PTMSI di Antara Soliditas, Pelatnas, dan Muruah Organisasi

- PTMSI tetap menjalankan pelatnas meskipun tidak diamanatkan oleh Kemenpora
- PTMSI sempat menuntut keadilan dengan menggeruduk Kantor Kemenpora dan NOC Indonesia
- NOC Indonesia menyatakan IPL sebagai anggota resmi untuk cabang olahraga tenis meja
Jakarta, IDN Times - Masalah demi masalah agaknya masih menyelimuti Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI). Mereka ingin tetap solid dan bisa menjalankan pemusatan latian (pelatnas), tetapi problem klasik selalu menghampiri.
Terbaru, PTMSI baru saja tuntas melaksanakan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) pada 31 Juli 2025, seiring tuntasnya gelaran Silaturana U-19 Mayapada. Dalam Rakornas ini, PTMSI berupaya untuk menjaga soliditas.
"Saya berharap kita bisa menyamakan persepsi dan menjaga kekompakan agar aturan organisasi dapat ditaati. Kita terus bersinergi dengan KONI Pusat dan KONI daerah masing-masing. Kita harus tegas dalam menghadapi kondisi seperti ini, karena ini menyangkut harga diri organisasi,” tegas Ketua Umum PTMSI, Peter Layardi Lay, dalam keterangannya.
1. PTMSI terus menjalankan pelatnas

Kendati tidak diamanatkan oleh Kemenpora, PTMSI tetap menggelar pelatnas. Peter menyebut, hal itu merupakan tanggung jawab organisasi yang harus dijalankan.
"Selama saya menjabat sebagai ketua umum dan SK saya masih berlaku saya tetap melakukan pembinaan karena itu tugas yang diamanatkan," kata Peter.
Dia menyampaikan hal itu menanggapi pertanyaan terkait nasib pembinaan atlet tenis meja PTMSI setelah Kemenpora menugaskan Indonesia Pingpong League (IPL) yang melakukan pelatnas atlet jelang SEA Games 2025.
2. PTMSI sempat menuntut keadilan

Dalam rangka menuntut haknya, beberapa pengurus PTMSI sempat menggeruduk Kantor Kemenpora dan Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia). Mereka kecewa dengan perlakuan kedua lembaga itu yang menganakemaskan IPL.
"DKI Jakarta sangat kecewa karena selama ini kita sudah berupaya maksimal untuk dedikasikan diri ke Indonesia. Akan tetapi dalam perjalanan ada berbagai permasalahan ini tidak kunjung selesai," kata salah satu pengurus PTMSI Jakarta, Imam.
Peter juga mengaku resah dengan perlakuan spesial Kemenpora dan NOC Indonesia kepada IPL. Dalam waktu dekat, dia akan berjumpa Menpora Dito Ariotedjo dan Ketua Umum NOC Indonesia Raja Sapta Oktohari untuk membicarakan ini.
"Tentu kami akan komunikasikan secara baik, kami sampaikan secara santun dan akan ambil langkah-langkah ke depan," ujar Peter.
3. Apa kata NOC Indonesia?

Menanggapi hal ini, Okto, sapaan akrab Raja Sapta, menyebut IPL adalah anggota resmi NOC Indonesia untuk cabang olahraga (cabor) tenis meja. IPL juga sudah diakui Federasi Tenis Meja Internasional (ITTF).
"Hanya ada satu organisasi cabang olahraga tenis meja di Indonesia yang menjadi anggota NOC Indonesia dan diakui oleh ITTF yaitu IPL. Kami tidak akan mengorbankan kepentingan nasional yang lebih besar hanya untuk memuaskan kelompok tertentu (PTMSI)," kata Okto.