Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Rapor Bulu Tangkis Indonesia 2025: Banyak Ujian, Tetap Berjalan

Tim beregu putra Indonesia meraih medali emas di SEA Games 2025 Thailand
Tim beregu putra Indonesia meraih medali emas di SEA Games 2025 Thailand (dok.NOC Indonesia)
Intinya sih...
  • Indonesia paceklik di level Super 1000, dengan gelar juara datang dari China Open 2025.
  • Sederet atlet elite memutuskan keluar dari Pelatnas, termasuk Jonatan Christie dan Chico Aura Dwi Wardoyo.
  • Bongkar-pasang sektor ganda menjadi strategi untuk mencari racikan terbaik demi tiket Olimpiade 2028.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Tahun 2025 bukan tahun yang mudah bagi bulu tangkis Indonesia. Prestasi Indonesia naik turun tak sesuai harapan. Sederet atlet elite juga memutuskan keluar dari Pelatnas.

Belum lagi beberapa amunisi yang hilang karena cedera serius yang menyerang. Di tengah kekeringan tersebut, para pemain muda muncul bak oase. Menjadi harapan baru untuk olahraga yang selama ini dibanggakan.

Belum matang, belum sempurna, tapi setidaknya pemain muda memastikan bulu tangkis dunia mencatat Indonesia masih ada. Dimulai dengan paceklik gelar, ditutup dengan hasil manis sebagai juara umum pesta olahraga terbesar se-Asia Tenggara. Berikut deretan perjalanan bulu tangkis Indonesia selama 2025:

1. Paceklik di level Super 1000

Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri tembus final China Open 2025
Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri tembus final China Open 2025 (Dok.PP PBSI)

Salah satu momen yang paling disorot dalam dunia perbulutangkisan Indonesia sepanjang 2025 adalah seretnya prestasi para pemain di turnamen BWF World Tour level Super 1000. 

Indonesia membuka perjalanan di BWF World Tour 2025 Super 1000 tanpa gelar di turnamen Malaysia Open pada Januari. Capaian terbaik skuad Garuda kala itu adalah perempat final lewat Putri Kusuma Wardani (tunggal putri) dan Lanny Tria Mayasari/Siti Fadia Silva Ramadhanti (ganda putri).

Perjalanan BWF Super 1000 Indonesia berlanjut ke All England 2025. Indonesia kembali pulang tanpa gelar. Kali ini, capaian skuad Garuda membaik. Hasil akhir terbaik diraih ganda putra, Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana yang berhasil menembus final meski harus berpuas diri pulang dengan status runner-up suai kalah dari wakil Korea Selatan, Kim Won Ho/Seo Seung Jae.

Agenda BWF Super 1000 berlanjut ke Tanah Air. Skuad Garuda tampil di Istora Senayan dalam Indonesia Open 2025. Lagi-lagi, turnamen berakhir tanpa gelar juara untuk tim Merah-Putih. Kala itu, capaian terbaik datang dari ganda putra non-pelatnas Indonesia, Sabar Karyaman Gutama/Moh. Reza Pahlevi Isfahani yang keluar sebagai runner-up sai kalah melawan Kim/Seo di laga final.

Penantian panjang gelar juara dari Super 1000 untuk Indonesia datang di turnamen Super 1000 terakhir tahun ini yakni China Open 2025. Indonesia mengunci satu gelar lewat performa mengejutkan ganda putra baru Merah Putih, Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri. 

Laga final China Open 2025 dimenangkan Fajar/Fikri atas pasangan Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik dengan skor 21-15, 21-14.

2. Sederet elite putuskan tinggalkan pelatnas

WhatsApp Image 2025-08-26 at 15.52.37 (1).jpeg
Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari mengunci kemenangan pertama di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2025 (Dok.PP PBSI)

Pasang-surut bulu tangkis Indonesia tak hanya terjadi di dalam lapangan, namun juga luar lapangan. Sederet penghuni Pelatnas PBSI memutuskan keluar, termasuk jajaran pemain elite.

Dimulai dari Jonatan Christie dan Chico Aura Dwi Wardoyo yang kompak hengkang pada Mei 2025. Padahal, Jonatan kala itu masih menjadi andalan Indonesia. Tugas terakhirnya sebagai penghuni pelatnas adalah menjadi kapten tim Merah-Putih di Piala Sudirman 2025 yang pulang dengan medali perunggu.

Selain itu ganda campuran Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari pun memutuskan menarik diri dari Pelatnas. Bersamaan dengan pamitnya Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan (ganda putra) dan Lisa Ayu Kusumawati (ganda campuran).

Penghuni pelatnas lainnya yang juga mengundurkan diri adalah tunggal putri, Komang Ayu Cahya Dewi pada September 2025. Keputusan serupa juga diambil Jesita Putri Miantoro (ganda putri) dengan kondisi usai pemulihan cedera ACL.

Keluarnya sejumlah pemain dari Pelatnas PBSI membuat sederet perubahan. Termasuk bagaimana pemain muda di sektor tunggal putra mau tak mau harus siap jadi andalan baru dan potong generasi.

3. Bongkar-pasang sektor ganda

RachelFebi lawan ApriyaniFadia
Rachel Allessya Rose/Febi Setianingrum usai berlaga melawan Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti. (Dok. PP PBSI)

Sektor ganda Pelatnas PBSI dihiasi bongkar-pasang pasangan sepanjang 2025. Tujuannya, mencari racikan terbaik yang bisa matang sepanjang tahun demi mengejar tiket Olimpiade 2028 mulai 2026 mendatang.

Dari sektor ganda putra, pasangan baru diracik. Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dipecah setelah 11 tahun bersama. Fajar dipasangkan dengan Muhammad Shohibul Fikri yang tengah ditinggal Daniel Marthin karena cedera.

Sementara Muhammad Rian Ardianto sempat bergonta-ganti pasangan. Mulai dari Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan hingga Rahmat Hidayat. Angin segar dapat dari sektor ganda putra, ada pasangan Raymond Indra/Nikolaus Joaquin, duet muda yang memberi angin segar dengan kejutan manis menaklukkan turnamen ajang BWF Super 500 Australian Open 2025.

Sektor ganda putri tak ketinggalan menciptakan racikan baru. Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti yang sempat dipisah, kini disatukan. Febi Setianingrum yang sesaat sempat berpasangan dengan Apriyani kini diduetkan dengan Rachel Allessya Rose.

Sementara itu, Meilyas Trias Puspitasari yang semula merupakan pasanganRachel diduetkan dengan Febriana Dwipuji kusuma. Semula, Febriana berpasangan dengan Amalia Cahaya Pratiwi. Setelah dicerai dengan Febriana, Amaliia Cahaya Pratiwi diracik berduet dengan Lanny Tra Mayasari yang sebelumnya berpasangan dengan Siti Fadia.

Pada Desember 2025, PBSI kembali merombak pasangan. Apriyani/Fadia dicerai lagi. Apriyani dipasangkan dengan Lanny Tria Mayasari. Sementara Siti Fadia dengan Amalia Cahaya Pratiwi.

4. Regenerasi menjanjikan sektor tunggal

Alwi Farhan lolos ke final SEA Games 2025 Thailand
Alwi Farhan lolos ke final SEA Games 2025 Thailand (dok.PP PBSI)

Di tengah paceklik gelar di level elite, secercah harapan muncul dari sektor para pemain muda tunggal Indonesia. Tahun 2025 menjadi panggung awal bagi regenerasi, ketika para pemain muda mau tak mau harus berani tampil, bersaing, dan mencicipi podium juara di berbagai level turnamen internasional. 

Di sektor tunggal putra, nama-nama muda mulai mencuri perhatian. Alwi Farhan sukses menjuarai Macau Open 2025. Ada juga Zaki Ubaidillah menunjukkan potensi besar dengan merebut gelar juara di Singapore International Challenge 2025, Kejuaraan Asia Junior 2025 dan Indonesia Masters Super 100 II 2025, membuktikan bahwa Indonesia tak kehabisan stok pemain tunggal berkualitas.

Tak hanya putra, sektor tunggal putri juga mulai menunjukkan geliat positif. Putri Kusuma Wardani tampil konsisten sepanjang musim dan menggeser posisi seniornya, Gregoria Mariska Tunjung sebagai nomor satu nasional. 

Meski jalan menuju level elite masih panjang, performa para pemain muda ini memberi pesan jelas: regenerasi sektor tunggal Indonesia sedang bergerak ke arah yang benar.

Nama Ni Kadek Dhinda Amartya Pratiwi juga layak masuk dalam catatan regenerasi sektor tunggal Indonesia tahun 2025. Pebulu tangkis muda asal Bali ini perlahan mencuri perhatian lewat performa konsisten di level turnamen bawah internasional.

Pengalaman bertanding yang terus bertambah sepanjang 2025 menjadi modal penting bagi Dhinda untuk naik kelas di musim-musim berikutnya. Pada Korean Masters 2025, Dhinda berhasil memberikan kejutan dengan menaklukkan sejumlah unggulan dan melaju ke semifinal ajang BWF Super 300 tersebut.

5. Tim junior gagal pertahankan gelar

Tim bulu tangkis junior Indonesia sukses mengalahkan tuan rumah China pada World Junior Championships 2024 Piala Suhandinata dengan total poin 110-103. (Dok. Istimewa)
Tim bulu tangkis junior Indonesia sukses mengalahkan tuan rumah China pada World Junior Championships 2024 Piala Suhandinata dengan total poin 110-103. (Dok. Istimewa)

Langkah tim junior Indonesia di level dunia pada 2025 tak sepenuhnya berjalan mulus. Salah satu catatan pahit datang saat gagal mempertahankan gelar Piala Suhandinata.

Sepanjang turnamen, para pemain muda Indonesia sebenarnya menunjukkan daya juang dan kualitas teknik yang menjanjikan. Namun, inkonsistensi permainan, tekanan di laga-laga krusial, serta ketatnya persaingan dari negara-negara lain membuat langkah Indonesia terhenti di partai final. 

Tim Indonesia kandas di laga final. Skuad Garuda muda gagal mempertahankan gelar usai tumbang telak melawan China.

6. Banyak atlet yang cedera dan sakit

20251008_112550.jpg
Atlet ganda putra Indonesia, Daniel Marthin di Pelatnas PBSI Cipayung (IDN Times/Margith Damanik)

Perjalanan bulu tangkis Indonesia sepanjang 2025 juga tak lepas dari bayang-bayang cedera dan kondisi fisik atlet yang kerap mengganggu kontinuitas prestasi. Jadwal turnamen yang padat, tuntutan tampil konsisten di berbagai level, serta tekanan kompetisi internasional membuat banyak pemain harus keluar-masuk arena perawatan sepanjang musim.

Dimulai dari peraih perunggu Olimpiade 2020 Tokyo, Anthony Sinisuka Ginting. Pada Januari 2025, Ginting terpaksa absen panjang dari turnamen karena menjalani pemulihan untuk cedera bahu serius yang dialaminya. Setelah kurang lebih enam bulan, Ginting combeack meski performanya belum sesuai yang diharapkan.

Nama lain yang cederanya cukup berdampak adalah tunggal putra, Daniel Marthin. Saat membela Indonesia di Piala Sudirman 2025, Daniel Marthin mengalami cedera dan terpaksa menepi dari turnamen hingga saat ini. Daniel diharapkan bisa comeback pada 2026 mendatang.

Sektor tunggal putri juga kehilangan sejumlah amunisi. Ester Nurumi Tri Wardoyo menepi dari turnamen karena cedera yang dialaminya saat menjalani latihan. Jelang akhir tahun, Ruzana juga mengalami cedera. Meski tak sepenuhnya menepi, Ruzana terpaksa tampil dengan kondisi fisik yang tak prima.

Cedera juga dialami Leo Rolly Carnando (ganda putra) jelang Piala Sudirman 2025 yang membuatnya tak ikut tampil membela Indonesia. Sementara Jesita Putri Miantoro mengalami cedera ACL berulang sebelum akhirnya memutuskan mundur dari Pelatnas.

Atlet bulu tangkis non pelatnas pun tak luput dari cedera. Rehan Naufal Kusharjanto mengalami cedera saat menjalani Macau Open 2025.

Selain itu ada pula Gregoria Mariska Tunjung. Pada 2025, Gregoria menderita vertigo yang membuatnya terpaksa absen dalam beberapa turnamen. Usai comeback pun, performa Gregoria belum seapik biasanya, Gregoria masih berusaha beradaptasi dengan kondisi barunya.

Akhir Desember 2025, PBSI mengeluarkan pengumuman. Proteksi ranking yang diajukan Gregoria dikabulkan BWF dan berlaku untuk tiga hingga 12 bulan kedepan. Peraih perunggu Olimpiade 2024 Paris itu memutuskan menepi, berjuang agar pulih dan dapat mentas lebih kuat kembali.

7. Juara umum di SEA Games 2025

Tim beregu putra Indonesia meraih medali emas di SEA Games 2025 Thailand
Tim beregu putra Indonesia meraih medali emas di SEA Games 2025 Thailand (dok.NOC Indonesia)

Bulu tangkis Indonesia menutup musim 2025 dengan apil. Skuad Gaurda menaklukkan SEA Games 2025 dengan status juara umum.

Tim bulu tangkis Indonesia berhasil mengumpulkan total 10 medali dengan rincian dari 3 emas, 3 perak, dan 4 perunggu, unggul dari Thailand. Hasil ini membuat Indonesia melampaui target awal dan kembali menegaskan dominasi di level Asia Tenggara.

Tiga medali emas Indonesia datang dari sektor yang berbeda. Tim beregu putra menyumbang emas usai membungkam Malaysia 3–0 di final. Di nomor tunggal putra, emas diraih Alwi Farhan, yang memenangkan final sesama pemain Indonesia melawan Mohammad Zaki Ubaidillah. 

Sementara itu, emas ketiga dipersembahkan pasangan Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani di sektor ganda putra, melengkapi dominasi Indonesia di nomor-nomor utama.

Selain emas, Indonesia juga mengoleksi tiga perak, termasuk dari Zaki Ubaidillah di tunggal putra dan sektor ganda putri. 

Empat medali perunggu diraih oleh Putri Kusuma Wardani (tunggal putri), Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana (ganda putra), Rachel Allessya Rose/Febi Setianingrum (ganda putri), serta Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu (ganda campuran). Sebaran medali ini menunjukkan kedalaman skuad Indonesia di hampir seluruh sektor.

Gelar juara umum ini menjadi penegasan bahwa, meski prestasi di BWF World Tour 2025 kerap tersendat, Indonesia tetap berada di puncak bulu tangkis Asia Tenggara. Lebih dari sekadar koleksi medali, SEA Games 2025 menjadi bukti bahwa regenerasi berjalan dan para pemain muda mampu menjawab kepercayaan di ajang multievent terbesar kawasan.

8. Daftar juara wakil Indonesia sepanjang 2025

WhatsApp Image 2025-08-06 at 13.58.30.jpeg
Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri di China Open 2025 (dok.PP PBSI)

Berikut daftar gelar juara Indonesia sepanjang 2025:

BWF Super 1000:

1. Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri — Juara China Open 2025. 

BWF Super 750:

1. Jonatan Christie — Juara Denmark Open 2025 

BWF Super 500: 

1. Jonatan Christie — Juara Korea Open 2025 

2. Jonatan Christie — Juara Hylo Open 2025 

3. Raymond Indra/Nikolaus Joaquin — Juara Australian Open 2025

4. Rachel Allessya Rose/Febi Setianingrum — Juara Australian Open 2025

BWF Super 300:

1. Lanny Tria Mayasari/Siti Fadia Silva Ramadhanti — Juara Thailand Masters 2025 

2. Alwi Farhan — Juara Macau Open 2025 

3. Jafar Hidayatullah/Felisha Pasaribu — Juara Taipei Open 2025

4. Dejan Ferdinansyah/Bernadine Anindya Wardana — Juara Syed Modi India International 2025 

BWF Super 100:

1. Chico Aura Dwi Wardoyo — Juara Indonesia Masters Super 100 I 2025

2. Moh. Zaki Ubaidillah — Juara Indonesia Masters Super 100 II 2025

3. Raymond Indra/Nikolaus Joaquin — Juara Indonesia Masters Super 100 II 2025 

4. Marwan Faza/Aisyah Salsabila Putri Pranata — Juara Vietnam Open, Indonesia Masters Super 100 II, Guwahati Masters & Odisha Masters 2025 

5. Dejan Ferdinansyah/Bernadine Anindya Wardana — Juara Al Ain Masters 2025

6. Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti — Juara Guwahati Masters 2025

7. Ali Faathir Rayhan/Devin Artha Wahyudi — Juara Odisha Masters 2025

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwifantya Aquina
EditorDwifantya Aquina
Follow Us

Latest in Sport

See More

CEK Fakta: Demi Napoli, Rasmus Hojlund Gak Bakal Balik ke MU?

31 Des 2025, 22:10 WIBSport