Pengprov Dorong Munas, FTI Butuh Pemimpin Bertangan Dingin

Harus ada reformasi di tubuh FTI

Jakarta, IDN Times - Federasi Triathlon Indonesia (FTI) mendapat sorotan tajam dari para Pengurus Provinsi (Pengprov)-nya. Banyak masalah yang ditimbulkan FTI pusat selama ini yang melanggar AD/ART organisasi.

Alhasil, buntut dari berbagai masalah ini, Pengprov FTI mendorong dilaksanakannya Musyawarah Nasional (Munasi). Ketua Umum FTI Sumatra Utara, Yopie War, jadi salah satu yang getol menyuarakan ini.

"Harapan kami munas digelar, ketum baru dapat membina atlet dan mengatur manajemen organisasi ke depannya lebih baik lagi. FTI saat ini gagal total. Memberangkatkan atlet saja tidak," kata Yopie dalam keterangan resminya.

1. Sumatra Utara dibekukan FTI pusat

Pengprov Dorong Munas, FTI Butuh Pemimpin Bertangan DinginAtlet Triathlon andalan Sumatera Selatan (Sumsel), Jauhari Johan (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Salah satu indikasi pelanggaran AD/ART FTI pusat adalah soal pembekuan Pengprov Sumatra Utara yang tidak jelas. Padahal, pengprov Sumut selalu menyelenggarakan event, pembinaan atlet, dan pelatihan secara rutin dengan program yang jelas.

"Perlu saya jelaskan bahwasannya, sejak terbentuk kepengurusan 2015 sampai 2022, kami mengadakan kegiatan event dan pelatihan, bersifat daerah maupun nasional. FTI Sumatra Utara sangat aktif dalam kegiatannya," ujar Yopie.

"Namun, Juni kemarin kami dibekukan oleh FTI pimpinan Joko Warsito, dengan alasan tidak masuk akal karena kami tidak mempunyai atlet. Padahal setiap tahunnya kami buat event. Bagaimana mungkin program kami jelas setiap tahunnya, kami tidak punya atlet?" tambahnya.

Baca Juga: Buru Tiket Olimpiade Tokyo 2020, Atlet Triathlon Sumsel Kejar Poin Ini

2. FTI yang sekarang tidak memiliki program

Pengprov Dorong Munas, FTI Butuh Pemimpin Bertangan DinginSituasi danau jakabaring palembang, ketika atlet triathlon sedang bertanding (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

FTI pimpinan Joko Warsito selama ini dinilai tidak memiliki program. Selama ini mereka mengatasnamakan sepihak program pengprov sebagai program mereka. Tak ada kegiatan yang khusus diadakan FTI pusat.

"Perihal kegiatan FTI Joko Warsito 2019-2023 ini sampai sekarang tidak ada program kegiatan apa pun, event atau kepelatihan. Mereka mengharapkan event dibuat komunitas dan pengprov. Mereka telah gagal total," ujar Yopie menegaskan.

3. FTI pusat terlalu otoriter

Pengprov Dorong Munas, FTI Butuh Pemimpin Bertangan DinginAtlet Triathlon Indonesia Andy Wibowo berhasil finish tercepat di kejuaraan dunia Ironman 70.3 Lombok 2022. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Selanjutnya, FTI dianggap melanggar AD/ART karena mereka tidak menjalankan keputusan Rakernas soal Munas, karena masa jabatan Joko Warsito telah habis. FTI justru mengajukan surat perpanjangan kepengurusan ke KONI selama tiga bulan.

"FTI banyak sekali pelanggaran, misalnya rakernas, sudah ditetapkan tidak dijalankan," kata Ketua Umum Pengprov FTI Jawa Tengah, Suryati Azizah.

Dengan begitu, para mayoritas pengprov ingin segera dilaksanakan Munas PP FTI untuk memilih Ketum baru. Hal ini dilakukan agar program PP FTI bisa hidup kembali, meraih prestasi di kancah nasional dan internasional.

"Kurang lebih sudah 50+1, 17 sampai 18 Pengprov ingin segera Munas. Harus secepatnya paling tidak September atau Oktober. Semakin lambat semakin banyak lagi kebijakan yang kurang memihak Pengprov, tidak sesuai AD/ART," tegas Sekretaris Umum FTI Bangka Belitung Fathoni.

Baca Juga: Super League Triathlon Digelar di Bali, Eks Juara Dunia Ambil Bagian

Topik:

  • Ilyas Listianto Mujib

Berita Terkini Lainnya