McLaren makin memperkuat timnya dengan mendatangkan Will Courtenay dari Red Bull. Courtenay akan mengemban jabatan sebagai sporting director. Jabatan itu berbeda dengan posisinya saat ini sebagai head of strategy Red Bull.
McLaren terbilang cukup beruntung bisa merekrut Courtenay sebagai sporting director. Sebab, ia merupakan sosok yang cukup berpengalaman di Formula 1. Kedatangannya bisa membuat McLaren makin kuat sebagai penantang gelar juara dunia.
Will Courtenay merupakan sosok yang sudah sangat berpengalaman di Formula 1. Ia telah membela Red Bull selama 20 tahun. Courtenay bahkan sudah berada di sana sejak tim itu masih bernama Jaguar.
Courtenay tak akan bergabung dengan McLaren dalam waktu dekat. Kedua tim sepakat jika Courtenay akan menyelesaikan sisa kontraknya bersama Red Bull yang masih menyisakan 2,5 tahun. Hal itu membuat Courtenay baru akan bergabung dengan tim yang bermarkas di Woking, Inggris, tersebut pada pertengahan 2026.
Andrea Stella yang merupakan team principal McLaren menyambut baik kedatangan Will Courtenay ke timnya. Stella menyebut kedatangan Courtenay bisa memperkuat jajaran kepempimpinan tim. Pengalaman serta hasratnya di dunia balap mobil membuatnya menjadi kandidat ideal sebagai sporting director.
"Kami sangat senang menyambut Will di McLaren. Pengalaman, profesionalisme, dan hasratnya terhadap olahraga bermotor menjadikannya kandidat ideal untuk memimpin divisi olahraga F1 kami. Kami sekarang memasuki fase kunci dalam perjalanan kami sebagai sebuah tim, dan kami yakin bahwa ia akan menjadi tambahan yang hebat bagi kami untuk terus menantang kemenangan dan kejuaraan," ucap Stella, mengutip situs resmi Formula 1.
Andrea Stella terbukti membawa perubahan besar sejak menjabat sebagai team principal McLaren pada 2022. Perlahan, tetapi pasti, Stella membuat McLaren kembali menunjukkan taringnya di Formula 1. Salah satu kebijakannya adalah melakukan perombakan besar-besaran di jajaran manajerial.
Will Courtenay menjadi nama terbaru yang masuk dalam jajaran manajerial McLaren. Sebelumnya, ada Peter Prodromou yang kembali berperan sebagai technical director, aeordynamics. Stella kemudian mendatangkan Rob Marshall dari Red Bull sebagai chief designer dan David Sanchez dari Ferrari sebagai technical director, car concept and performance.
Perombakan yang dilakukan Stella terbukti membawa McLaren dari tim papan tengah menjadi penantang gelar juara dunia. Mobil McLaren MCL38 bahkan dianggap sebagai yang terkuat di lintasan musim ini. Tim dengan warna dominan oranye tersebut saat ini merupakan pemuncak klasemen konstruktor hingga GP Singapura.
Will Courtenay menambah jajaran kru Red Bull yang memilih hengkang ke tim lain. Pada 2024 ini, Red Bull telah ditinggal sang desainer mobil legendaris, Adrian Newey, ke Aston Martin. Mereka juga kehilangan Jonathan Wheatley yang berposisi sebagai sporting director ke Audi.
Dan Fallows yang berposisi sebagai head of aerodynamics dan Rob Marshall yang menjabat sebagai chief engineering officer meninggalkan Red Bull pada 2023. Marshall hengkang menuju McLaren dan Fallows memilih berlabuh ke Aston Martin. Kehilangan sosok penting seperti mereka jelas menjadi kerugian tersendiri bagi Red Bull.
Hengkangnya beberapa figur penting membuat Red Bull cukup goyah pada 2024 ini. Mereka tak lagi menjadi tim paling dominan seperti 2 musim sebelumnya. Christian Horner sebagai team principal harus memutar otak untuk kembali membuat Red Bull menjadi tim terbaik di lintasan.
Will Courtenay akan berperan sebagai sporting director bagi McLaren setelah 20 tahun bersama Red Bull. Kedatangan Courtenay bisa memperkuat McLaren yang berambisi kembali menjadi juara dunia Formula 1.