Ducati dan Francesco Bagnaia Diduga Melanggar Batas Tekanan Ban 

Ducati sudah mengikuti regulasi yang dibuat Michelin

Francesco Bagnaia mengunci kemenangan pertamanya pada 2022 di Sirkuit Jerez, Spanyol. Sejak awal balapan, ia diikuti Fabio Quartararo. Mereka meninggalkan grup kedua dengan selisih waktu 10,977 detik.

Beberapa hari setelah balapan di Sirkuit Jerez, Spanyol, Ducati dituding melanggar batas tekanan ban depan. Tudingan itu muncul dari portal berita yang berbasis di Inggris, Motor Sport Magazine.

Ban sendiri merupakan salah satu komponen yang sangat krusial di MotoGP. Para pembalap berupaya semaksimal mungkin untuk mengelola tingkat keausan ban agar dapat tampil maksimal hingga menyentuh garis finis.

1. Regulasi batas tekanan ban 

Ducati dan Francesco Bagnaia Diduga Melanggar Batas Tekanan Ban Francesco Bagnaia (instagram.com/michelinmotorsport)

Produsen ban Michelin menetapkan batas aturan tekanan ban MotoGP. Aturan itu dibuat untuk meminimalisasi kecelakaan terkait kondisi ban.

Tekanan ban dapat meningkatkan performa pembalap. Dilansir dari Motor Sport Magazine, ban depan merupakan unsur penting yang menentukan kecepatan pembalap melewati tikungan, maka kualitas ban depan harus dalam kondisi prima selama balapan berlangsung.

Kualitas ban ditentukan oleh berbagai faktor, seperti suhu dan tekanan. Regulasi yang ditentukan Michelin untuk kelas MotoGP, tekanan ban slick adalah 1,9 bar (27,6psi) dan untuk ban belakang 1,7 bar (24,6psi).

2. Tyre air pressure sensors (TAPS) 

Ducati dan Francesco Bagnaia Diduga Melanggar Batas Tekanan Ban ban Michelin (instagram.com/michelinmotorsport)

Tyre air pressure sensors (TAPS) merupakan sensor yang berfungsi untuk memantau tekanan dan suhu ban ketika dikendarai. Data yang dihasilkan dari perangkat itu akan diberikan kepada Michelin setelah balapan untuk diperiksa.

Berdasarkan hasil balapan GP Spanyol, Francesco Bagnaia berkendara dengan tekanan ban yang tidak sesuai dengan regulasi. Selain Pecco, beberapa pembalap juga terdeteksi berkendara di luar aturan regulasi, para pembalap itu adalah Jorge Martin, Alex Rins, dan Andrea Dovizioso.

Baca Juga: Jack Miller Bantah Kepindahannya ke LCR Honda, Nyaman di Ducati

3. Gigi Dall’lgna mengatakan bahwa tidak ada kecurangan 

Ducati dan Francesco Bagnaia Diduga Melanggar Batas Tekanan Ban Francesco Bagnaia (instagram.com/ducaticorse)

Gigi Dall’lgna menjelaskan bahwa Ducati sudah berupaya untuk mematuhi peraturan yang telah disepakati antara Motor Sport Manufacturer Association (MSMA) dan Michelin. Dall’lgna mengatakan bahwa saat ini semua pabrikan tidak mempunyai sensor yang dapat diandalkan.

Parameter apa yang digunakan juga belum jelas untuk menjatuhkan sanksi terkait tekanan ban. Sistem yang saat ini digunakan oleh sejumlah pabrikan berbeda dan masih memungkinkan adanya manipulasi data terkait tekanan ban.

 4. Tidak semua pemenang memenuhi batas tekanan ban

Ducati dan Francesco Bagnaia Diduga Melanggar Batas Tekanan Ban para pembalap MotoGP (instagram.com/motogp)

MotoGP baru berjalan enam seri dan pemenang balapan silih berganti. Hal itu membuktikan bahwa MotoGP 2022 berjalan sangat kompetitif. Pada sesi konferensi pers, Gigi Dall’lgna mengatakan bahwa musim ini ada pembalap dari pabrikan lain yang juga tidak memenuhi batas tekanan ban. 

“Saya tidak pernah membuat kontroversi terhadap pembalap lain yang meraih hasil bagus selama dalam batas wajar. Nilai-nilai di dalam sistem bisa saja salah,” kata Dall’lgna dikutip Speedweek.

5. MSMA masih mendiskusikan regulasi dan sistem pengawasan 

Ducati dan Francesco Bagnaia Diduga Melanggar Batas Tekanan Ban ban Michelin (instagram.com/michelinmotorsport)

Metode ideal tentang masalah ini masih didiskusikan oleh berbagai pihak. Dall’lgna mengatakan bahwa MSMA, Dorna, FIM, dan Michelin berupaya untuk segera menemukan solusi terkait sistem kontrol tekanan ban yang ideal untuk semua motor.

“Aturan telah kami perbaiki dan kami berkembang ke arah yang benar. Kami sedang mendiskusikan untuk menerapkan sistem yang efisien dan efektif,” ucap Dall’lgna dikutip Motosan

Perkembangan teknologi yang dinamis menuntut setiap pabrikan harus terus melakukan inovasi. Regulasi balap terus disesuaikan mengikuti perkembangan agar persaingan menjadi lebih adil. Menurut kamu, MotoGP saat ini kompetitif, gak?

Baca Juga: Gigi Dall’Igna Belum Bisa Memilih Siapa yang Jadi Rekan Setim Bagnaia

Rizki Putra Zuwandono Photo Verified Writer Rizki Putra Zuwandono

Joy of Creating Something...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Gagah N. Putra

Berita Terkini Lainnya