8 Pembalap Amerika Serikat yang Jadi Legenda MotoGP, Bintang Balap!

2. Randy Mamola menang dengan tiga merek berbeda

Randy Mamola (motogp.com)

Randy Mamola aktif pada musim 1979—1992. Ia pernah berlaga di kelas 250cc dan 500cc. Berbeda dengan pembalap legenda lain dalam daftar ini, Mamola tak pernah meraih gelar juara dunia. Kendati begitu, ia menjadi runner-up MotoGP sebanyak empat kali pada 1980, 1981, 1984, dan 1987 tepat di belakang deretan pembalap tangguh, seperti Kenny Roberts, Marco Lucchinelli, Eddie Lawson, dan Wayne Gardner. Ia mengoleksi 54 podium 500cc, termasuk 13 kemenangan, juga 5 pole position.

Selama kariernya, Randy Mamola pernah menggeber empat merek motor. Hebatnya, ia merupakan satu dari sedikit pembalap yang pernah menang dengan tiga merek berbeda. Pada 1980—1987, ia menang 5 kali dengan Suzuki, 4 kali dengan Honda, dan 4 kali dengan Yamaha. Selain tiga merek tadi, Mamola juga pernah mengendarai Cagiva. Meski tak bisa menang dengan merek asal Italia ini, tetapi ia jadi pembalap pertama yang naik podium dengan Cagiva.

3. Freddie Spencer merebut gelar di dua kelas berbeda pada tahun yang sama

Freddie Spencer (motogp.com)

Freddie Spencer aktif pada periode musim 1982—1993 di kelas 250cc dan 500cc. Saat berlaga di kelas intermediate, Spencer merebut satu gelar juara dunia. Ia mengoleksi 7 kemenangan, 8 podium, dan 6 pole position pada 1985. Itu merupakan satu-satunya tahun ketika ia berlaga di kelas intermediate ini.

Di kelas premier, prestasinya pun tak kalah bergengsi. Ia merebut 2 gelar juara dunia dengan mengoleksi 20 kemenangan, 31 podium, dan 27 pole position sepanjang kariernya. Spencer merupakan pembalap yang memacu Honda.

Bagi Spencer, tahun 1985 adalah musim terpenting. Pada musim tersebut, ia meraih titel ganda setelah menjuarai kelas 250cc dan 500cc di tahun yang sama. Pencapaian ini termasuk unik di MotoGP.

4. Eddie Lawson jadi pembalap pertama yang rebut titel juara dunia beruntun dengan dua motor berbeda

Eddie Lawson (motogp.com)

Eddie Lawson tak kalah garang. Pembalap Amerika Serikat yang aktif pada periode 1983—1992 ini berlaga di kelas 500cc. Sepanjang keriernya mengaspal di kelas papan atas, Lawson merebut 4 gelar juara dunia, 31 kemenangan, 78 podium, dan 18 pole position.

Prestasinya termasuk gemilang. Ia jadi pembalap pertama yang mampu menjadi juara dunia secara beruntun dengan dua motor berbeda. Pada 1988, Lawson merebut titel bersama Yamaha. Selang setahun kemudian pada 1989 ia meraihnya ketika menggeber Honda NSR500.

Sama seperti Randy Mamola, Eddie Lawson juga masuk daftar pembalap elite. Ia merupakan salah satu pembalap yang mampu menang dengan tiga merek berbeda. Lawson meraih 26 kemenangan dengan Yamaha, 4 kemenangan bersama Honda, dan 1 kemenangan bersejarah untuk Cagiva.

5. Wayne Rainey merebut gelar juara dunia tiga tahun beruntun

Wayne Rainey, Mick Doohan, dan Kevin Schwantz pada balapan musim 1992. (motogp.com)

Wayne Rainey aktif di arena balap Grand Prix pada tahun 1984—1993. Pembalap Amerika Serikat kelahiran California ini sempat berlaga di kelas 250cc dan 500cc. Di kelas premier, ia merebut 3 gelar juara dunia, 24 kemenangan, 64 podium dan 15 pole position.

Rainey merupakan pembalap tangguh pada masanya. Ia mampu mengendalikan ganasnya mesin dua tak 500cc. Tak heran jika pada akhirnya ia merebut tiga gelar juara dunia beruntun pada musim 1990, 1991, dan 1992. Pembalap andalan Yamaha ini bersaing dengan pembalap berbakat lainnya seperti Kevin Schwantz, Eddie Lawson, Mick Doohan, dan Wayne Gardner.

6. Kevin Schwantz punya banyak fans karena gayanya yang menawan

Kevin Schwantz (motogp.com)

Kevin Schwantz aktif di perlombaan Grand Prix pada periode musim 1986—1995. Pembalap yang setia dengan Suzuki ini hanya berlaga di kelas 500cc. Mengendarai RGV500 Gamma, Schwantz merebut satu gelar juara dunia musim 1993.

Sepanjang kariernya di MotoGP, Schwantz mengoleksi 25 kemenangan, 51 podium, dan 29 pole position. Baik di dalam maupun di luar lintasan, Schwantz adalah seorang pembalap berkarisma yang punya banyak penggemar. Gaya balapnya yang agresif menjadi hiburan tersendiri dalam setiap balapan.

7. Kenny Roberts Jr meneruskan tradisi juara dunia

Kenny Roberts jr (motogp.com)

Kenny Roberts Jr aktif di ajang Grand Prix pada periode musim 1993—2007. Ia sempat berlaga di kelas 250cc dan kelas premier. Di antara pembalap legenda Amerika Serikat lainnya, ia adalah pembalap yang pernah merasakan era 500cc dan era MotoGP yang dimulai pada 2002. Sepanjang kariernya di kelas premier, Kenny Roberts Jr merebut 22 podium, termasuk 8 kemenangan.

Sebagai putra dari Kenny Roberts senior, ia pun mampu meneruskan tradisi juara dunia. Bersama Suzuki, ia merebut titel juara dunia musim 2000. Gelar tersebut menjadi sejarah tersendiri dalam dunia balap motor. Pasalnya, bersama sang ayah, mereka menjadi satu-satunya duo ayah anak yang merebut gelar juara dunia kelas premier.

8. Nicky Hayden jadi pembalap Amerika Serikat terakhir yang merebut gelar juara dunia

Nicky Hayden (motogp.com)

Nicky Hayden jadi pembalap asal Amerika Serikat terakhir yang mampu merebut titel juara dunia MotoGP. Pembalap berjuluk Kentucky Kid ini aktif di ajang Grand Prix pada 2003—2016. Hanya berlaga di kelas premier, Hayden berhasil merebut gelar juara dunia musim 2006.

Musim 2006 tersebut menjadi tahun terbaiknya di MotoGP. Bagaimana tidak, ia berhasil mengalahkan Valentino Rossi dalam perebutan gelar juara dunia. Kesuksesannya itu memutus rekor lima tahun juara dunia beruntun milik The Doctor.

Sepanjang kariernya di MotoGP, Hayden telah mengemas 3 kemenangan, 28 podium, dan 5 pole position. Setelah tak aktif di ajang Grand Prix, ia kemudian berlaga di ajang Superbike. Nahas, Hayden kehilangan nyawanya secara tragis dalam kecelakaan saat latihan sepeda jelang putaran WorldSBK seri Italia musim 2017.

Kenny Roberts, Randy Mamola, Freddie Spencer, Eddie Lawson, Wayne Rainey, Kevin Schwantz, Kenny Roberts Jr, dan Nicky Hayden adalah legenda MotoGP asal Amerika Serikat. Sayangnya, belum ada lagi pembalap asal Negeri Paman Sam yang berlaga di kelas premier. Bisakah pembalap generasi muda meneruskan kiprah mereka?

Baca Juga: 3 Pembalap MotoGP yang Pernah Menang di COTA, Bakal Ada Nama Baru?