4 Teknik Lari Estafet yang Perlu Dikuasai Pelari, Gak Sulit Kok!

03 Sep 2024, 16:00 WIB

ilustrasi laki-laki mengikuti lomba lari estafet (canva.com)

Jakarta, IDN Times - Lari estafet atau lari sambung (relay race) merupakan cabang olahraga atletik nomor lari yang diperlombakan di tingkat nasional maupun internasional. Selain lari estafet, nomor lari yang juga diperlombakan di ajang kejuaraan adalah lari jarak pendek, lari jarak menengah, dan lari gawang.

Terdiri dari empat pelari, nomor beregu ini dilakukan secara bersambung dengan tujuan membawa tongkat atau bendera hingga menyentuh garis finis. Berdasarkan Badan Atletik Dunia (World Athletics), lari estafet untuk atlet putra dan putri tingkat dunia hingga Olimpiade digolongkan ke dalam dua kategori, yaitu lari estafet 4 x 100 meter dan 4 x 400 meter.

Selain memahami peraturan, penting bagi setiap pelari untuk menguasai teknik lari estafet. Teknik dasar ini memudahkan pelari memperoleh hasil lari yang optimal. Mulai dari teknik awalan hingga teknik akhir, berkut empat teknik lari estafet yang perlu dipelajari.

1. Teknik awalan

Teknik awalan sebagai teknik lari estafet (canva.com)

Teknik awalan atau teknik start menjadi teknik utama yang perlu dikuasai pelari sebelum mempelajari teknik lari estafet lainnya. Dalam prakteknya, lari estafet digolongkan dalam dua kaegori start, yaitu start jongkok dan start melayang. Selain itu, setiap pelari ditempatkan di area lintasan berbeda. Berikut rinciannya:

Pelari pertama: start jongkok dari titik start yang berada di tikungan.
Pelari kedua: start melayang di lintasan lurus.
Pelari ketiga: start melayang di tikungan.
Pelari keempat: start melayang dari lintasan lurus hingga garis finis.

2. Teknik memberi tongkat

Teknik memberi tongkat sebagai teknik lari estafet (canva.com)

Setelah menguasai teknik awalan, pelari perlu mempelajari teknik memberi tongkat. Teknik ini dilakukan dalam zona penyerahan atau exchange zone sepanjang 20 meter.

Teknik lari estafet ini umumnya dilakukan secara bersilang antar pelari dalam satu regu. Dengan begitu, pelari pertama dan ketiga memegang tongkat pada tangan kanan, sedangkan pelari kedua dan keempat menerima tongkat menggunakan tangan kiri.

Adapun teknik memberi tongkat dipisahkan ke dalam tiga bagian, yakni teknik downsweep, upsweep, dan push pass. Simak penjelasannya di bawah ini:

1. Teknik downsweep

Sesuai namanya, teknik downsweep dilakukan dengan cara mengoper tongkat dari atas. Berikut langkah-langkahnya:

Telapak tangan penerima tongkat menghadap ke atas.
Posisi ibu jari penerima tongkat dalam keadaan terbuka, sedangkan jari lainnya tergenggam rapat.
Pemberi tongkat mengoper tongkat dari samping penerima untuk memudahkannya melihat dan menerima tongkat.

2. Teknik upsweep

Berbeda dengan teknik downsweep, teknik upsweep dilakukan dengan cara memberikan tongkat ke penerima dari bawah. Berikut rinciannya:

Telapak tangan penerima menghadap ke bawah.
Saat menerima, pastikan ibu jari telapak tangan penerima terbuka lebar.
Jari lain penerima tongkat dirapatkan.

3. Teknik push pass

Teknik push pass dilakukan dengan cara mengangkat lengan ke arah belakang. Berikut penjelasannya:

Telapak tangan penerima ditempatkan di samping dengan ibu jari menunjuk ke bawah.
Pelari pemberi tongkat memegang tongkat secara vertikal.
Selanjutnya, pelari pemberi tongkat mendorong tongkat ke telapak tangan penerima.

3. Teknik menerima tongkat

Teknik menerima tongkat sebagai teknik lari estafet (canva.com)

Teknik lari estafet yang penting dikuasai pelari selanjutnya adalah teknik menerima tongkat. Ada dua cara menerima tongkat yang bisa dipilih pelari, yaitu cara visual dan non-visual.

Untuk lebih jelasnya, mari kita simak penjelasan di bawah ini:

1. Cara visual

Teknik menerima tongkat dengan cara visual dilakukan ketika penerima melihat pelari pemberi tongkat. Berikut langkah-langkah melakukan gerakan teknik lari estafet ini:

Saat menerima tongkat, penerima menjulurkan tangannya ke belakang dengan telapak tangan menghadap ke atas.
Pastikan seluruh jari kecuali ibu jari penerima menggenggam rapat sehingga membentuk huruf V.
Tangan penerima tongkat diayunkan ke belakang dengan posisi telapak tangan menghadap ke belakang dan keempat jari terbuka ke arah dalam.
Tangan penerima tongkat dijulurkan ke belakang serong bawah dengan telapak tangan menghadap belakang serong atas dan keempat jari rapat menuju luar. Sementara itu, ibu jari terbuka menuju dalam.

2. Cara non-visual

Kebalikan dari cara visual, teknik menerima tongkat dengan cara non-visual dilakukan dengan tidak menoleh ke belakang saat tongkat berpindah tangan. Gerakannya adalah sebagai berikut:

Tangan penerima tongkat diayun ke belakang atas dengan telapak tangan menghadap atas dan seluruh jari rapat, kecuali ibu jari.
Tangan penerima tongkat diayun ke belakang dengan telapak tangan menghadap ke bawah, keempat jari rapat, dan ibu jari terbuka.
Tangan penerima tongkat dijulurkan ke belakang pinggul, dengan telapak tangan menghadap dalam dan jari-jari agak ditekuk, sementara ibu jari dibuka.

4. Teknik finis

Teknik finis sebagai teknik lari estafet (canva.com)

Teknik finis merujuk pada sikap akhir pelari dalam kompetisi lari estafet. Teknik lari estafet ini dilakukan dengan cara mencondongkan tubuh ke depan tanpa mengurangi laju lari sebelum berada pada jarak satu meter dari garis finis.

Itulah empat teknik lari estafet yang perlu dikuasai pelari. Supaya tongkat tidak jatuh saat dipegang, sebaiknya pelari pemegang tongkat pada bagian ujung sehingga setengah bagian lainnya disisakan untuk penerima tongkat.