Satou Sabally, Bintang Kedua yang Gabung ke Mercury untuk WNBA 2025

Phoenix Mercury sungguh bertekad untuk jadi juara WNBA 2025. Itu terlihat dari upaya mereka pada jeda musim WNBA 2025 ini. Setelah mendatangkan Alyssa Thomas dari Connecticut Sun, Mercury kembali mendapatkan pemain bintang dalam Satou Sabally.
Sabally, sebelumnya membela Dallas Wings, berlabuh ke Mercury melalui pertukaran pemain yang melibatkan tiga tim. Indiana Fever dilibatkan dalam proses transfer pemain ini. Wings menerima Tyasha Harris, Mikiah Herbert Harrigan, NaLyssa Smith, dan hak pilih urutan ke-8 di WNBA Draft 2025. Kemudian, Fever mendapatkan Sophie Cunningham dan hak pilih urutan ke-19. Selain Sabally, Mercury juga turut mengamankan Kalani Brown dan Sevgi Uzun dalam pertukaran pemain ini.
1. Bertransformasi sebagai bintang bersama Dallas Wings
Satou Sabally memulai kariernya di WNBA pada 2020. Kala itu, ia dipilih Dallas Wings pada urutan kedua di WNBA Draft. Di sana, Sabally mampu berkembang menjadi pebasket profesional yang gemilang.
Sabally mencatat rataan 15, 7 poin, 7 rebound, dan 3,6 assist bersama Wings. Puncak kariernya bersama Wings terjadi pada 2023. Ia dinobatkan sebagai Most Improved Player WNBA pada musim itu dengan rataan 18,6 poin, 8,1 rebound, 4,4 assist, dan 1,8 steal. Selain itu, Sabally juga terpilih sebagai All-Star, All-WNBA First Team, serta finalis lima besar MVP WNBA.
Sabally pun sukses membawa Wings melangkah jauh di WNBA 2023. Mereka menduduki peringkat empat dalam papan klasemen dengan rekor 22-18. Sabally dan Wings pun berhasil melaju hingga babak semifinal. Sayang, mereka harus tunduk dari Las Vegas Aces, yang kemudian keluar sebagai juara WNBA pada musim itu. Di playoff 2023, Sabally mencatat rataan 15,8 poin, 5,2 rebound, dan 4,2 assist.
2. Ingin mencari tim baru dengan fasilitas yang memadai
Satou Sabally dan Wings telah menjalani musim yang cukup sukses pada 2023. Namun, tren itu tidak dapat dipertahankan pada musim berikutnya. Sabally hanya bermain 15 peretandingan di WNBA 2024. Cedera bahu yang ia derita ketika membela Tim Nasional Jerman membuatnya harus absen cukup lama. Wings pun kehilangan sayap dan jatuh ke peringkat 11 dari 12 tim dalam papan klasemen dengan rekor 9-31.
Kemudian, pada awal Januari 2025, Sabally memohon untuk ditukar ke tim lain dan menyatakan bahwa ia tidak akan membela Wings lagi. Ia dikabarkan ingin mencari tim dengan manajemen yang berinvestasi tinggi terhadap fasilitas pemain. Phoenix Mercury pun merupakan salah satu tim dengan kriteria tersebut. Pada Juli 2024 lalu, mereka baru saja membuka fasilitas latihan baru senilai Rp1,6 miliar.
Keputusan itu ternyata berbuah baik bagi Mercury. Tak hanya Sabally, fasilitas latihan baru ini juga sukses mencuri perhatian Alyssa Thomas. Kedua pemain bintang ini bisa menikmati fasilitas latihan Mercury sebagai sepasang rekan tim memasuki WNBA 2025.
3. Kehadiran Sabally membentuk trio mematikan baru di WNBA
Di WNBA 2024, Mercury hanya menduduki peringkat tujuh saja dalam papan klasemen. Mereka pun langsung disapu bersih oleh Minnesota Lynx di putaran pertama. Dengan mendatangkan Satou Sabally, Phoenix Mercury memberi sinyal kuat kepada seluruh WNBA. Mereka telah memiliki skuad yang matang untuk bersaing dan jadi juara.
Sabally akan membentuk trio bintang bersama Alyssa Thomas dan Kahleah Copper. Dengan tinggi 193 cm, Sabally memberikan benteng pertahanan kuat yang selama ini dicari Mercury. Selain itu, ia juga memiliki kemampuan rebounding yang hebat. Mercury berada di peringkat dua terburuk dalam rataan rebound musim lalu. Sehingga, kehadiran Sabally dapat memberikan peningkatan yang signifikan dalam aspek tersebut. Tak hanya itu, model permainannya yang dinamis juga akan memperkuat performa menyerang Mercury.
Phoenix Mercury akan menjadi tim yang sangat berbeda dari musim lalu bersama Satou Sabally dan pemain baru lainnya. Sophie Cunningham dan Natasha Cloud, sejumlah pemain favorit para penggemar Mercury, harus dilepas untuk membangun skuad baru ini. Dengan itu, target Mercury sudah makin jelas untuk beberapa tahun mendatang, yaitu untuk menjadi juara WNBA.