PON Papua 2021: Anomali Ucapan Menpora dan Fakta di Lapangan

Jakarta, IDN Times - Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali, menyampaikan penyelenggaraan PON Papua 2021 menjadi contoh event olahraga di tengah pandemik COVID-19. Namun, ucapan darinya ini justru jadi anomali.
"PON ini sebagai momentum kita untuk belajar, uji coba menyelenggarakan kegiatan di tengah masa pandemik COVID-19. Karena kita tidak tahu kapan pandemik ini akan berakhir. Dari empat hari perjalanan saya di PON Papua, apa yang saya lihat sih baik, oke," ujar Zainudin, Selasa (5/10) petang.
Kenapa ucapan Menpora ini menjadi anomali? Karena, apa yang terjadi dengan kenyataan yang terjadi di lapangan cukup berbeda sekaligus mengejutkan.
1. Total 29 orang terpapar COVID-19 selama PON Papua sejauh ini

Jumlah orang yang terpapar COVID-19 dalam ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021 terus bertambah. Satgas COVID-19 Jayapura melaporkan, sebanyak 29 kasus terjadi selama gelaran empat tahunan ini terjadi.
"Menyangkut kondisi terkini COVID-19 khususnya pada atlet maupun ofisial yang terkena virus tersebut. Data kami hingga pukul 20.00 WIB melaporkan, terdapat 29 kasus," kata Juru Bicara Satgas COVID-19 Papua, Dr Silawanus Sumule, Selasa (5/10/2021).
Silawanus menjelaskan 13 orang yang positif berasal dari Kabupaten Timika, kemudian tujuh orang yang terlibat di Kabupaten Jayapura. Lalu, enam orang yang bermarkas di Kota Jayapura dan sisanya di Kabupaten Merauke.
2. Kasus COVID-19 berasal dari delapan provinsi

Jika dirinci lagi, Sumule menyebut, ke-28 pasien tersebut berasal dari Provinsi DKI Jakarta, Sumatra Utara, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Timur, Banten, Sulawesi Selatan, Jawa Timur, hingga Jawa Barat.
Hanya saja, dia tak mendapatkan data pasti berapa jumlah atlet, ofisial, hingga panitia dari masing-masing wilayah yang terpapar COVID-19.
"Informasi yang didapatkan demikian. Jadi yang kami rawat ada atlet, ofisial, dan panpel. Tapi belum disebutkan jumlah masing-masing. Yang pasti, kasus panpel itu muncul di Merauke," kata Sumule.
3. Menpora sebut banyak cabor minta rekomendasi

Meski banyak kasus COVID-19 di PON Papua, Zainudin mengungkapkan beberapa kegiatan dari beberapa cabang olahraga sudah banyak yang memberikan gambaran penyelenggaraan kegiatannya, meski di tengah pandemik COVID-19 yang belum berakhir.
"Sudah antre beberapa cabor yang meminta rekomendasi untuk menyelenggarakan kegiatan nasional dan internasional seperti bulu tangkis, panahan, triatlon, squash, basket dan lainnya. PON Papua 2021 ini jadi momentum belajar menyelenggarakan kegiatan secara offline," tutur Zainudin.



















