Waktu Valtteri Bottas bersama Mercedes tak lama lagi akan berakhir. GP Arab Saudi dan Abu Dhabi jadi momen terakhir kebersamaan keduanya di Formula 1 2021.
Rupanya, Bottas masih menyimpan satu misi tersisa sebelum benar-benar angkat kaki dari tim berjuluk Silver Arrows tersebut. Apa itu?
Bottas sudah memperkuat Mercedes sejak musim 2017. Pembalap asal Finlandia itu menjadi rekan setim Lewis Hamilton setelah Nico Rosberg memutuskan pensiun dari Formula 1 usai juara dunia di 2016.
Selama memperkuat Mercedes, Bottas mampu dua kali meraih posisi runner-up di klasemen pembalap pada 2019 dan 2020. Selain itu, ia berhasil menyumbangkan 10 kemenangan sejak bergabung dengan tim yang berbasis di Brackley, Inggris tersebut.
Musim 2021 menjadi akhir cerita antara Bottas dan Mercedes. Sebab, pada musim 2022 ia akan memperkuat Alfa Romeo bersama Guanyu Zhou.
Namun, Bottas tak ingin meninggalkan tim tanpa mempersembahkan apapun. Pembalap bernomor mobil 77 itu menargetkan gelar juara konstruktor bisa diraih Mercedes di akhir musim 2021 ini sebelum benar-benar berpisah.
“Meskipun aku pergi, aku tak akan menyerah pada pencapaian apapun yang kami harus dapat di musim ini. Jadi, gelar juara konstruktor kelima beruntun bersama-sama akan jadi sesuatu yang spesial,” kata Bottas dilansir Motorsport Week.
Sejak 2014, Mercedes secara beruntun meraih gelar juara konstruktor hingga musim 2020 lalu. Total, tim ber-livery hitam tersebut meraih 7 gelar hingga sejauh ini.
Itu berarti Bottas dan Mercedes telah memperoleh 4 gelar juara konstruktor bersama-sama sejak 2017 silam. Musim 2021 ini, Mercedes masih berpeluang menambah gelar juara konstruktor. Mereka kini unggul 5 poin dari Red Bull yang terus menempel ketat di posisi runner-up.
Tak hanya membicarakan soal misi terakhirnya bersama Mercedes, Bottas juga mengomentari rekan setimnya musim depan yakni Guanyu Zhou. Bottas memberi pujian pada performa pembalap asal Tiongkok tersebut khususnya dalam gelaran Formula 2 musim ini.
“Aku telah melihatnya saat di Formula 2. Dia ada di kompetisi itu bertahun-tahun. Khusus tahun ini, ia memiliki beberapa hasil bagus dan konsistensi.
Aku pikir posisi kedua yang dia dapatkan di Formula 2 saat ini membuat dia pastinya tahu caranya balapan. Dia memang masih cukup muda, tapi punya banyak pengalaman bagus di single seater.”
Tak hanya menebar pujian, Bottas mengaku siap membantu Zhou beradaptasi dalam ketatnya persaingan di Formula 1. Dirinya berharap kerja sama yang terjalin dapat memberi dampak positif bagi Alfa Romeo.
“Pastinya aku sebagai rekan setimnya akan mencoba menolongnya sebab kami butuh bekerja sebagai sebuah tim. Itu perlu dilakukan dengan harapan bisa membawa banyak hasil bagus dan berada di jalan yang benar. Aku menantikan momen itu,” pungkas Bottas dikutip GPBlog.