Alyssa Thomas, Kandidat MVP WNBA yang Berlabuh ke Phoenix Mercury

Bintang-bintang WNBA memutuskan untuk berpindah tim pada jeda musim 2025. Alyssa Thomas salah satunya. Pemain bintang berposisi forward ini akan membela tim barunya, Phoenix Mercury, musim depan.
Mercury berhasil mengamankan Thomas melalui pertukaran pemain dengan Connecticut Sun. Sebagai gantinya, Sun mendapatkan Natasha Cloud, Rebecca Allen, dan hak memilih pada urutan ke-12 di WNBA Draft 2025. Selain Thomas, Mercury juga menerima Tyasha Harris dalam pertukaran pemain ini. Mercury tetap memiliki skuad yang matang untuk bersaing menjadi juara WNBA meski sudah kehilangan salah satu bintang mereka, Brittney Griner.
1. Konsisten jadi finalis MVP dan Defensive Player of the Year WNBA selama 3 tahun terakhir
Alyssa Thomas dipilih pada urutan keempat di WNBA Draft 2014. Kehadirannya berhasil mengubah Connecticut Sun menjadi kandidat juara yang kuat. Thomas dan Sun bahkan mampu mencapai Final WNBA 2019 dan 2022. Sayang, mereka gagal menjadi juara dalam dua kesempatan itu.
Selama 11 tahun berkarier bersama Sun, Thomas sudah dinobatkan menjadi All-Star hingga 5 kali. Ia pernah memimpin WNBA dalam rataan rebound dalam semusim pada 2023 lalu. Hal serupa juga ia lakukan dalam rataan steal di WNBA 2020.
Sejak 2022, Thomas konsisten menjadi finalis MVP WNBA dengan menduduki peringkat lima besar. Ia juga berada di peringkat dua untuk memenangi trofi Defensive Player of the Year WNBA selama 2 musim beruntun (2022 dan 2023). Namanya masuk ke jajaran All-WNBA First Team dan All-WNBA Defensive First Team masing-masing dua kali. Thomas mencatat rataan 12,2 poin, 7,5 rebound, 4,6 assist, dan 1,5 steal bersama Sun.
2. Merasa perjuangannya tidak dihargai oleh tim
Dengan segala pencapaian yang sudah diperoleh, Alyssa Thomas sudah berjasa dalam mengubah Connecticut Sun menjadi tim yang relevan. Namun, belakangan ini, ia merasa kecewa dengan perlakuan yang diberikan Sun. Itu juga menjadi salah satu alasan Thomas ingin hengkang dari tim andalannya ini.
Di Playoff WNBA 2024 lalu, Thomas menyebut lapangan latihan Sun harus dibagi dua untuk pesta ulang tahun seorang anak berusia 2 tahun. Mengingat momen itu terjadi 24 jam sebelum pertandingan playoff pertama mereka, ia merasa tidak puas terhadap pihak manajemen tim. "Harus berbagi lapangan dengan pesta ulang tahun anak berusia 2 tahun, (itu adalah) bentuk tidak hormat yang paling besar," ujar Thomas.
Thomas merasa Sun kurang serius dan profesional dalam menghadapi playoff musim lalu. Selain itu, Thomas juga kurang senang terhadap standar fasilitas latihan Sun. Setelah Olimpiade 2024 Paris, ia menyadari fasilitas latihan Sun sudah sangat tertinggal. Di sisi lain, Mercury baru saja membuka fasilitas latihan terbaru mereka senilai Rp 1,6 trilliun memasuki WNBA 2024 lalu.
3. Jadi mesin terbaru untuk sistem permainan Phoenix Mercury
Dikenal dengan julukan The Engine, Alyssa Thomas dapat memberikan dampak positif secara langsung untuk performa Mercury musim depan. Ia sedang menjalani masa-masa terbaiknya di WNBA. Thomas dan Mercury siap memberi gebrakan baru di WNBA 2025.
Thomas memang bukan seorang penembak jitu. Ia hanya pernah mencetak satu tripoin sepanjang kariernya. Namun, Thomas adalah seorang pemain yang dominan di dalam paint area. Dengan menerapkan strategi yang sesuai untuk memberinya banyak ruang, akan mustahil bagi tim-tim lainnya untuk menghentikan Thomas di area tersebut.
Thomas juga dipastikan dapat meningkatkan performa bertahan Mercury. Musim lalu, Mercury menduduki peringkat 9 dari 12 tim dalam hal defensive rating (105,4). Dengan kemampuan rebounding dan steal-nya yang di atas rata-rata serta pencapaiannya yang sudah terbukti, Thomas bisa memberikan aksi bertahan yang memuaskan untuk Mercury.
Perjalanan Alyssa Thomas bersama Phoenix Mercury akan jadi menarik untuk disaksikan. Dengan berakhirnya era Brittney Griner, Thomas berkesempatan untuk mengukir sejarah baru bersama tim ini. Transfer pemain ini baru bisa diresmikan pada 1 Februari mendatang.