Night sebanyak empat kali. Penghargaan ini ia dapatkan dalam pertarungannya melawan Marcin Prachnio, Dalcha Lungiambula, Ion Cuțelaba, dan Johnny Walker. Selain itu, ia juga mencatatkan rekor sebagai petarung dengan rentetan kemenangan terpanjang kedua dalam sejarah divisi Light Heavyweight UFC, menunjukkan konsistensinya sebagai petarung elite.

4. Dari total 23 pertarungan, ia menang 21 kali, seri 1 kali, dan kalah 1 kali

Sejak debutnya dalam dunia profesional, Magomed Ankalaev telah mengukir catatan impresif dalam rekor pertarungannya. Dari total 23 pertarungan, ia memenangkan 21 di antaranya, dengan 12 kemenangan melalui knockout dan 9 melalui keputusan juri. Dominasi ini membuktikan ia memiliki kombinasi teknik yang mematikan dan strategi yang matang dalam tiap laga.

Satu-satunya kekalahan dalam kariernya terjadi pada debut UFC-nya melawan Paul Craig. Ia terkena submission dalam 5 detik terakhir pertarungan. Kekalahan tersebut menjadi pelajaran berharga baginya untuk meningkatkan kemampuan dan strategi bertarung. Selain itu, ia juga mencatatkan satu hasil imbang dan satu pertarungan yang berakhir tanpa keputusan.

Dengan rekam jejak impresif dan serangkaian kemenangan dominan, Magomed Ankalaev telah membuktikan dirinya sebagai salah satu petarung terbaik di divisi Light Heavyweight UFC. Mungkinkah ia bisa mempertahankan sabuknya dalam jangka waktu yang lama?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Gagah N. Putra
EditorGagah N. Putra
Follow Us