Tanpa Rear Ride-Height Device, Suzuki Lebih Lambat 0,4 Detik per Lap

Suzuki rupanya memiliki masalah pada motor mereka di ajang MotoGP 2021. Ketiadaan salah satu komponen di motor yang dikendarai Alex Rins dan Joan Mir menjadikan motor mereka lebih lambat 0,4 detik per lap jika dibandingkan para rival mereka.
Apa komponen yang pada musim ini tak lagi tersemat pada GSX-RR? Lalu, bagaimana tanggapan Mir dan Rins mengenai titik kelemahan motor mereka musim ini?
1. Perbandingan poin Suzuki di MotoGP musim 2020 dan 2021

Pada paruh pertama MotoGP musim 2021 Suzuki Ecstar masih berada di posisi kelima klasemen tim dengan mengumpulkan 134 poin. Hasil ini mengalami penurunan dari segi jumlah poin dan posisi di klasemen jika dibandingkan dengan musim 2020.
Berdasarkan data yang dihimpun dari MotoGP, dengan sama-sama melalui sembilan balapan pada musim 2020 manufaktur asal Jepang itu mampu memimpin klasemen tim dengan 165 poin. Hal ini menjadi salah satu bukti adanya penurunan pada performa Suzuki di musim ini.
2. Ketiadaan rear ride-height device pengaruhi performa Suzuki. Lalu, apa fungsi alat tersebut?

Selain perolehan poin, penurunan performa Suzuki juga tampak dari lebih lambatnya motor GSX-RR pada trek lurus. Hal ini disebabkan oleh ketiadaan rear ride-height device yang tidak ada pada motor mereka.
Fungsi dari sistem ini adalah mencegah terjadinya wheelie atau ban motor terangkat saat berakselerasi di trek lurus panjang. Sistem ini punya kegunaan yang sama seperti holeshot device, namun ada perbedaan penempatan dan waktu penggunaan.
Jika holeshot dipakai sekali saat start dan berada di bagian depan motor, maka lain halnya dengan rear ride-height device. Alat tersebut bisa dipakai berulang kali dalam satu putaran dan bekerja untuk bagian belakang motor.
Untuk itulah, kehadiran alat tersebut begitu signifikan terutama untuk bagian belakang motor.
3. Tanpa rear ride-height device, motor Suzuki lebih lambat hingga 0,4 detik!

Muncul pertanyaan, seberapa berpengaruh rear ride-height device pada motor MotoGP? Alex Rins memberikan penjelasan terkait hal tersebut seperti dilansir Crash.
“Suzuki mengalkulasikannya pada setiap trek. Contohnya, di Sachsenring kami kehilangan 0,4 detik dan di Assen aku tak tahu pastinya. Aku pikir kami kehilangan 0,3 detik. Saat di Qatar, tanpa alat itu pembalap lain lebih cepat 0,3 sampai 0,4 detik,” kata Rins.
“Di Sachsenring kami merasakannya saat balapan dan jika melihat dari kamera helikopter, Anda dapat memberi apresiasi pada pembalap lain yang melewati Mir dan aku. Namun, kami tak ada kesempatan menyalip pembalap di depan kami,” lanjutnya.
4. Suzuki perlu segera menyematkan rear ride-height device pada GSX-RR

Pekerjaan rumah kini menanti Suzuki. Mereka harus cepat mengerjakan dan menyematkan rear ride-height pada GSX-RR. Suzuki menjadi satu-satunya manufaktur yang tidak memakai rear ride-height.
“Pertama, kami harus bekerja keras untuk memperoleh rear ride-height device sesegera mungkin untuk mendapat alat yang sama dengan tim lainnya,” ungkap Mir
“Sudah lama kami meminta perangkat ini. Pastinya, Suzuki bekerja keras, tapi mereka akan membawa perangkat tersebut jika mereka telah merampungkannya dengan baik,” ujar Rins menimpali.
5. Suzuki diprediksi bawa rear ride-height device pada GP Austria jilid kedua

Penantian Joan Mir dan Alex Rins pada rear ride-height device sepertinya tak akan berlangsung lama. Saat ini Suzuki tengah mengembangkan alat itu di Hamamatsu. Diperkirakan mereka akan membawa perangkat itu pada GP Austria jilid kedua.
“Secara teori, mereka akan membawanya pada balapan jilid kedua seri Austria. Jadi, aku pikir Sylvain Guintoli (test rider Suzuki) akan mencobanya lebih dahulu atau Takuya Tsuda yang notabene test rider juga di Jepang,” tandas Rins.