Novak Djokovic Dilarang Masuk Australia 3 Tahun
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Petenis nomor satu dunia, Novak Djokovic, telah dideportasi dari Australia. Hukuman itu diberikan oleh pemerintah Australia imbas Djokovic dianggap telah melanggar aturan terkait COVID-19.
Saat masuk ke kawasan Australia, Djokovic berada dalam status belum divaksin. Dia juga sempat keluyuran di Serbia ketika sedang positif COVID-19. Atas dasar itulah, pemerintah Australia mencabut visa Djokovic dan tak memperbolehkannya masuk.
Djokovic kini dipastikan tak bisa berlaga di Australian Open 2022. Gelar Grand Slam miliknya dipastikan melayang ke petenis lain.
1. Australian Open 2021 terakhir buat Djokovic?
Kemungkinan besar, 2021 menjadi ajang Australian Open terakhir yang akan diikuti Djokovic. Sebab, selain dideportasi, Djokovic juga menerima hukuman lain.
Pemerintah Australia, dilansir Daily Star, tak mengizinkan Djokovic masuk ke kawasannya selama tiga tahun. Jadi, Djokovic tak akan diberikan visa untuk masuk ke Australia hingga 2025 mendatang.
Baca Juga: Gelandang MU Layangkan Simpati ke Djokovic Usai Dideportasi
2. Bisa dapat keringanan
Namun, hukuman Djokovic sebenarnya bisa diringankan. Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, menyatakan kalau pemenang 20 titel Grand Slam tersebut bisa saja masuk wilayahnya jika sudah menaati aturan atau kondisinya memungkinkan.
"Sanksi selama tiga tahun, tapi bisa saja ada kesempatan buatnya kembali di momen yang tepat. Itu akan kami pertimbangkan," ujar Morrison.
3. Nasib Djokovic bagaimana?
Kasus ini juga menjadi tanda tanya buat masa depan Djokovic di tenis profesional. Sebagai kaum anti-vaksin, The Joker bisa saja mengalami hal serupa kalau masuk negara lain.
"Saya akan beristirahat sejenak dan merefleksikan diri. Baru setelahnya bisa berkomentar lebih lanjut," kata Djokovic.
Baca Juga: Djokovic Semprot Menteri Australia Usai Visa Dicabut