5 Panduan Mengikuti Double Header Formula E Shanghai 2024

Balapan Formula E perdana berlangsung di China

Intinya Sih...

  • Formula E kembali ke China setelah 4 tahun vakum, dengan balapan di Sirkuit Internasional Shanghai.
  • Sirkuit Shanghai memiliki panjang 3,051 km dengan 12 tikungan, dan zona aktivasi Attack Mode di sisi luar tikungan ke-2.
  • Jadwal E-Prix Shanghai 2024: Jumat (24/5) latihan bebas ke-1, Sabtu (25/5) latihan bebas ke-2 dan kualifikasi balapan ke-1, Minggu (26/5) latihan bebas ke-3 dan kualifikasi balapan ke-2.

Setelah double header E-Prix Berlin 2024 yang berlangsung di Sirkuit Jalan Raya Tempelhof Airport, Berlin, Jerman, pada 11–12 Mei 2024, Formula E 2023/2024 akan menghadapi balapan ke-11 dan ke-12 pada 25–26 Mei 2024. Pecinta balap mobil listrik paling bergengsi di dunia akan kembali menyakksikan dua balapan atau double header bertajuk Formula E Shanghai 2024 akhir pekan ini. Kegiatannya berlokasi di Sirkuit Internasional Shanghai, China.

Formula E akhirnya kembali ke China setelah terakhir kali menggelar balapan di E-Prix Sanya pada 2019. Tentunya, banyak di antara kamu yang sudah tak sabar ingin mengikuti E-Prix Shanghai 2024. Berikut ini beberapa panduan yang sebaiknya kamu simak lebih dulu sebelum mengikuti E-Prix Shanghai 2024, ya!

1. Pakai sirkuit Shanghai yang dimodifikasi menjadi lebih pendek dengan panjang 3,051 km

5 Panduan Mengikuti Double Header Formula E Shanghai 2024desain Sirkuit Internasional Shanghai untuk E-Prix Shanghai 2024 (fiaformulae.com)

E-Prix Shanghai 2024 akan berlangsung di Sirkuit Internasional Shanghai, China, yang dirancang oleh Hermann Tilke. Sirkuit permanen ini pertama kali menggelar balapan internasional pada 2004 yang saat itu menjadi tuan rumah Formula 1 perdana. Sirkuit ini punya panjang 5,451 km, arah putar searah jarum jam, dan 16 tikungan. Desainnya terinspirasi dari karakter huruf Mandarin yang dibaca ‘Sharng’, aertinya ‘ke atas’.

Untuk E-Prix Shanghai 2024, sirkuit yang dipakai akan lebih pendek dengan panjang 3,051 km. Desainnya memiliki 12 tikungan, meliputi 7 tikungan kanan dan 5 tikungan ke kiri. Arah putarnya tetap searah jarum jam. Zona aktivasi Attack Mode terletak di sisi luar dari tikungan ke-2.

Baca Juga: Potret 10 Pemenang Formula E Berlin Terakhir hingga 2024

2. Bisa dinikmati di Indonesia bagian Barat satu jam lebih cepat

5 Panduan Mengikuti Double Header Formula E Shanghai 2024tampilan tikungan terakhir Sirkuit Internasional Shanghai untuk E-Prix Shanghai 2024 (x.com/ABB Formula E)

Pecinta Formula E di Indonesia tentunya bisa mengikuti seluruh kegiatan pada hari yang sama. Bahkan, waktunya berselisih 1 jam lebih cepat dari waktu setempat, khususnya untuk kamu yang tinggal di kawasan Indonesia bagian Barat. Untuk lebih jelasnya, berikut ini jadwal lengkap kegiatan E-Prix Shanghai 2024:

Jumat, 24 Mei 2024

  • Sesi latihan bebas ke-1: pukul 17.00 waktu setempat atau 16.00 WIB

Sabtu, 25 Mei 2024

  • Sesi latihan bebas ke-2: Pukul 08.00 waktu setempat atau 07.00 WIB
  • Sesi kualifikasi balapan ke-1: Pukul 10.20 waktu setempat atau 09.20 WIB
  • Balapan ke-1: Pukul 15.00 waktu setempat atau 14.00 WIB

Minggu, 26 Mei 2024

  • Sesi latihan bebas ke-3: Pukul 08.00 waktu setempat atau 07.00 WIB
  • Sesi kualifikasi balapan ke-2: Pukul 10.20 waktu setempat atau 09.20 WIB
  • Balapan ke-2: Pukul 15.00 waktu setempat atau 14.00 WIB

3. China menjadi negara tempat balapan Formula E perdana pada 2014 di Beijing

5 Panduan Mengikuti Double Header Formula E Shanghai 2024Suasana balapan E-Prix Hong Kong 2017 (fia.com)

China tentu menjadi kenangan manis untuk Formula E karena balapan perdana mobil listrik ini debut di Negeri Panda ini. Beijing menjadi kota pertama yang menandai balapan perdana Formula E pada 2014. Ibukota China ini kembali menjadi tuan rumah pada musim ke-2, sebelum beralih ke Hong Kong pada musim ke-3 hingga ke-5 serta Sanya pada musim ke-5. Nah, Shanghai menjadi kota keempat di China sekaligus kota ke-10 di Asia yang menggelar balapan Formula E. fakta ini bikin Asia sejajar dengan Eropa dalam hal jumlah kota yang menjadi tuan rumah balapan mobil listrik ini.

Co-Founder dan Chief Championship Officer Formula E, Alberto Longo, merasa sangat terhormat bahwa Formula E bisa kembali ke China setelah vakum 4 musim sejak terakhir kali menjalani E-Prix Sanya 2019. Ini sekaligus menjadi momen tepat untuk memperingati 10 tahun Formula E yang dimulai di China pada 2014. Lebih istimewa lagi, China juga menjadi negara dengan perkembangan teknologi dan pemakaian mobil listrik terpesat di dunia.

4. China punya tim Formula E sejak musim ke-1 dan sudah berganti nama beberapa kali

China patut berbangga karena punya tim yang berlaga di Formula E. Namanya ialah ERT atau Electric Racing Technologies yang kini berada di peringkat ke-9 klasemen sementara tim musim ke-10. Tim ini sudah ikut serta sejak musim ke-1 dan sudah berganti nama beberapa kali. Rinciannya sebagai berikut:

  • China Racing Formula E Team: Musim ke-1
  • NextEV TCR Formula E Team: musim ke-2
  • NextEV Nio: musim ke-3
  • Nio Formula E Team: musim ke-3 dan ke-4
  • Nio 333 FE Team: musim ke-4 hingga ke-8
  • Nio 333 Racing: musim ke-9
  • ERT Formula E Team: musim ke-10

Selain tim, China juga pernah punya dua pembalap yang berpartisipasi di Formula E. Salah satunya ialah Ho Ping Tung yang hanya mengikuti tiga balapan pada musim ke-1. Sementara itu, Ma Qing Hua mengikuti 14 balapan dari musim ke-2 hingga ke-6 dengan membela tim Aguri, Techeetah, dan Nio. Hasil balapan terbaik kedua pembalap tersebut ialah finis di posisi ke-11.

5. Ada lima pembalap aktif musim ke-10 yang pernah menang di China

5 Panduan Mengikuti Double Header Formula E Shanghai 2024Sam Bird menjuarai balapan ke-1 E-Prix Hong Kong 2017. (fia.com)

Secara total, ada tujuh balapan yang telah berlangsung di China, terdiri dari dua balapan di Beijing, empat balapan di Hong Kong, dan satu balapan di Sanya. Hong Kong menggelar dua balapan atau double header pada 2017. Nah, berikut ini rincian pemenang tujuh balapan pertama Formula E di China:

  • E-Prix Beijing 2014: Lucas di Grassi
  • E-Prix Beijing 2015: Sebastien Buemi
  • E-Prix Hong Kong 2016: Sebastien Buemi
  • Balapan ke-1 E-Prix Hong Kong 2017: Sam Bird
  • Balapan ke-2 E-Prix Hong Kong 2017: Felix Rosenqvist
  • E-Prix Hong Kong 2019: Edoardo Mortara
  • E-Prix Sanya 2019: Jean-Eric Vergne

Ini berarti ada lima dari 22 pembalap musim ini yang pernah menang di China, yaitu Lucas di Grassi, Sebastien Buemi, Sam Bird, Edoardo Mortara, dan Jean-Eric Vergne. Nah kemenangan E-Prix Beijing 2015 ialah pertama kalinya tercipta hattrick dalam sejarah Formula E, yaitu pemenang balapan start dari pole position dan mencatatkan fastest lap. Lalu, dari 22 pembalap musim ini, ada tiga pembalap yang telah mengikuti Formula E sejak 2014, yaitu Lucas di Grassi, Sebastien Buemi, dan Sam Bird. Ad tiga pembalap non-aktif lain yang juga pernah membalap di Beijing, Hong Kong, dan Sanya, yaitu Nelson Piquet, Jerome d’Ambrosio, dan Daniel Abt.

Wah, pecinta balap mobil listrik di seluruh dunia tentu berharap Formula E Shanghai 2024 akan berjalan seru. Apakah lima pembalap yang sebelumnya pernah menang di China akan kembali menempati podium tertinggi di Shanghai? Untuk mendapatkan jawabannya, pastikan kamu mengikuti E-Prix Shanghai 2024 akhir pekan ini, ya!

Baca Juga: 10 Potret Nostalgia Pemenang Formula E Berlin Pertama

Samuel Photo Verified Writer Samuel

Go Racing!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Kidung Swara Mardika

Berita Terkini Lainnya