Performa Apik Marc Marquez MotoGP 2024 Bersama Ducati, Kuda Hitam?
potret Marc Marquez (instagram.com/marcmarquez93)
Intinya Sih...
- Marc Marquez meraih 3 podium dari 8 balapan terakhir, menunjukkan potensi besar di tim Ducati Gresini Racing.
- Debut impresif Marc Marquez di atas motor Ducati Desmosedici GP23, finis konstan di urutan 5 besar.
- Kesempatan besar bagi Marquez merebut kemenangan di COTA dan menjadi kompetitor utama perebutan gelar juara dunia MotoGP 2024.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
MotoGP 2024 jadi musim pembuktian kapasitas Marc Marquez usai masa-masa sulit beberapa tahun terakhir. Seperti diketahui, pembalap berjuluk The Baby Alien itu merapat ke tim Ducati Gresini Racing musim ini. Salah satu alasan di balik keputusan Marquez merapat ke tim Gresini karena ingin punya paket motor terbaik Ducati Desmosedici GP.
Marc Marquez terbilang cepat beradaptasi bersama tim Gresini Racing. Merujuk pada empat seri terakhir misalnya, ia sudah mengoleksi 3 podium dari 8 balapan (sprint race dan main race). Pencapaian ini semacam penegasan bahwa Marquez masih sangat potensial di umur 30 tahun.
Saat ini, Marc Marquez bercokol di urutan keenam klasemen sementara pembalap MotoGP 2024. Ia sudah mengumpulkan 60 poin, tertinggal 32 poin dari rekan senegaranya Jorge Martin yang juga sesama pembalap Ducati di posisi puncak. Simak rentetan catatan Marc Marquez pada empat seri perdana MotoGP 2024 berikut!
1. Marc Marquez konsisten finis 5 besar di Qatar
potret Marc Marquez (instagram.com/marcmarquez93)Debut Marc Marquez di atas motor Ducati Desmosedici GP23 cukup mengesankan. Pembalap bernomor motor 93 itu konsisten finis di urutan 5 besar. Pada sesi sprint race, Marquez finis urutan ke-4, sementara main race urutan ke-5.
Marquez mengatakan bahwa kekhawatiran utama adalah melepas kebiasaan membalap dengan motor Honda RC213V. Seperti diketahui, Marquez sangat akrab dengan Honda sejak karier membalap di kelas utama. Namun, merujuk pada hasil balapan debut di Qatar, performanya sangat apik.
“Naluri saya berkendara masih mengikuti gaya Honda. Aku harus terus bekerja dan beradaptasi dengan karakteristik motor Ducati, bukan seperti apa yang saya inginkan. Kunci utama adalah menerima situasi dan bersikap realistis setiap saat,” kata Marquez dikutip Crash.
Baca Juga: Pasang Surut Francesco Bagnaia pada Awal MotoGP 2024
2. Gesekan Marc Marquez dan Francesco Bagnaia di Portugal
insiden kecelakaan antara Marc Marquez dan Francesco Bagnaia di Portugal (instagram.com/marcmarquez93)Marc Marquez memulai sesi free practice (FP) dengan cukup impresif. Ia konsisten mengakhiri sesi di urutan 5 besar. Bahkan, Marquez sempat jadi yang tercepat pada sesi FP1. Ia lolos ke Q2, namun, hasilnya tak begitu mencolok karena ia harus puas memulai balapan dari posisi kedelapan.
Kendati begitu, performa Marquez sepanjang sprint race sangat impresif. Ia tercatat sebagai pembalap Ducati tercepat di mana ia finis di urutan kedua setelah Maverick Vinales. Tentu bukan hal mudah mengasapi pembalap yang berpengalaman dengan motor Ducati.
Naas, alih-alih bertarung kembali memperebutkan podium main race, Marquez terlibat insiden kecelakaan. Ia bersenggolan dengan Francesco Bagnaia saat berebut posisi kelima. Marquez kembali ke lintasan dan mengakhiri balapan di posisi ke-16 sementara Bagnaia masuk ke garasi usai kecelakaan.
Editor’s picks
Kejadian ini membuat race director bereaksi. Namun, race director mengambil keputusan bahwa insiden tersebut adalah racing incident. Akhirnya mereka pun tak diberi hukuman.
3. Mimpi buruk Marc Marquez di Circuit of the Americas (COTA)
potret Marc Marquez (instagram.com/marcmarquez93)Kans Marquez merebut kemenangan di COTA sangat besar. Ia punya track record baik di sana hingga punya julukan The King of COTA. Julukan itu ia raih berkat kemenangan beruntun sebanyak enam kali, terhitung pada 2013—2018.
Potensi itu sudah terlihat sejak sprint race di mana ia kembali naik ke atas podium kedua. Naas, Marquez mengalami lowside pada sesi main race. Padahal, ia tampil apik dan sempat bertarung dengan Jorge Martin dan Pedro Acosta. Bahkan, ia sempat memimpin balapan.
Akibat insiden itu, Marquez mengaku mulai paham bagaimana berinteraksi dengan motor miliknya. Ia sudah tahu cara memaksimalkan potensi Ducati Desmosedici GP23 yang digarap oleh Gresini Racing. Ia tak berkecil hati meski harus menyelesaikan balapan lebih awal.
4. Duel sengit antara Marc Marquez dan Francesco Bagnaia di Sirkuit Jerez
potret Marc Marquez di atas podium Sirkuit Jerez, Spanyol (instagram.com/marcmarquez93)Marc Marquez jadi salah satu pembalap tuan rumah pada gelaran GP Spanyol di Circuito de Jerez - Angel Nieto, pada 28 April 2024. Sepanjang sesi free practice tak dimungkiri bahwa Marquez penuh determinasi. Ia mencatatkan pole position pertama bersama Ducati.
Sayangnya, meski start terdepan, Marquez harus puas finis keenam pada sesi sprint race. Namun, hal menarik terjadi pada laga main race. Ia bertarung ketat memperebutkan podium dengan begitu manis.
Marquez bertarung dengan Jorge Martin, Marco Bezzecchi, dan Francesco Bagnaia. Empat pembalap terdepan ini saling beradu sikut memperebutkan kemenangan. Saat Martin terjatuh, pertarungan semakin ketat.
Pertarungan dengan Bagnaia yang membuat balapan makin semarak. Momen ini mengingatkan penonton pada pertarungan ketat mereka berdua di Sirkuit Aragon 2021 lalu. Aksi saling salip terjadi jelang putaran-putaran akhir. Meski begitu, Marquez akhirnya harus mengakui keunggulan Bagnaia dan finis di belakang dengan selisih waktu 0,372 detik.
Meski berbekal paket motor Ducati Desmosedici GP23, The Baby Alien tampil begitu menggigit pada empat seri pertama. Ia tak bisa dianggap remeh. Alih-alih jadi kuda hitam musim ini, Marc Marquez akan jadi kompetitor utama perebutan gelar juara dunia MotoGP 2024.
Baca Juga: Francesco Bagnaia Nikmati Duel Lawan Marc Marquez di GP Spanyol 2024
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Berita Terkini Lainnya
