Peran Tim Aspar dalam Perkembangan Karier Francesco Bagnaia

Beri pengalaman serbapertama

Saat merayakan gelar juara dunia MotoGP 2022 di Valencia, Francesco Bagnaia dan timnya mengusung tema #PerfectComb1nation dengan rentetan nomor 21+42=63. Apa artinya?

Perfect combination atau 'kombinasi sempurna' mewakili perjalanan karier Bagnaia. Kombinasi itu bak wujudnya selama berlaga dengan nomor motor 21 di Moto3, 42 di Moto2, dan 63 di MotoGP.

Saat perayaan, Bagnaia berpose dengan banyak petinggi tim balap. Selain bos VR46 Riders Academy dan VR46 Racing Team (Alessio Salucci dan Pablo Nieto), ada juga petinggi Ducati (Paolo Ciabatti dan Davide Tardozzi).

Hal lain yang menarik adalah kehadiran petinggi Tim Aspar. Jorge "Aspar" Martinez (pemilik Aspar) dan Gino Borsoi (Direktur Olahraga Aspar yang kini menjadi Manajer Pramac Ducati) ikut bergembira dengan kesuksesan Bagnaia.

Bagnaia dan Tim Aspar punya hubungan erat. Dengan tim inilah Bagnaia merasakan berbagai pengalaman yang serbapertama. Seperti ini peran Tim Aspar dalam perkembangan karier Francesco Bagnaia.

1. Francesco Bagnaia meraih podium pertama di ajang Grand Prix bersama Tim Aspar

Peran Tim Aspar dalam Perkembangan Karier Francesco BagnaiaFrancesco Bagnaia saat memperkuat Mapfre Mahindra Aspar Team. (motogp.com)

Peran Tim Aspar cukup besar dalam perjalanan karier Francesco Bagnaia. Bersama tim inilah Bagnaia merayakan keberhasilan pertamanya di kejuaraan dunia Grand Prix, tepatnya di kelas Moto3.

Pada 2015, Bagnaia merebut podium pertama di kelas ringan dengan memacu Mahindra di Sirkuit Le Mans. Kala itu ia finis P3. Setahun kemudian, Bagnaia bahkan menjadi kampiun pada balapan di Sirkuit Assen dan Sirkuit Sepang.

2. Francesco Bagnaia juga merebut kemenangan pertamanya bersama Tim Aspar

Peran Tim Aspar dalam Perkembangan Karier Francesco BagnaiaBagnaia menang di Sirkuit Assen bersama tim Pull & Bear Aspar Mahindra. (motogp.com)

Bagi Francesco Bagnaia, kemenangan di Sirkuit Assen bersama Tim Aspar dan Mahindra adalah salah satu momen paling berkesan. Tak heran jika ia merajah gambar Sirkuit Assen di tangan kanannya.

Sebagai catatan, Mahindra adalah pabrikan motor asal India yang berlaga di kelas lightweight pada 2011—2017. Sebelum kemenangan Bagnaia, Mahindra sering dianggap kalah kualitas dari pabrikan lainnya, seperti Honda dan KTM.

“Kemenangan bersama Mahindra adalah salah satu momen terbaik dalam karierku. Itu momen fantastis yang merupakan kemenangan pertama untuk Mahindra dan untukku saat musimnya berjalan dengan baik, meski tak ada yang percaya aku dan motorku bisa menang,” kata Bagnaia dikutip Speedweek.

Baca Juga: Uccio Salucci Kenang Perjuangan Francesco Bagnaia saat Remaja

3. Kemenangan pertama memotivasi Francesco Bagnaia

Peran Tim Aspar dalam Perkembangan Karier Francesco BagnaiaPaolo Ciabatti dan Francesco Bagnaia (motogp.com)

Kemenangan pertama berdampak besar bagi Francesco Bagnaia. Dengan hasil itu, Bagnaia seakan menemukan jati dirinya.

“Kemenangan yang memberiku kesadaran bahwa aku bisa menjadi pemenang. Kemenangan pertama di tiap kelas memberimu banyak motivasi. Kamu jadi mengerti bahwa kamu bisa melakukannya,” ungkap Bagnaia.

4. Berkat Tim Aspar, Francesco Bagnaia bisa mencoba motor MotoGP

Peran Tim Aspar dalam Perkembangan Karier Francesco BagnaiaFrancesco Bagnaia saat mengaspal di Moto3. (motogp.com)

Karena dua kemenangan di Assen dan Sepang tersebut, Francesco Bagnaia pun bisa menjajal motor MotoGP pada tes Valencia 2016. Itu terjadi lantaran Tim Aspar mengizinkannya menggeber Ducati Desmosedici GP14 setelah Bagnaia menang taruhan.

“Aku bertaruh sebelum awal musim. Aku membuat kesepakatan dengan Gino dan Aspar bahwa jika menang dua kali musim itu, aku bisa menguji motor MotoGP. Mereka menyetujuinya karena tak menyangka aku bisa bersaing di atas Mahindra, tetapi aku berhasil,” beber Bagnaia dilansir Speedweek.

Pengalaman menggeber motor MotoGP makin memotivasi Bagnaia untuk jadi pembalap lebih baik lagi. Bagnaia pun bermimpi untuk bisa berlaga di kelas utama, yang akhirnya terwujud.

5. Hasil Francesco Bagnaia selama berkarier di ajang Grand Prix

Peran Tim Aspar dalam Perkembangan Karier Francesco BagnaiaFrancesco Bagnaia (motogp.com)

Balapan demi balapan, podium demi podium, dan kemenangan demi kemenangan dilalui Francesco Bagnaia. Kini pembalap asal Italia itu ada di puncak.

Berikut ini perjalanan karier Francesco Bagnaia di ajang Grand Prix:

  • 2013: Moto3 (San Carlo Team Italia) – 0 P3, 0 P2, 0 P1, 0 Poin;
  • 2014: Moto3 (Sky Racing Team VR46) – 0 P3, 0 P2, 0 P1, 50 poin, peringkat ke-16;
  • 2015: Moto3 (Mapfre Team Mahindra) – 1 P3, 0 P2, 0 P1, 76 poin, peringkat ke-14;
  • 2016: Moto3 (Pull & Bear Aspar Mahindra) – 3 P3, 1 P2, 2 P1, 145 poin, peringkat ke-4;
  • 2017: Moto2 (Sky Racing Team VR46) – 2 P3, 2 P2, 0 P1, 174 poin, peringkat ke-5;
  • 2018: Moto2 (Sky Racing Team VR46) – 3 P3, 1 P2, 8 P3, 306 poin, juara dunia;
  • 2019: MotoGP (Pramac Racing) – 0 P3, 0 P2, 0 P1, 54 poin, peringkat ke-15;
  • 2020: MotoGP (Pramac Racing) – 0 P3, 1 P2, 0 P1, 47 poin, peringkat ke-16;
  • 2021: MotoGP (Ducati Lenovo) – 2 P3, 3 P2, 4 P1, 252 poin, runner-up; dan
  • 2022: MotoGP (Ducati Lenovo) – 2 P3, 1 P2, 7 P1, 265 poin, juara dunia.

Tim Aspar meletakkan fondasi juara bagi seorang Francesco Bagnaia. Maka, pantas jika Jorge "Aspar" Martinez dan Gino Borsoi mengecap manisnya juara dunia.

Baca Juga: Mengenal Francesco Bagnaia, Juara MotoGP yang Pantang Menyerah

Ryan Budiman Photo Verified Writer Ryan Budiman

Hola... jadipunya.id

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Gagah N. Putra

Berita Terkini Lainnya