Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Sistem Tiket di IBL 2024 Akan Tiru NBA, Seperti Apa?

Direktur Utama IBL dan Pelita Air. (IDN Times/Sandy Firdaus)
Direktur Utama IBL dan Pelita Air. (IDN Times/Sandy Firdaus)

Jakarta, IDN Times - Direktur Utama Indonesian Basketball League (IBL) Junas Miradiarsyah berujar, musim ini sistem tiket di IBL 2024 bakal mengadopsi sistem yang berbeda. Sistem ini disebut mengacu kepada apa yang diterapkan di NBA.

Jadi, per musim ini, setiap klub yang melakoni laga kandang akan menjadi panitia penyelenggara laga. Mereka diberikan kebebasan menentukan harga tiket, sekaligus strategi pemasaran tiket yang akan diterapkan masing-masing klub.

"Yang kita selenggarakan sendiri cuma satu namanya All Star (IBL All Star). Selain itu, masalah strategi penjualan tiket serta harga tiket, semuanya udah miliknya klub," ujar Junas di Jakarta, Selasa (9/1/2024).

1. Sistem pertiketan di Bandung dan Jakarta bisa jadi berbeda

Gelaran IBL 2023. (iblindonesia.com)
Gelaran IBL 2023. (iblindonesia.com)

Junas berkata, bukan tidak mungkin ke depan harga tiket laga IBL 2024 di tiap kota berbeda. Dia mengambil contoh di Bandung atau Jakarta, harga tiket bisa berbeda tergantung sistem yang diterapkan masing-masing kota.

"Jadi misalnya Bandung gitu ya atau Jakarta ada pertimbangan mereka untuk harga tiketnya sekian. Nah itu kita tanya kenapa, oh mereka mau kasih ada benefit tambahan. Mereka pengen naikin edukasi market," kata Junas.

2. Tak ada batas bawah dan batas atas untuk harga tiket

Gelaran IBL 2023. (iblindonesia.com)
Gelaran IBL 2023. (iblindonesia.com)

Dengan sistem yang baru ini, Junas menegaskan tak ada lagi harga batas bawah dan batas atas untuk tiket di setiap laga. Sebab, semua kembali kepada kebijakan masing-masing tim kandang. Hal ini sudah diterapkan di NBA sejak lama.

"Sama misalnya di NBA harga tiket Madison Square Garden (kandang New York Knicks) itu jauh lebih tinggi dibanding misalnya Milwaukee Bucks (Fiserv Forum) yang kemarin baru juara. Tapi mereka punya alasan kuat dan mereka bisa buktikan," kata Junas.

3. Tetap ada supervisi dari IBL

Duel panas Pelita Jaya Jakarta vs Prawira Bandung dalam final IBL 2023 yang digelar di Hall Basket A, Jakarta, Kamis (20/7/2023). (IDN Times/Ilyas Mujib)
Duel panas Pelita Jaya Jakarta vs Prawira Bandung dalam final IBL 2023 yang digelar di Hall Basket A, Jakarta, Kamis (20/7/2023). (IDN Times/Ilyas Mujib)

Meski sekarang tanggung jawab penyelenggaraan laga ada di klub, Junas mengaku IBL tetap memberikan supervisi. Hal itu untuk menghindari hal-hal tak bertanggung jawab yang dilakukan klub, seperti harga tiket yang tak wajar.

"Jadi kalau mau harga tiket naik ya silakan aja, tapi kita ada warning. Misalnya di atas 200 ribu tuh hati-hati ya. Karena di atas 200 ribu itu biasanya kita hanya lakukan itu waktu semifinal. Apakah di musim reguler IBL 2024 berhasil? Kita lihat," kata Junas.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ilyas Listianto Mujib
Sandy Firdaus
Ilyas Listianto Mujib
EditorIlyas Listianto Mujib
Follow Us