Uccio Salucci Kenang Perjuangan Francesco Bagnaia saat Remaja

Bagnaia punya dedikasi saat berlatih di VR46 Academy

Keberhasilan Francesco Bagnaia menjadi juara dunia dirayakan banyak pihak. Bagi Ducati, ini gelar kedua mereka di MotoGP. Bagi fans Italia, akhirnya trofi juara kembali diraih pembalap kebanggaan mereka.

VR46 Riders Academy pun tak kalah bangga. Sekolah yang didirikan Valentino Rossi itu sukses menelurkan seorang juara dunia di kelas premier.

Alessio Salucci, sahabat karib Valentino Rossi yang kini menjadi bos VR46 Racing Team, tahu betul perjuangan Bagnaia untuk mencapai puncak prestasi di dunia balap. Pria yang akrab disapa Uccio Salucci itu pun kenang perjuangan Francesco Bagnaia saat remaja.

1. Uccio Salucci memberi saran unik saat mereka pertama kali bertemu

Uccio Salucci Kenang Perjuangan Francesco Bagnaia saat Remajapotret Uccio Salucci di samping Valentino Rossi (motogp.com)

Uccio Salucci masih ingat pertemuan pertamanya dengan Francesco Bagnaia yang terjadi di Brno, Republik Ceko. Ketika itu Bagnaia sedang sedih lantaran mengalami cedera.

“Aku menyarankan supaya ia lebih menikmati dirinya sendiri. Ia memandangku seolah-olah aku gila; bagaimana mungkin ia bisa melakukan itu saat menjalani musim yang tanpa hasil dan ia juga sedang terluka? Ia hanya tesenyum,” kenang  Uccio seperti dilansir GPOne.

Beberapa tahun kemudian, Salucci mengaku didatangi Bagnaia yang masih ingat pada episode pertemuan pertama mereka. Bagnaia bilang kepada Salucci bahwa apa yang dikatakannya itu entah bagaimana menyentuh emosinya.

2. Francesco Bagnaia masuk radar VR46 Academy

Uccio Salucci Kenang Perjuangan Francesco Bagnaia saat RemajaFrancesco Bagnaia saat mengaspal di Moto3. (motogp.com)

Pada 2014, Valentino Rossi dan timnya memutuskan untuk membentuk sekolah balap dan tim balap Moto3. Akademi dan tim ini ditujukan untuk pembalap muda asal Italia. Francesco Bagnaia ternyata masuk dalam daftar teratas kandidat pembalap.

“Kami tak ragu. Kami ingin bertaruh kepadanya. Ia sedang berada dalam musim yang sulit, tetapi aku juga tahu ia tak dalam kondisi teknis yang terbaik. Bagnaia sangat cepat pada masa lalu,” ujar Uccio Salucci.

Salucci kemudian menghubungi ayah Bagnaia, Pietro. Mereka bertemu diam-diam di tengah truk paddock. Setelah Uccio Salucci menjelaskan bahwa ia tertarik kepada Bagnaia untuk bergabung dengan akademi yang akan mereka dirikan, Pietro langsung setuju untuk meneken kontrak 3 tahun.

Baca Juga: Mengenal Francesco Bagnaia, Juara MotoGP yang Pantang Menyerah

3. Francesco Bagnaia punya dedikasi untuk berlatih di Tavullia

Uccio Salucci Kenang Perjuangan Francesco Bagnaia saat RemajaFrancesco Bagnaia (motogp.com)

Pecco Bagnaia merupakan orang luar pertama di akademi milik The Doctor tersebut. Saat kebanyakan pembalap VR46 Academy berasal dari tempat tinggal yang relatif dekat dengan area latihan, hanya Bagnaia yang harus pindah dari rumahnya di Chivasso, Piedmont, ke Tavullia.

“Bagnaia mendukung tujuan kami, mempercayakan dirinya di tangan kami dan melakukan apa yang kami suruh. Ketika ada pembalap lain yang hanya mengambil aspek positif dari akademi, tanpa ingin berkomitmen tiap hari, Pecco, di sisi lain, ingin datang dan tinggal di dekat kami,” kenang Uccio Salucci dikutip GPOne.

Bagnaia harus menempuh jarak sekitar 500 km ketika memutuskan untuk pindah. Kala itu ia masih terhitung remaja yang bahkan surat izin mengemudi (SIM) pun belum punya.

4. Karakter pantang menyerah Pecco Bagnaia terbentuk sejak remaja

Uccio Salucci Kenang Perjuangan Francesco Bagnaia saat RemajaFrancesco Bagnaia (motogp.com)

Setelah mendekat ke VR46 Academy, Francesco Bagnaia tinggal di Pesaro yang berjarak sekitar 16 km dari Tavullia. Uccio Salucci punya cerita menarik tentang komitmen Pecco dalam berlatih.

“Pecco tinggal di Pesaro dan aku suka menjemputnya dengan mobil, tetapi sayangnya aku tak selalu bisa melakukannya. Lalu, pada titik tertentu, aku selalu melihat Pecco datang tepat waktu tanpa aku jemput, padahal ia belum mampu membayar taksi waktu itu.

Ternyata ia mengatur agar temannya yang memiliki mobil Fiat 500 mengantarkannya (ke Tavullia). Pecco membayarnya 5 euro untuk bensin. Anekdot ini menjelaskan betapa ia ingin mengejar mimpinya, bahkan ketika ada kesulitan,” beber Salucci.

5. Mentalitas Francesco Bagnaia cocok dengan Valentino Rossi

Uccio Salucci Kenang Perjuangan Francesco Bagnaia saat RemajaFrancesco Bagnaia dan Valentino Rossi (motogp.com)

Francesco Bagnaia menunjukkan mentalitas yang cocok dengan akademi balap bentukan Valentino Rossi. Dari situ, ikatan pun terbentuk antara Bagnaia dan sang mentor. Bagi Uccio Salucci, mereka punya hubungan yang melampaui tempat kerja.

“Pecco sangat dewasa untuk usianya dan kamu bisa berbicara dengannya tentang segala hal, ia punya rasa penasaran, dan mereka nyambung. Ketika Pecco bilang ia selalu menelepon Vale untuk meminta nasihat, itu memang benar,” kata Salucci dikutip GPOne.

Bagi Uccio Salucci, Francesco Bagnaia telah tumbuh dari seorang remaja menjadi pria dewasa yang sesungguhnya. Di MotoGP, Bagnaia kini menjadi orang yang harus dikalahkan pembalap lainnya.

Baca Juga: 11 Rekor Francesco Bagnaia di MotoGP 2022, Sakti!

Ryan Budiman Photo Verified Writer Ryan Budiman

Hola... jadipunya.id

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Gagah N. Putra

Berita Terkini Lainnya