Sergio Perez dalam Tekanan Imbas Rentetan Hasil Kurang Oke di F1 2023

Sergio Perez tampaknya harus segera bangkit dan memberikan hasil terbaik untuk Red Bull. Pasalnya, pembalap berkebangsaan Meksiko itu kini dalam tekanan setelah gagal meraih hasil mengesankan dalam tiga balapan terakhir Formula 1 2023. Red Bull disebut berpeluang mengganti Perez di tim meski musim balap belum berakhir. Terlebih, tim yang dipimpin Christian Horner itu pernah melakukan pertukaran pembalap saat musim balap tengah berjalan.
1. Sergio Perez gagal naik podium dalam tiga balapan beruntun

Sergio Perez harus menelan kenyataan pahit tak mampu finis di posisi tiga besar secara beruntun di GP Monako, Spanyol, dan Kanada. Dari ketiga balapan tersebut, hasil terbaik yang didapat Perez adalah finis keempat di GP Spanyol. Itu menjadi satu-satunya hasil balapan di zona empat besar yang diperoleh Perez dalam tiga balapan terakhir.
Hasil kurang mengesankan tak hanya terjadi saat balapan. Perez juga tampil tak maksimal saat sesi kualifikasi. Ia berturut-turut gagal lolos ke Q3, bahkan tak berhasil lolos dari Q1 GP Monako setelah mengalami insiden, sehingga harus menempati posisi start ke-20.
2. Tanggapan Helmut Marko perihal performa Sergio Perez di Formula 1 2023

Serangkaian hasil buruk membuat masa depan Sergio Perez jadi perbincangan hangat. Isu Red Bull berpeluang memutus kontrak pembalap bernomor mobil 11 itu kini menyeruak. Padahal, kontrak Perez dengan Red Bull terjalin hingga akhir 2024.
Kabar terkait nasib Perez mendapat tanggapan dari Helmut Marko. Penasihat Red Bull itu menilai belum ada alternatif pembalap yang memiliki performa seperti Perez untuk mengisi kursi di tim. Marko juga menyebut Perez telah melakukan pekerjaan dengan baik sesuai dengan harapan tim.
“Terkait Perez, dia telah melakukan pekerjaan yang kami harapkan darinya. Dia harus membantu mengamankan kemenangan di klasemen konstruktor dan perolehan poin saat ini membuktikan bahwa dia benar. Dia juga membuktikan bahwa dia bisa memenangi balapan saat dia dalam performa terbaik,” kata Marko dilansir F1i.
3. Pergantian pembalap saat musim balap berjalan bukan hal baru di Red Bull
Meski Helmut Marko memberi apresiasi, Sergio Perez tetap tak bisa bersantai dalam periode sulit seperti saat ini. Pembalap berusia 33 tahun itu masih dibayangi peluang terdepak dari kursi balap Red Bull. Hasil maksimal saat balapan menjadi faktor penting jika ingin tetap berada di balik kemudi RB19.
Pergantian pembalap saat musim balap sedang berlangsung bukanlah hal baru di Red Bull. Pada 2016, Daniil Kvyat harus turun ke Toro Rosso yang kini bernama AlphaTauri setelah GP Rusia. Kvyat menabrak Sebastian Vettel dua kali di tikungan kedua serta ketiga pada lap pembuka dalam balapan tersebut. Posisinya diisi Max Verstappen saat GP Spanyol.
Pada 2019, Pierre Gasly bertukar posisi dengan Alexander Albon setelah GP Hungaria rampung. Pada prosesnya, Red Bull memilih Albon untuk memperkuat tim pada 2020 meski pada akhirnya juga kehilangan kursi pada 2021. Sementara itu, Gasly menetap di AlphaTauri hingga 2022.
4. Daniel Ricciardo bisa menjadi opsi untuk Red Bull jika performa Sergio Perez masih kurang oke

Daniel Ricciardo muncul dalam pusaran kabar masa depan Sergio Perez di Red Bull. Ia berada di tim dengan status sebagai pembalap ketiga. Sebelumnya, Ricciardo pernah memperkuat Red Bull pada 2014 hingga 2018. Ricciardo bisa menjadi opsi jika hasil balap Sergio Perez tidak menunjukkan peningkatan.
Pembalap asal Australia itu akan menjalani tes ban Pirelli selepas pekan balap GP Inggris. Bagi Pirelli sebagai pemasok ban, tes tersebut akan menentukan apakah rencana pelarangan selimut ban pada 2024 dapat diterapkan atau tidak. Di lain pihak, tes di Sirkuit Silverstone akan menjadi momen evaluasi untuk posisi Ricciardo di Red Bull.
“Kami akan memiliki Ricciardo di mobil selama 3 hari di Silverstone selama tes ban. Kemudian, Anda bisa mengevaluasi posisi Ricciardo sebenarnya. Tujuan awal dirinya adalah untuk 2 atau 3 tahun. Itu akan menjadi lebih dari yang dia rencanakan dan Anda hanya perlu untuk tetap membuka opsi suksesi,” jelas Marko dikutip Racing News 365.
Sergio Perez pastinya tak ingin kehilangan posisi di Red Bull. GP Austria yang bakal berlangsung pada 30 Juni–2 Juli 2023 dapat menjadi waktu yang tepat untuk Perez menunjukkan kapabilitasnya di balik kemudi RB19. Bisakah dia kembali meraih hasil terbaik akhir pekan ini?