Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pembalap Pertamina Enduro VR46 Racing Team, Fabio Di Giannantonio (Dokumentasi Pertamina Enduro VR46)

Jakarta, IDN Times - Jalinan kerja sama antara Pertamina Enduro VR46 Racing Team dengan Ducati terbilang unik. Manajemen Pertamina Enduro VR46 mengaku di awal sempat merasa kikuk saat bernegosiasi dengan Ducati.

Itu dikarenakan masa lalu antara Ducati dan Valentino Rossi yang kurang baik. Saat masih membela Ducati, Rossi memang tak mampu memberikan kemampuan terbaiknya.

Bayangkan, dia cuma berhasil finis tiga kali di podium saat membela Ducati. Tentu, ada kekecewaan yang menggelayut dalam diri Rossi dan Ducati.

Tapi, sekarang Pertamina Enduro VR46, tim yang dimiliki The Doctor, malah nyangkut dan cocok dengan Ducati. Dengan motor Ducati, performa mereka melonjak dan mampu finis di peringkat tiga dalam klasemen konstruktor musim lalu. Bahkan, Marco Bezzecchi bisa finis di posisi tiga dengan Desmosedici GP22.

1. Merasa aneh saat pertama kali ketemu

Pembalap Pertamina Enduro VR46 Racing Team, Fabio Di Giannantonio (Dokumentasi Pertamina Enduro VR46 Racing Team)

Sahabat Rossi sekaligus Direktur Tim Pertamina Enduro VR46, Alessio "Uccio" Salucci, mengakui hubungan dengan Ducati begitu aneh. Ada perasaan tak enak yang membekas dalam diri Uccio, mengingat prestasi Rossi bersama Ducati begitu mengecewakan.

Uccio takut torehan buruk Rossi membuat Ducati kecewa. Makanya, dia berhati-hati ketika berdiskusi dengan Ducati ketika Pertamina Enduro VR46 mencari pabrikan yang bisa digandeng.

"Pertemuan pertama dengan Paolo Ciabatti dan Gigi Dall'Igna begitu aneh buat saya, terutama ketika membahas motor kami. Tapi, saya dengan cepat melihat ada gairah dalam mata mereka," ujar Uccio dilansir Crash.

2. Tatapan yang mengubah persepsi

Editorial Team

Tonton lebih seru di