5 Tunggal Putra yang Juara di BWF World Tour Finals, Didominasi Eropa!

BWF World Tour Finals 2025 telah rampung digelar di Hangzhou, China, pada 17–21 Desember 2025. Turnamen penutup musim ini menghadirkan persaingan ketat para pemain terbaik dunia, termasuk di sektor tunggal putra. Dari persaingan tersebut, Christo Popov berhasil keluar sebagai juara dan menorehkan prestasi penting dalam kariernya.
Gelar yang diraih Popov juga memiliki makna lebih luas bagi peta persaingan bulu tangkis dunia. Ia menjadi tunggal putra Prancis pertama yang menjuarai BWF World Tour Finals sekaligus memperpanjang dominasi pemain Eropa sejak turnamen ini mulai digelar pada 2018. Hingga kini, tercatat baru ada lima tunggal putra yang pernah menjadi juara di ajang tersebut. Siapa saja kelima tunggal putra tersebut?
1. Shi Yu Qi (China) juara pada 2018 dan 2024
Shi Yu Qi membuka sejarah sebagai tunggal putra Asia pertama yang menjuarai BWF World Tour Finals pada edisi perdana 2018. Saat itu, pemain asal China tersebut tampil konsisten sepanjang turnamen dan berhasil mengungguli para rivalnya di laga final. Kemenangan ini sekaligus menegaskan kekuatan Asia yang sempat mendominasi sektor tunggal putra dunia.
Enam tahun kemudian, Shi Yu Qi kembali membuktikan kualitasnya dengan merebut gelar BWF World Tour Finals 2024. Ia pun tercatat sebagai salah satu pemain yang mampu menjuarai turnamen akhir tahun lebih dari satu kali. Pada edisi 2025, Shi Yu Qi sebenarnya masih tampil kompetitif, tetapi harus puas finis sebagai runner-up dan gagal mempertahankan gelarnya.
2. Kento Momota (Jepang) juara pada 2019
Kento Momota menorehkan namanya sebagai juara BWF World Tour Finals 2019 ketika berada di puncak performa sebagai tunggal putra terbaik dunia. Sepanjang musim tersebut, pemain asal Jepang ini tampil dominan dan konsisten di berbagai turnamen besar. Gelar juara di ajang penutup tahun pun menjadi penegasan statusnya sebagai pemain paling disegani saat itu.
Pada partai final, Kento Momota berhadapan dengan tunggal putra andalan Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting. Duel tersebut berlangsung sengit, tetapi Kento mampu mengontrol permainan hingga keluar sebagai pemenang. Kemenangan ini sekaligus menutup 2019 dengan catatan manis bagi Kento di level tertinggi bulu tangkis dunia.
3. Anders Antonsen (Denmark) juara pada 2020
Anders Antonsen mencatatkan prestasi bersejarah dengan menjuarai BWF World Tour Finals 2020. Ia menjadi tunggal putra pertama asal Denmark yang mampu meraih gelar di turnamen akhir tahun tersebut. Pencapaian ini menandai kebangkitan kekuatan Eropa, khususnya Denmark, di sektor tunggal putra.
Final edisi 2020 juga menghadirkan laga sesama wakil Denmark di sektor tunggal putra. Anders Antonsen berhadapan langsung dengan kompatriotnya, Viktor Axelsen, dalam partai puncak. Pada duel tersebut, Antonsen tampil lebih efektif dan berhasil mengalahkan Axelsen untuk mengamankan gelar juara.
4. Viktor Axelsen (Denmark) hattrick pada 2021-2023
Viktor Axelsen kembali menunjukkan dominasinya dengan melaju ke final BWF World Tour Finals 2021. Berstatus sebagai peringkat satu dunia, tunggal putra asal Denmark tersebut tampil konsisten dan sulit dibendung oleh para pesaingnya. Ia pun berhasil keluar sebagai juara dan membuka rangkaian prestasi gemilang di turnamen akhir tahun.
Dominasi Axelsen berlanjut pada BWF World Tour Finals 2022 dan 2023. Ia sukses meraih gelar juara secara beruntun dalam tiga edisi berturut-turut, sebuah pencapaian yang belum mampu disamai pemain lain. Catatan tersebut membuat Viktor Axelsen dinobatkan sebagai tunggal putra tersukses dalam sejarah BWF World Tour Finals.
5. Christo Popov (Prancis) juara pada 2025
Christo Popov mencuri perhatian dengan menjuarai BWF World Tour Finals 2025. Ia menjadi tunggal putra pertama asal Prancis yang mampu meraih gelar di turnamen penutup musim tersebut. Capaian ini terasa istimewa karena Popov tidak berangkat sebagai pemain unggulan.
Pada partai final, Christo Popov berhadapan dengan juara bertahan asal China, Shi Yu Qi. Ia tampil solid dan berhasil mengatasi perlawanan lawannya untuk memastikan gelar juara. Hasil ini sekaligus memperpanjang daftar tunggal putra Eropa yang sukses mendominasi sektor ini di BWF World Tour Finals.
Dari edisi perdana hingga 2025, BWF World Tour Finals sektor tunggal putra diwarnai oleh nama-nama besar dengan dominasi yang kian bergeser ke Eropa. Shi Yu Qi dan Kento Momota sempat membuka jalan bagi Asia, sebelum pemain Denmark dan kini Prancis mengambil alih. Keberhasilan Christo Popov pada 2025 pun menegaskan bahwa persaingan tunggal putra dunia terus berkembang dan semakin kompetitif di turnamen BWF penutup musim.


















